Pertimbangan Dalam Mendesain Pipa



Dalam piping design atau perencanaan system pemipaan tidak lah sesuai selera kita. Tapi semua ada guidenya, aturanya supaya pipa tersebut tidak hanya berfungsi, namun memiliki nilai lain. Nilai lain disini adalah seperti kemanan, akses pengoprasiannya dan lain sebagainya seperti yang akan kita bahas.

Kