Piping Quiz 1, Pertanyaan dan Jawaban Tentang Pipa

Setelah banyak membahas mengenai piping, sekarang waktunya untuk quiz. Quiz kali ini adalah tentang piping, dan jangan khawatir quiz ini bukan quiz buta yang tidak ada jawabanya. saya sudah mempersiapan untuk masing masing jawaban quiz piping. so silahkan mengikuti piping question and answers.

Namun, sebelum membuka jawaban (dengan meng ngecklik spoiler atau tombol "jawaban" quiz di bawah), hendaknya berusaha dulu untuk menjawab. kalau memang tidak bisa, ya cobalah untuk menerka. Setelah itu, silahan lihat kunci jawabannya di spoiler. semoga dengan quist ini bsa menambah pemahaman mengenai basic ilmu pipingnya.

quiz 1, Apa yang bedanya antara pipa dan tube?



Pipa pada umumnya berukuran besar panjang dan di batasi panjang spoll tertentu (misalnya 6 meter), sedangkan tube tidak di batasi oleh spoll. Untuk nominal ukuran pipa biasanya lebih kecil di banding dengan ukuran pipa yang sebenarnya (OD)nya, sedangkan pada tube, nominal size nya sama dengan ukuran aktual pada tubenya. Misalnya, diameter pipa 1¼ inch adalah 1.625 inch – sedangkan tube 1¼ memiliki diameter outsidenya 1.25 inch.

Perbedaan diameter antara Pipa dan Tube

ketebalan pada pipa di definisikan dengan schedule yang di atur dalam ASME B36.10. sedangkan ukuran ketebalan dari tube, dikenal dengan istilah bwg (istilah yang digunakan TEMA, tubular exchanger manufacturers association, yang memiliki kepanjangan yaitu birmingharm wire gauge)
Untuk pembahasan lengkap mengenai perbedaan ini, silahakan di pelajari di artikel saya perbedaan pipe dengan tube

quiz 2, Apa definisi dari NPS and OD pada pipa?




quiz 3, Pada ukuran berapa NPS pipa sama dengan ODnya?



quiz 4, Diantara jawabah di bawah, manakah yang tepat menunjukan OD pipanya?

  • a. 2 " = 51 mm
  • b. 1 " = 25.4 mm
  • c. 8 " = 200 mm
  • d. 4 " = 114.3 mm



quiz 5, Apa pengertian dari schedule pipa? Apa pengaruhnya pada OD, apa bila schedule pipa itu besar?




quiz 6, Bagaimana cara menghitung ketebalan pipa yang dibutuhkan? dan apa dasarnya?



quiz 7, Saya punya pipa Stainless Steel, 304 SS 10" dengan thicknes 9.27mm, berapa schedule nya?

  • a. Sch 40S
  • b. Sch 40



quiz 8, Jika Ada dua pipa, satu pipa Carbon Steel 4" dengan schedule 40 dan satunya 4" schedule 80. Pertanyaanya, mana yang memiliki nilai sagging lebih besar?



* Masih dengan pipa yang sama, mana yang lebih berat dan mengapa?



* Mana yang memerlukan support point lebih sedikit dan mengapa?



quiz 9, apa bedanya piping dengan pipeline?



quiz 10, di antara sambungan pipa di bawah, yang manakah sambungan pipa yang tidak memerlukan las lasan?

  • a. but weld joint
  • b. Sambungan Soket
  • c. Sambungan ulir
  • d. Sambungan flange
  • e. Sambungan spigot
  • f. Sambungan buttress


Quiz 11, berapa jarak minimal diantara dua las lasan pada sambungan pipa?



quiz 12, ketika semua desain parameter adalah sama, manakan thermal expansi pipa terbesar di antara jawaban di bawah 

  • a. Carbon steel
  • b. Stainless steel 
  • c. Duplex steel 
  • d. Cast Iron 
  • e. Galvanized Carbon steel.



Quiz 13, Standard panjang pipa adalah 18 feet?


  • A. Benar
  • B. Salah




Quiz 14, Bagaimana cara menghitung thermal expansi pada pipa?




quiz 15, apa yang di maksud dengan Steam Tracing?



quiz 16, berapa jarak pipa lurus untuk aliran downstream atau upstream orifice flow meter?



Saya kira, cukup untuk 16 question and answer mengenai pipa. Kalau memang ada yang keliru dalam jawawbannya atau mungkin ada pertanyaan, silahkan berkomentar di bawah, dan saya akan menghargai itu.

Lain kesempatan, kita akan bahas quiz mengenai fitting, flange, valve dan komponen lainya, so jangan lewatkan untuk berlanganan artike idpipe.com sehingga tidak terlewat untuk artikel yang mirip piping quiz ini.

Bagaimana Rasanya Kerja Di Perusahaan EPC

EPC (engineering procurement and construction) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perhitungan dan perancangan, pengadaan barang serta membangun apa yang telah di desain atau di rencanakan.

Engineering dapat di artikan sebagai perhitungan, di tahapan ini perusahaan epc mendesain dan menghitung sebuah fasilitas untuk unit pengolahan. Enginering adalah tahapan pertama dan yang paling kritis dari eksekusi dalam suatu project. Seperti halnya pemain musik, di enginering ia menuliskan sebuah musik yang akan selalu dimainkan dalam setiap tahapan project. Misalnya, tahapan procurement dimana ia mengadakan barang, ia akan mengadakan barang atau material sesuai spesifikasi yang telah di tetapkan oleh engineering. Tahap construction, ia membangun dan mendirikan sesuai sesuai dari gambar yang di produksi oleh engineering.

Mengambil istilah rekan sejawata saya bilang, dalam engineering product nya adalah kertas (atau sheet), namun untuk construction product nya adalah barang jadi. Itu yang membedakan engineering dan construction.

rasanya kerja di epc
Saya tidak akan membicarakan istilah EPC lebih dalam, anda bisa melihat di artikel saya Karir Sektor Industri Oil And Gas. Namun yang akan saya bahas di sini mengenai kesan dan pengalaman kerja di dunia EPC. Sedangkan untuk mengetahui tetang apa saja yang terjadi di dunia EPC secara detail, ada satu buku bagus yang saya rekomendasikan untuk anda.. yaitu karya Herve Baro, The Oil and Gas Engineering Guide.

Buku yang bagus, bukan cuma bagus tapi sangat bagus. Saya jusru banyak tambah pengalaman dari buku tesebut, ia menjabarkan detail dan juga general tentang apa saja tahapan yang terjadi di dunia EPC.

EPC merupakan gudangnya ilmu

Perusahaan EPC merupakan gudangnya ilmu, ilmu apapun yang anda pelajari di kuliahan, akan digunakan kembali di industri ini. Bahkan mungkin kurang, anda akan di paksa belajar dan belajar lagi di perusahaan ini.

Di EPC, untuk case case yang memang belum di temukan jawabannya, anda akan di paksa mau tidak mau menemukan jawabannya. Di sini kemampuan excel anda akan berkembang karena anda akan banyak menemukan data ribuan yang tak jarang juga anda diminta untuk menterjemakan rumus menjadi sesuatu yang sederhana mengunakan excel.

Saya punya senior yang kemampuan excelnya luar biasaya, ia bahkan bisa menterjemahkan output dari caesar yang hahya text menajadi Load load yang tersusun rapih, semuanya rapih dan langsung keluar dalam bentuk excelnya. Tinggal di print di A3, semua hasilnya langsung jadi. Ada juga yang outputan caesar stress summary, langsung tersusun rapih di excel dan sangat mempermudah dalam membuat report stress. Bener bener kemampuan excel yang sangat luar biasa.

EPC berbeda dengan industri lainya

Apa yang dimaksud berbeda? di EPC product nya plant atau sampai project itu selesai. Tidak semua harus berbentuk plant atau unit pengolahan si, ada kalanya industri EPC hanya mengunakan tahapan Engineering nya saja, yang namanya FEED.
Di feed, kita hanya merancang.
Ok kita bandingkan dengan perusahan lain sekelas industri otomotif, industri makanan atau apapun yang productnya adalah barang. Orang orang yang kerja di perusahan itu biasanya capenya di fisik. Karena ia di tuntut untuk menghasilkan atau meng asembly product. Teman saya yang bekas dari dunia otomotif bercerita, dulu dia kerjanya cape karena harus di target sekian product atau barang sehari. Bahkan kalau untuk ijin ke belakang saja sampai harus ada pengantinya sehingga line nya tetap jalan dan tidak tersendat.

Kemudian saya juga pernah bekerja di industri service, waktu itu productnya adalah AC. Walaupun kita di suruh belajar mengenai AC, kita tetap kerja juga dan me repair AC yang rusak atau butuh perawatan. Ujung ujungnya ke tenaga juga.

Di EPC, anda ada siklus pekerjaan. Satu project biasanya di mulai dari engineering dulu (pembuatan konsep) satu sampai dua tahun. Setelah itu masuk ke tahap konstruksi di lapangan. jadi selama dua taun itu anda akan bekerja di kantor, mengerjakan desain atau menghitung di di depan komputer. Istilah kerennya paper work.

Di samping itu, anda akan banyak membaca banyak spect dan requiment yang harus di terjemahkan menjadi desain, lagi lagi anda harus melihat di depan komputer lagi. Belum lagi komunikasi yang lebih banyak mengunakan email, lagi lagi anda harus melihat komputer. Jadi di epc, terutama dalam fase engineering, anda akan banyak bersahabat dengan komputer yang kadang tidak cuma satu layar, melainkan sampai dua layar anda harus hadapi setiap hari

Bekerja di depan komputer

karyawan epc saat di kantor
Masih berbicara tentang desain do EPC. Di tahap ini, karena kita mendesain dan kita membutuhkan tool atau alat, biasanya software autocad atau PDMS kalau untuk piping. maka kita akan banyak bekerja di depan komputer, melehakan dan cape memang terutama di bagian mata. Karena anda akan menghadapi komputer hampir 8 jam sehari, bahkan kalau memang sedang banyak banyaknya kerjaan, anda bisa sampai 10 jam lebih dalam sehari menghadapi komputer. Entah itu menghitung, atau sekedar mengiput data.

Seperti perbadingan dengan perusahaan lain yang saya bahas di point sebelumnya, di fase engineering. Akan banyak sekali menguras otak, mencari solusi dan lain sebagainya. Bahkan ketika saya mengerjakan stress analysis, kepala bisa jadi nyut nyutan karena di kejar target untuk menyelesaikan masalah dengan waktu yang singkat, belum lagi tugas yang tidak cuma satu. Jadi persiapkan benar benar otak anda. Karena di industri lain badan yang cape, di EPC bisa jadi kepala anda yang cape karena banyaknya problem yang harus di selesaikan.

di EPC, Anda punya kesempatan bekerja di lapangan

Beberapa pembahasan di atas, baru mengenai Enya (engineeringya) dari dunia EPC, kalau untuk procruitment mungkin saya tidak akan membahas banyak karena sudah ada bagiannya sendiri, dan saya tidak punya pengalaman mengenai pengadaan barang, jadi saya skip aja.

epc di lapangan saat erection vessel
Justru yang ada kolerasinya, kita sebagai desinger atau engineer itu di EPC akan akan sangat dekat ke Construction.
Ketika fase construction, beberapa tim engineering akan di kirim ke lapangan untuk mendampingi atau mem back up construction actifities. ada yang tetap bekerja di engineering atau ada yang di paksa untuk berubah menjadi construction.

Maksudnya? kalau anda tetap di engineering, anda akan mendesain dan menyelesaikan semua problem di lapangan dari kacamata engineering. Tempatnya saja yang berbeda, sekarang anda ada di site ( dilapagan). Karena dengan ada di lapangan, anda bisa melihat langsung case case yang terjadi seperti apa dan kemudian menyelesaikannya. misalnya, support yang clash, pipa yang clash, pipa yang belum terinstall atau adanya penambahan routing pipa. semua harus di hitung kembali oleh engineering.

Sedangkan yang di paksa untuk menjadi konstruction, maksunya bukan benar benar di pakasa seperti arti bahasanya. melainkan anda akan di pindah tugaskan menjadi CE atau yang sekelasnya. CE adalah construction enginer, orang yang menjembatani orang lapangan dengan engineering. karena di pekerjaan ini adalah sistem project dengan batasan waktu, maka semua progres harus di laporkan. CE inilah yang nantinya melaporkan progress apa saja yang sudah di kerjakan, apa yang belum dan kalau perlu ada yang lebih urgent, ia yang harus mengkoordinir orang orang lapangan agar menyelesaikan mana sistem yang lebih urgen.

Pengalaman kerja epc saat di lapangan
Di CE, anda akan belajar banyak hal tentang barang barang nyata. Berbeda dengan desain yang hanya menghadapi komputer atau studi literatur. Di construction, anda akan benar benar melihat flange, belajar semua hal mengenai flange, melihat proses penyambungannya, penyambungan pipa, pengelasan dan lain sebagainya. Anda akan bergaul dengan orang lapangan yang notabene meng eksekusi menjadi barang jadi. termasuk memindahkan pipa 24 inch, memasang vessel vertical pada tempatnya (erection vessel) dan lain sebagainya.

Di sini, anda akan merasakan environtmental semua yang ada di lapangan. Termasuk udara yang panas atau berdebu, cuaca dingin, aroma las lasan, aroma cat dan insulasi atau apapun. Bahkan, anda akan menemukan bahaya yang sama dengan orang lapangan temukan. Disinilah faktor savety benar benar di tegakkan. Makanya, tak salah kalau management bener bener strike untuk mengeluarkan orang yang bertindak tidak savety, untuk contoh agar yang lain pun aware terhadap keselamatan kerja. karena di dunia industri oil and gas itu banyak sekali resiko yang terjadi yang bisa fatal akibatnya, saya pernah membahas di ciri utama industri oil and gas

Waktu luang di kantor

lagi lagi saya ceritakan, kalau di EPC berbeda dengan industri lainya. Salah satunya yaitu waktu luang. Karena kita itu basenya project, maka kalau kita sedang dapat project, ya sedang sibuk sibuknya. Namun ada saatnya project belum turun atau kita belum di asigment, makanya itu saat senggang.

Di saat senggang, ada banyak orang mekakukan dengan cara berbeda. Ada yang santai sambil main hp, ada yang baca baca, ada yang ngobrol, ada yang keluar untuk menyelesaikan urusan perbankan atau apapun, dan yang paling ideal.. belajar. Ya, belajar otodidak, cari cari masalah sendiri dan kemudian mencari solusi sendiri. yang tekadang, masalah itu banyak, karena kita kerja memang berkeenaan dengan masalah desain, masalah stress dan lain sebagainya. Yang kadang, kita belum sempat mencari solusinya pada saat kerja (karena di kejar target untuk menyelesaikan masalah), dan di saat santai inilah kita membaca baca literatur yang berkeanan dengan porject atau masalah sebelumnya yang pernah kita hadapi.

Pernah saya mengalami hapir 2 bulanan idle, tapi saat idle ini bukan berarti libur.. ya hanya memang belum ada asigment. Tetap masuk seperti biasa, presensi (bukan absen ya, kata kata salah yang sudah terlajur berkembang di indonesia. biasanya mengukan kata "absensi".. padahal kalau di telaaah, absen kan artinya tidak masuk, jadi yang di data ya yang tidak masuk. Harusnya yang tepat adalah presensi, kehadiran).

Kalau pimpinannya cukup baik, biasanya ia memberikan tugas untuk presentasi. Sumber nya atau topiknya biasanya di tentukan dari pimpinan, yang kemudian semua perserta harus hadir dan mendengarkan presentasi tadi. Ada juga yang training, yang ahli dalam caesar, mengajarkan atau sharing kepada yang lain. Begitu pula yang ahli PDMS atau sofware lainya.

Kalau saya pribadi, dulu si waktu senggang sempat menulis nulis. Dan akhirnya lahirlah idpipe.com ini beberapa tahun lalu.

Enak ya ada waktu luang di EPC, ngangur di bayar istilahnya. Tapi jangan salah, karena basenya per project, kalau lama nda ada project, seperti akhir akhir ini dimana oil and gas lagi lesu, orang yang ngangur di kator itu menjadi beban perusahaan. Dan tak jarang ada PHK besar besaran, yang keliatan idle dikit udah siap siap masuk list lay off, dan banyak juga yang sudah hengkang dari EPC karena pengurangan karyawan. Jadi ada sisi tidak enaknya juga idle terlalu lama.

di EPC, welcome to disability

Dari tiga pilar oil and gas (owner, service company, dan EPC) di EPC, saya lihat ia lebih welcome terhadap orang orang yang memiliki disability. Ada beberapa yang memilki keterbatasan di kakinya, matanya atau telinganya, ia masih bisa bekerja dengan baik.

Soalnya, yang di gunakan kan sebenarnya adalah kemampuannya, bukan kesempurnaan dari kesehatannya. Sebenarnya peraturan kesehatan ini yang membuat saya sedikit mengganjal terhadap sistem pe-recruit-an di indonsia. memang benar kesehatan penting, tapi ga semua orang di beri kesempurnaan kesehatan. Jadi ada beberapa company yang begitu ketat dalam hal kesehatan, sehingga orang yang sedikit kurang sempurna jadi ga punya kesempatan untuk berkarir. Padahal akademik atau kemampuannya boleh di bilang cukup baik, tapi lagi lagi, karena kesehatannya tidak sesuai standar perusahaannya makanya di depak.

Padahal ya, yang paling penting dalam keja adalah attitude, kalau attitude nya bagus maka saat ia tidak sehat sekalipun, ia akan berusaha menyelesaikan dengan sebaik baikanya pekerjaan yang di tugaskan. Orang orang yang di beri kesehatan baik, belum tentu punya attitude yang sempurna. Ada yang kerjanya santai santai, ada yang kerjanya kalau ada bos doang dan lain sebagianya. Sayangnya, test mengenai attitude belum ada, yang ada hanya otak, otak, otak dan otak, yaitu psikologi dan akademis, bukan masalah sikap.

Satu lagi, kesehatan tidak bisa di raih. Memang kita bisa mengusahakannya dengan berolah raga, tapi kalau yang di Atas sudah menakdirkan sakit, ga bisa kita menolaknya. Harusnya keahlian, pengalaman dan kecakapan yang memang harus menjadi hirarki tertinggi dalam pekerjaan. Dan agak nya, itu masih berlaku di EPC ini.

Di saat masuk, anda akan di test seperti layaknya test pekerjaan lainya. Akademik, dan psikologi, terkhir wawancara. Untuk test kesehatan, beberapa perusahan EPC justru tidak melakukan test setau saya, kalau pun ada, hanya test ringan di klinik atau tempat yang di tunjuk. Biasanya, test kesehatan lainya akan ada saat pengangkatan karyawan tetap atau ketika anda di tugaskan ke lapangan, namun beberapa kejadian yang di ceritakan dari teman saya, seperti darah, paru paru atau mata yang di bawah standard. Masih bisa lolos dengan konsultasi ke dokter spesialis, dan kita di beri rujukan kalau kita masih bisa bekerja dengan layak.

Kemampuan bahasa inggris akan berkembang di EPC

Pada saat test kerja, anda memang akan di tanya dan di tantang kemampuan bahasa inggrisnya. Baik lisan ataupun tulisan, jangan kawatir, hadapi saja. Dan di sini, kemampuan bahasa inggris anda akan sangat bekembang. Karena dalam satu project anda akan menemui orang india, jepang, milan, korea, australia, inggris dan lain sebagainya yang akan berkeja bersama sama.

Dan mau ga mau anda akan belajar bahas inggris, skill anda akan benar benar terlatih di sini. Belum lagi literatur literatur dan bebeapa project requirement yang semuanya bahasa inggris, ya anda harus bisa.

Ingat, bahasa inggris itu adalah skil bukan knowledge (atau pengetahuan) seperti halnya IPA atau IPS. Bahasa inggris sama seperti halnya karate, yaitu skill. jadi manakala anda mengunakananya, anda akan berkembang dan sebaliknya kalu anda tidak mengunakannya, ya anda tidak bisa apa apa.

Bahasa inggris itu bukan pengetahuan yang bisa di pelajari di dalam kelas, perlu memang sebagai pembuka. Namun pada akhirnya skill anda yang menentukan, semakin di gunakan untuk berbicara, mendengar atau menulis, kemampuan bahasa inggris anda akan semakin berkembang.

Di EPC, anda bersaing dengan pendatang dari luar negeri

Satu hal yang perlu saya ceitakan, dan juga saya di beri wejangan oleh pipmpinan saya. bahwa skill kita, sebagai orang indonesia itu tidak kalah dengan orang orang asing yang di tugaskan di indonesia. Kita aja yang terlalu merendah, padahal ketika kemarin pengalaman saya dan teman teman ketika kerja bareng. Mereka (orang orang expatriat) juga sama aja, sama sama bodonya dan sama sama ga ngertinya. Kadang lebih kreatif kita dalam mengerjakan, apalagi masalah construction, kita jago untuk itu.

Yang membedakan, kita tidak bisa mengkomunikasikanya dalam bahasa inggris, itu lah yang jadi kelemahan kita. Sisanya, kita tu sama dengan mereka. Jadi bagi pembaca terutama adik adik yang memang belum tamat kuliah, atau yang baru mau masuk ke dunia oil and gas. Jangan patah semangat, dan jangan terlalu merendahkan siapa kita.

Sebenarnya saya juga di beri tugas untuk mampir ke kampus tempat saya menimba ilmu oleh pimpinan saya, untuk apa? untuk memberi wejangan dan mempersiapkan generasi generasi yang baru, kalau kita tu jangan mau kalah dengan bangsa lain. Kita itu sama, kita itu lebih baik dari mereka, jangan sampai porsi pegawai yang harusnya bisa lebih banyak untuk pegawai idonesia, justru jadi berkurang karena kemampuan kita yang tidak qualified dengan orang luar. Jadi, ayolah belajar mengenai dunia pemipaan dan sistemnya seperti apa, ayolah di latih kemampuan bahasa inggrisnya. sehingga, kita tidak di jajah di negara kita sendiri.

Orang orang asing yang kerja di negara kita, dengan kemampuan yang relatif sama dengan kita. itu di gaji berkali kali lebih besar dari pada kita sendiri, padahal kalau ada case, mereka tidak bisa bertindak taktis dan ujung ujung nya kita juga yang mengerjakan. Gaji doang gede, kerja minim dan makan banyak.. wah kalau tau mereka makan tu yang enak enak.

yang sedikit membedakan, mereka orang orang luar itu disiplin dan tanggung jawab. orang orang kita lebih banyak santainya dan sedikit kurang mengambil tangung jawab, padahal kita bisa mengenai hal itu. so kita tidak boleh kalah dengan mereka.

Bagaimana test masuk kerja di EPC?

Satu hal lagi yang ingin saya bahas, ketika anda akan masuk ke EPC. Anda harus siap siap dengan pertanaya mengenai akademik. Pertanyaan yang konseptual anda harus pahami, sepeti halnya di bangku bangku kuliah. saya pikir, mereka sudah pada lupa dunia kuliahan, ternyata tidak mereka malah masih paham dan detail seperti halnya dosen yang bertanya. hebat.

diagram siklus powerplant


Pertanyaan seperti siklus renkin, silus boiler, diagram powerplant, perhitungan mekanika teknik, siklu AC, dan berbagai macam pertanyaan tehnikal lagi. So, jadi siap siap saja. Mudah mudahan saya masih di berik banyak kesempatan dan kekuatan untuk menulis, insyaaloh lain kali saya ingin lengkapi tulisan di blog ini dengan piping quiz dan juga jawabanya. Salah satunya, sedang saya persiapakan yaitu piping quiz mengenai pipa.

Sehingga para pembaca bisa belajar dari sini, mohon doanya dan jangan lupa untuk langannan artikel idpipe.com supaya dapat update an terbaru.

Memahami Cara Kerja Control Valve

Control valve adalah valve (keran/katup) otomatis yang dapat mengatur aliran dalam sembuah sistem pemipaan secara presisi.

Apa Fungsi Control Valve

Pada control valve biasanya ia berjenis globe valve, karena valve jenis globe ini dapat mengatur dan mengotrol valve, ia juga dapat berfungsi untuk throttling. Untuk mengetahui apa itu globe valve, saya akan membahas di artikel Perbedaan Ball Globe dan Gate Valve

Pada control valve, ia menggunkana sinyal yang di dapat dari instrument yang terpasang di sistem pemipaan kemudian ia akan di terjemahkan kedalam bukaan valve sesuai kebutuhan dari jumlah alirannya. Dengan control valve, ia dapat melakukan berbagai fungsi yang biasanya untuk mengontrol jumlah aliran atau untuk membatasi tekanan di dalam sebuah sistem pemipaan.

Skema Control Valve


Satu Set Control Valve Terdiri dari

Berbeda dengan jenis valve yang lain, dimana untuk valve akan di pasang sendiri (tunggal, tidak memerlukan sistem atau unit tambahan). Di dalam control valve ia harus di susun dengan komponen lain agar ia optimal dalam pengunaanya. Satu paket control valve (bisa di istilahkan dengan control valve set) biasanya terdiri dari valve (tidak hanya control valve namun ada jenis valve lainya), fitting dan pipa yang di tempatkan di fondation atau platform. Pertanyaan sederhana, kenapa ia di taruh di fondation atau platform? karena suatu saat butuh di operasikan atau di maintenance, control valve ini mudah untuk di bongkar dan di pasang kembali.

Satu Set Control Valve
image from oilandgasclub.com

Konfigurasi Control valve

Sekarang kita berbicara mengenai konfigurasi dari control valve. lihat gambar di atas, yang di tengah adalah control valve yang biasanya berupa globe valve yang mengunakan penumatik atau hydrolic akuator untuk mengatur jumlah flow rate secara otomatis. Pertanyaanya, apakah yang di maksud dengan akuator?

Akuator adalah istilah yang di gunakan untuk alat yang mengubah dari aliran baik dari hidrolik atau penuamatik menjadi sebuah gerakan, yang dalam hal ini gerakan si valve. Prinsip akuator berkebalikan dengan pompa, kalau pompa ia dari gerakan mekanik (gerakan motor) menjadi sebuah aliran fluida, sedangkan akuator merubah dari aliran fluida menjadi gerakan mekanik. Paham ya mengnai akuator, sekarang kita kembali ke control valve.

Block Valve

Seperti di sebutkan sebelumnya, yang tengah adalah control valve, Sedangkan di samping kanan dan kirinya adalah block valve. Block vale ini digunakan untuk memblokir (menutup) aliran manakana nantinya control vale di bongkar untuk di maintenance. kalau anda mengenal istilah DBB, double block and bleed, susunan seperti ini termasuk DBB secara sistem karena kedua valve yang di kanan di kiri control valve berfungsi untuk mem block aliran.

Bypass system and valve

Satu lagi bagian dari sebuah sistem control valve, yaitu bypass valve. Sesuai namanya, sistem ini gunakan untuk membypass aliran sewaktu contol valve di maintenance (ketika dua block valve ditutup, maka aliran dalam sistem melalu bypass ini). Di bypass valve, entah itu dari globe valve, plug valve atau ball valve ia berlokasi di samping dari control valve. By pass valve ini dalam kondisi normal adalah di tutup, atau normaly colse. Namun pada saat di gunakan, bypass valve akan di buka secara manual.

Drain System

Salah satu komponen dari sebuah control valve sistem yang terakhir adalah drain. drain ini digunakan untuk mengeluarkan oil atau fluida yang ada di control valve sebelum di maintenace. Seperti di ceritakan sebelumya, ketika akan di maintenace maka block valve akan di tutup dan by pass valve akan dibukan. Nah sebelum control valve ini benar benar di lepas, maka drain ini di buka agar sisa fluida atau oli yang ada di sekita control valve tidak berceceran jatuh, melainkan jatuh melalui drain. Menyambung dengan istilah DBB sebelumnya, fungsi block nya dari block valve tadi, dan di drain inilah fungsi bleed, yaitu mengeluarkan sisa oli di dalamnya.

Silahkan klik link berikut untuk melihat animasi contol valve dari instrumentationtools.com
Contoh PID Control Valve

Mengapa dibutuhkan control valve?

Process plant terdiri dari ratusan bahak ribuan control loops yang semuanya berkerja bersama untuk mengahsilkan produck yang akan di jual. setiap kontrol loop di desain untuk menjaga variabel prosses yang amat penting seperti pressure, tekakan, aliran, level dan lain sebagainya, sesuai dengan range operasi yang dibutuhkan agar hasil akhirnya memuaskan. setiap loop menerima dan merespon gangguan yang dapat merusak varibale dari proses pengolahan.

Untuk mengurangi akibat dari beberapa gantuan, sensor dan pemancara mengambil informasi dari variable proses untuk menentukan titik acuannya. Kemudian kontroler akan mengolah informasi tersebut kemudian memutuskan apa yang harus dilakukan agar varibel proses dapat berada pada titik yang di inginkan setelah semua ganguan itu terjadi. yang pada akhirnya akan menghasilkan keputusan berapa besar valve harus di buka agar pressure, aliran sesuai yang di harapkan oleh proses.

Tipe-Tipe Control Valve


  • PCV - Pressure Control valve
  • TCV - Temprature control valve
  • FCV - Flow control valve
  • LCV - Level control valve
  • XV - Isolation control valve
  • XCV - High pressure control valve
Sebenarnya tidak perlu di jelaskan mendetail, dari beberapa jenis control valve di atas, kita bisa memahami fungsi control valve tersebut darinamanya. Misalnya, PCV, berarti valve ini digunakan untuk mengatur Pressure atau tekanan. TCV, berarti control valve ini digunakan untuk mengatur temprature di dalam sebuah sistem pemipaan. FCV, sesuai namanya ia mengatur jumlah aliran.

LCV - untuk LCV, atau level control valve, ia digunakan untuk mengatur level (tinggi atau kapasitas fluida dalam sebuah tangki). ilustrasinya seperti berikut, dengan pengunaan LCV ini, maka tidak di perlukan lagi operator yang mengatur valve agar tinggi fluida sesuai yang di harapkan.

Berikut adalah beberapa data tambahan yang saya dapat dari www.wermac.org mengenai beberapa tipe control valve dari jenis valvenya. Di sertakan pula penjelasanan mengenai fungsinya, silahkan lihat tabel di bawah.

Valve type Service and Function
IOS TH PR DC
Gate YES NO NO NO
Globe YES YES NO YES (note 1)
Check (note 2) NO NO NO
Stop check YES NO NO NO
Butterfly YES YES NO NO
Ball YES (note 3) NO YES (note 4)
Plug YES (note 3) NO YES (note 4)
Diaphragm YES NO NO NO
Safety Relief NO NO YES NO
Valve type IOS TH PR DC
Service and Function

Keterangan:
  • DC = Directional Change
  • IoS = Isolation or Stop
  • PR = Pressure Relief
  • TH = Throttling

Notes:

  1. Only angle-globe valves can be used for a 90-degree change in direction of flow.
  2. Check valves (other than the stop-check valves) stop flow only in one (reverse) direction. Stopcheck valves can be and are used as stop, block, or isolation valves, in addition to being used as a check valve.
  3. Some designs of ball-and-plug valves (contact the valve manufacturer) are suitable for throttling service.
  4. Multiport ball-and-plug valves are used for changing the direction of flow and mixing flows.

Kenapa tidak control valve ukurannya besar?

Kalau di perhatikan dengan seksama, biasanya dalam satu set control valve ia terdiri dari atau di lengkapi dengan reducer. Dimana reducernya berupa eccentric dengan tipe bottom flat (silahkan pelajari artikel perbedaan penggunaan eccentric dan concentric reducer)

Yang kadang menjadi pertanyaan saya, kenapa harus mengunakan reducer? (berarti ukuran si control valve nya lebih kecil dari main pipe (pipa utama)nya). Kenapa tidak dibuat saja control valve yang ukurannya besar? sehingga mengurangi biaya pengunaan fitting reducer.

Ternyata, pemilihan control valve sendiri itu ada hitungannya, ada pertimbangannya seperti di bawah ini.

  1. Perlu di ketahui berapa tingkat penurunan pressurenya 
  2. Berapa Keluaran pressure atau flow yang di harapkan, dari sini nanti akan dapat perhitungan velocity yang mana harus kurang dari sonic sound.
  3. Sound power level nya musti kurang dari 150db
  4. Noise levelnya musti kurang dari 80db
  5. Semakin besar ukuran control valve, akan semakin mahal 

Dari beberapa pertimbangan di atas, nanti akan di dapatlah berapa ukuran yang pas untuk control valvenya. Saya bukan ahli yang dapat menghitung ukuran control valve, namun ada departemen atau bagian tertentu yang mengurusi control valve. Semoga penjelasan singat ini, dapat menambah pemahaman mengenai Cara Kerja Control Valve.

Perbedaan Ball Globe dan Gate Valve

Ball valve, globe valve dan gate valve sering sekali kita temukan, apalagi dalam dunia pemipaan. Awalnya saya hanya iseng mengetahui apa beda antara Ball Globe dan Gate Valve, karena saya sering menemukannya di piping instrument diagram (PID). Karena seringnya menemui simbol tersebut di PID, makanya saya berusaha untuk tau apa sebenarnya perbedaan ketiga jenis ball valve, globe valve dan gate valve.

Pengertian dari valve

Valve adalah komponenen dalam aliaran fluida yang berfungsi untuk mengatur(regulate) aliran dari fluida, baik menutupnya atau membukanya. Cara kerjanya biasanya dengan mengatur posisi dari penutup membran dalam valve, yang ini dapat dilakukan manual atau otomastis.

Contoh penutupan manual seperti apa? ya seperti valve pada umumnya. Hal yang paling sederhana misalnya, kita membuka keran untuk mandi atau wudhu, itu adalah contoh membuka dan menutup valve secara manual. Lalu bagaimana membukan dan menutup valve secara otomatis? sistem ini biasanya banyak ditemui di control valve, mengenai apa itu control valve? lain kali akan coba saya uraikan.

Lalu, bagiamana koneksi valve ini dengan pipanya? Sambungan yang mengubungkan valve kedalam pipa, biasanya bisa berbentuk ulir atau flange. Mengenai flange, pernah saya uraikan panjang lebar di artikel penjelasan lengkap mengenai flange.

Dengan mengunakan flange, sambungan ini memiliki keuntungan dan kelebihan. Pertama kekuranganya, Kalau mengunakan sambungan flange, maka valve akan cukup memakan ruang (besar dan berat). Sedangkan keuntungannya dapat dengan mudah di bongkar dan dipasang untuk maintenance.

Mari kita bahas satu persatu mengenai valve ini, kita akan mulai membahas dari :

1. Ball Valve

Ball valve adalah valve tipe bola (ball). Di dalam ball valve, terdapat sphere (bulatan seperti bola) yang berlubang. Ball valve dapat di tutup hanya dengan ¼ (seperempat) putaran, jadi kita dapat mengatur alirannya dari sudut 0 sampai dengan 90. Karena bentuknya yang bulat, lubang yang berada pada ball valve dapat membuat ruangan yang lurus sesuai diameter dalam pipa (full bore).

Lalu apa itu pengertian dari full bore? sebelum membahas full bore, kita lihat dulu umumnya valve seperti apa? kita lihat gambar di bawah, itu adalah contoh dari ball valve. kita lihat di tengah tengahnya, ada yang bundar budar? itulah ball nya, itu yang berfungsi sebagai katupnya (atau ruang untuk membuka dan menutup. Kita cermati, lihat ball nya itu? ia lebih kecil kan ukurannya daripada diameter internal dari pipanya? itu adalah contoh yang bukan full-bore.

Ball valve
image from www.spiraxsarco.com

Mana kala full bore, maka si internal dari valvenya akan sama diameternya dari internal diameter pipanya. Jadi ukurannya lebih besar. Pertanyaan selanjutnya, untuk apa fungsi dari full bore? fungsi dari valve yang full bore bisanya untuk pigging, yaitu untuk ngecheck pipa dengan alat khusus yang di masukan ke dalam pipa. Alat ini nantinya akan berjalan di dalam pipa untuk mengecheck adakah defect (atau kerusakan di pipa). kalau tidak mengunakan full bore, si pigging ini bisa nyangkut.

Ball valve dan simbolnya
Kembali ke ball valve, pada ball valve umumnya mengunakan tuas (handle) untuk mekanisme membuka dan penutupnya, walaupun ada juga yang berbentuk seperti stir (whell).  Keuntungan mengunakan tuas, kita bisa menutup hanya dengan seperempat putaran (maksudnya 90 derajat, coba kita lihat ball valve, kalau kita mentupnya kan dari titik 0 derajat ke sembilan puluh derajat toh? alias seperempat putaran saja sudah akan tertutup penuh). Keuntungan dari seperempat putaran dalam ball valve ini adalah, ia bisa dapat di tutup dengan cepat, namun kelemahannya dapat menyebabkan water hammer. Karena alasan itulah, sebaiknya jangan cepat cepat menutup ball valve, tutuplah dengan pelan pelang.

Kemudian dari sisi tuas (handle) yang digunakan pada ball valve, ia memiliki keuntungan di banding dengan kedua valve yang lain. Pertama, dengan bentuk tuas tadi orang akan lebih mudah dan cepat ketika menutup. Yang kedua, orang dari jauh dapat melihat apakah valve ini kondisinya terbuka atau tertutup hanya dengan melihat tuasnya.

Animasi Ball Valve

gambar dari archtollbox.com

Satu kelemahan dari ball valve, karena ia mengunakan tuas, maka ketika ia di tutup tuasnya akan berada di posisi tegak lurus (90 derajat) dari arah pipa. Hal ini yang menyebabkan ia cukup memakan tempat valve jenis ini tidak bisa diletakan di ruang yang sempit atau terbatas.

2. Gate Valve

Gate valve adalah jenis valve yang mengunakan gate, bekerja dengan mengangkat gate (pintu) keatas atau kebawah. Untuk memahami valve ini, kita ingat kata gate yang berarti pintu. Pintu seperti apa? pintu seperti kerajaan jaman dahulu yang di buka dari atas ke bawah, atau kita simple tinggal meng ingat seperti pintu air, yang gate nya turun ke bawah, kurang lebih seperti itulah cara kerja gate valve.

Ketika gate berada di posisi paling bawah, maka aliran tertutup dan begitu sebaliknya. Lihat animasi di bawah, tinggal di klik saja anda akan bisa melihat seperti apa gate valve bekerja dalam menutup aliran.

Silahkan klik di link berikut untuk melihat animasi gate valve 1 | animasi gate valve 2

Pada Gate valve, umumnya jenis valve ini mengunakan system whell (stir) dimana ia akan terangkat ke atas apabila gate di naikan. Dan pada saat gate itu naik, anda bisa melihat  apakah valve ini terbuka atau tertutup dengan melihat posisi wheelnya. Tapi kalau anda tidak familiar, maka akan sulit membedakan apakah ini valve tertutup atau terbuka. Paling tidak anda harus mencobanya untuk memastikan ini sudah terbuka atau tertutup. Berbeda dangan sistem tuas seperti ball valve, ia lebih bisa terlihat jelas.

Gate valve simbol
Gate valve mudah terkena karat, akhirnya ia tidak dapat tertutup atau terbuka dengan sempurna. Korosi yang tinggi pada gagangnya (stem) dapat menyebabkan rusak, kalau sudah seperti ini ia tidak dapat dioperasikan lagi.

Tidak seperti ball valve, dengan system puntiran pada whell ini tidak menyebabkan fluida mengalir dengan cepat yang akhirnya water hammer dapat di hindari. Tipe valve ini hanya dapat bekerja di posisi terbuka penuh atau tertutup penuh, kalau hanya sebagian dapat menyebabkan gate bergetar yang akhirnya menyebabkan valve ini rusak.

3. Globe valve

Tidak seperti ball valve dan gate valve, globe valve di desain untuk mengurangi aliran air. Ia diopeasikan dengan wheel (setiran) seperti halnya gate valve, tapi si wheel tidak naik turun.

Globe valve animation
image from clavalsupply.com

Seperti hanya gate valve, globe valve akan menutup fluida dengan perlahan dan tidak menyebabkan water hammer, namun ia dapat menurunkan tekanan, istilah tehniknya pressure drop.

Globe valve memiliki ruang sempit yang menjorok ke atas tempat fluida mengalir, ruang ini nantinya akan di tutup dengan disk yang bergerak naik turun. Dengan pergerakan disk yang tidak terlalu cepat, ia dapat mengontrol aliran (debit) dengan sangat baik, kita mengenalnya dengan istilah throttling. Throttling adalah sebuah proses pembatasan aliran fluida secara perlahan, istilah lainya adalah dicekek.

Globe valve simbol
Dilain pihak, karena system valve ini membentuk ruang kecil tempat keluar masuknya fluida, maka ia memungkinan untuk alirannya tidak tuntas keluar, tertahan. Oleh karenanya code internasional melarang pengunakan globe valeve untuk penutup utama dan pada pemanas air, lokasi ini sebaiknya membutuhkan valve yang dapat terbuka penuh, sebaiknya mengunakan ball valve atau gate valves. Globe valve sebenarnya dapat di bagi sesuai kebutuhan aliran, dari disk yang digunakan sebagai penutup itulah globe vale dapat dibagi menjadi beberapa valve seperti plug valve, needle valve, parabolic valve.

Sekian dulu artikel sederhana mengenai perbedaan ball valve, globe valve dan gate valve. Lain waktu, akan saya coba membahas lebih detail dari ketiga tipe ball, globe atau gate valve.

Penjelasan Lengkap Tentang Pipe Flange

Setelah membahas berbagai jenis dan fungsi flange, kita akan membuat sedikit rangkuman mengenai apa saja yang sebenarnya perlu di ketahui dari flange. Berikut penjelasan mengenai flange pada pipa

1. Pengertian Flange

Flange adalah sebuah alat yang dingunakan untuk menyambungkan antara dua buah sistem pemipaan, menyambungkan antara pipa dengan ekuipment, bahkan untuk menyambungkan pipa dengan valve atau instument lainya. Yang menjadi pertanyaan, kalau hanya untuk menyambungkan kenapa tidak di las saja?

Pertanyaan bagus, kalau kedua pipa di las memang akan sangat kencang dan kuat penyambungannya. Namun, tujuan utama pengunaan flange ini nantinya dapat di lepas, jadi pipa dengan pipa, atau pipa dengan ekuipmentnya nantinya dapat di lepas kembali.

Susunan Flange
Imange taken from google.com
Pertanyaan kendua, kenapa tidak mengunakan sambungan ulir saja? pertanyaan yang bagus juga, kalau mengunakan ulir, akan sangat rawan bocor. disamping itu, ASME B16.5 telah mengatur untuk dimensi dan toleransinya.

2. Jenis Jenis Flange

Flange itu terdiri dari berberapa jenis. pembagian yang paling umum adalah jenis jenis flange dari rating nya, saya pernah bahas di Mengetahui rating flange. Ada rating 150 #, 300 #, sampai dengan 2500#.

Kalau di lihat dari ukurang pipa yang 1", 2", 4" flange terdiri dari ukuran ukuran pipa di pasaran. Flange juga dapat di bedakan dari cara pemasangannya, kita mengenai flange jenis ulir, slip on atau lap join flange, pernah saya bahas di sini jenis jenis flange

Kalau pipa terdiri dari berbagai jenis material seperti stainless steel, cast iron, aluminium, brass, bronze, plastic dan lain sebagainya. Pun demikian dengan flange, namun pada umumnya flange di buat dari carbon steel dengan permukaan yang telah di machining. Biasanya pula, jenis material flange akan sama dengan material pipanya.

3. Muka atau facing flange

Point penting flange adalah ia menyambungkan atau membuat koneksi agar tidak bocor. jadi nanti permukaan flange akan bertemu dengan permukaan flange lainnya. semakin tinggi ratingnya, muka flange akan semakin berbeda. saya pernah bahas sekilas di sini jenis flange berdasarkan facenya. kalau presurenya tidak terlalu tinggi, kita bisa gunakan flat face, sedangkan untuk pressure yang lebih tinggi, kita bisa gunakan raised face flange. Yaitu permukaanya lebih tinggi dari permukaan flange biasanya.

Yang paling tinggi, kita gunakan ring type joint. Berbeda dengan flange lainya, flange tipe RTJ ini disamping memiliki raised flange, ia juga memiliki grove (kalau kata orang barat, kalau istilah jawanya adalah coakan) yang nantinya di dalamnya akan di isi oleh ring. Ring inilah yang berfungsi sebagai gasket. Jadi benar benar kencang, karena apa? karena ring yang berfungsi sebagai gasket ini terbuat dari besi lunak yang kalau sudah di kencangkan, ia akan memenuhi ruang dari grove flange tersebut.

ukuran serat flange
image from www.wermac.org

Flange memiliki permukaan yang roughness (atau kekasaran) terntentu yang bentuknya melingkar. Tujuannya, untuk penempatan gasket di dalam nya. Jadi, sedikit saja ada goresan flange yang kearah keluar, ia bisa menimbulkan kebocoran. Oleh itu face flange nya perlu untuk di machining kembali, istilahnya dengan re-facing. makanya, kalau kita lihat pada saat purchase flange, permukaannya (face nya) selalu di tutupi, tujuannya agar tidak tergores atau lecet. walaupn flange itu telah di sambungkan (dengan ekuiment misalnya), permukaan flange (facenya) biasanya tidak di lepas sampai dengan di akan di pasang.

serat permukaan flange
Di dalam ASME B16.5 disebutkan bahwa face flange (raised face) and flat face memiliki kekasaran tertentu untuk memastikan permukaannya match (compatible, atau sesuai) dengan gasket untuk mememberikan kerapatan yang sangat tinggi.

Bentuk serat dari permukaan flange, baiki yang melingkar atau spiral, idealnya terdiri dari 30-50 groove (lekukan atau bekas machinging face tadi) per inch dengan kekasaran antara 125 dan 500 micro inch. Anda bisa belajar banyak di sini http://www.wermac.org/flanges/flanges_stock-finish_smooth-finish.html

4. Satu paket flange

Satu pake flange terdiri dari flange itu sendiri, bolt (tentu dengan bautnya), dan gasket (lihat gambar pertama dari artikel ini). Gasket yang telah di gunakan dalam pengencangan dua flange, biasanya sudah tidak bisa di gunakana lagi alias ia hanya sekali pakai, begitu flange di buka ia perlu ganti gasket.

Gasket di flange ada yang berbentuk cincing, ia dari besi lunak yang akan di pasangkan oleh flange jenis RTJ (Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya).

Ingat, satu flange akan terdiri dari 4 baut dan kelipatannya. Ga pernah itu terdiri dari 6, 10 atau 12, selalu kelipatan dari 4. Pengalaman ini saya ingat karena waktu presentasi saya salah menjawab pertanyaan dari senior saya, akhirnya saya di interupsi dan sampai sekarang jadi ingat kejadiannya. Bahwa bolting flange selalu 4 dan kelipatannya.

istilah flange pada structure

5. Istilah flange di structure

Dalam structure, ia juga mengunakan istilah flange untuk beamnya. kalau beam nya di posisikan seperti huruf H, maka sisi kanan dan krinya itulah yang namanya flange. Kalau ia (H beam tadi) di putar, maka flangenya adalah atas dan bawah.


6. Sertifikat dalam pengencangan flange

Untuk mengencangkan flange, setiap bolting yang menerima tension atau tekanan dari flange harus rata. jadi tidak ada baut yang terlalu kencang dan terlalu longar, semua harus rata agar face (muka) dari flange juga rata.

urutan pengencangan flange
Imange edited from www.wermac.org

Yang kedua, dalam mengencangkan flange, pengencangan bolt nya ada aturannya. Tidak bisa urut (atau melingkar) searah jarum jam atau sebaliknya. Intinya, kita harus membagi baut pengencangan itu rata. Rule of tumb nya anda setelah anda mengencangkan satu baut, anda harus kencangkan tepat 180 derajat dari baut pertama, kemudian baut yang ke arah 1/4 nya atau 90 derajat, lalu lurus (180) nya. Jadi seperti membuat tanda plus, atas bawah, kanan kiri. dan terus ulangi sampai squence (atau urutannya) lengkap. Kalau satu tanda plus telah selesai, geser ke sebelahnya (atau tengahnya), kemudian buat lagi seperti itu.. begitu seterusnya.

Baut yang di kencangkan pun harus di check, tidak ada baut yang tidak simetris. maksudnya, ada baut yang lebih longgar dan ada baut yang lebih kencang. So semua harus di check satu persatu.

Beberapa flange memiliki prosedur khusus dalam pengencangannya. Pastikan anda mengikuti prosedur yang benar, mengunakan alat yang tepat dan anda orang yang terlatih untuk mengencangkan flange. Biasanya, service kompany sekelas haliburton yang memiliki sertifikat dalam pengencangkan flange ini.

7. Cara Membaca Flange (di bentuk flange)

Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana cara membaca sebuah flange? terutama kalau anda menemui flange di lapangan.

Berikut saya berikan contohnya. ANSI telah memberikan guide bahwasannya setiap flange harus di stamp sebagai identitasnya mengikuti kaidah seperti berikut.

Membaca Flange

Penjelasannya,
  1. Tuber-Turn -> Trademark, Merek dagang dari pembuat flange
  2. 4" -> NPS, nominal pipe size dari flange
  3. 150 -> Ratingnya, 
  4. RF -> Jenis Facenya
  5. .237 -> Nominal Wall Thickness of matching pipe
  6. A105 -> Material dari flangenya
  7. AK -> Heat Kode

8. Flange Rating
Kalau anda melihat rating flange itu tidak sama dengan presurenya, misalnya 150# = Class 150 = Rating 150, semua nama itu adalah sama. Tapi bukan berarti flange tersebut dapat bertahan sampai dengan 150 lb/in2 (pound per inch square). Itu hanya pengolongan yang di kelompokan oleh ASME B16.5 and ASME B16.47 yang tergantung dari material dan desain tempraturenya. saya pernah membahas di Cara mengetahui rating flange berdasarkan ASME B16.5

Kalau di flange kita mengunakan istilah rating, tapi kalau di pipa kita mengunakan istilah schedule. Baik rating atau pun schedule bila nilainya semakin besar, ia mampu menahan pressure yang lebih besar. Rating dan schedule memiliki korelasi, karena setiap flange akan disambungkan dengan pipa dan begitu sebaliknya. Lain kesempatan kita akan membahas lebih dalam, untuk mengetahui istilah schedule, anda bisa membaca artikel saya di nominal pipe schedule


9. Mengetahui dimensi flange

Pertanyaannya adalah, bagaimana mengetahui dimensi flange? Jawabanya mudah, anda harus mengukurnya?. Ya, jawabaan yang benar tapi tidak seperti yang di maksudnya. untuk mengetahui ukuran flange, biasanya untuk mengukur atau memperkirakan apakah flang ini clash dengan pipa sebelahnya (terutama dalam sliper atau pipe rack). Waktu di mechanical, saya disuruh senior saya untuk cari tau ukuran asli dari flange nya untuk mengukur berapa projection dari nozzle yang di butuhkan kalau di atasnya ada platform. Kadang kala, untuk mendesain flange terutama rainforced flange, kita harus mengetahi ukuran kisarannya, jadi kita bisa membandingkan. Nozzle sebenarnya adalah sama sama flange, hanya kalau istilah nozzle itu di gunakan di ekuipment sedangkan flange lebih umum di pipa. silahkan baca artikel saya di perbedaan nozzle dan flange

Kembali lagi gimana mengetahui dimensi flange. yang paling mudah, anda bica membaca dari tabel yang menyediakan beberapa ukuran dari flangenya. setauku dari flange galperti, ia memiliki katalog flange lengkap, bahkan ia juga menyediakan softwarenya.

pipe data pro
Sedangkan untuk software yang biasa saya pakai, saya gunakan pipe datapro. Di sana semua ukuran ada, mulai dari flange, pipa dengan schedulenya bahkan sampai dengan berbagai macam fitting dan ukurannya ada di dalam pipe data pro. Cukup lengkap bagi saya.

Bagaimana kalau kita tidak punya katalognya, dan juga tidakpunya sofwareny? lalu bagaimana cara kita membaca ukuran flange tersebut? Jangan khawatir, saya sedang mempersiapkan sedikit tulisan di pekan yang akan datang, anda bisa mendownload beberapa katalog flange di artikel tersebut. So, silahkan menunggu sejenak.

Kirainya 9 hal ini yang perlu di ketahui mengenai flange, saya pikir masih jauh dari sempurna dan masih banyak yang belum di kupas di sini. Namun, semoga uraian sederhana ini bisa menambah pengetahi mengenai apa yang perlu di ketahui dari flange.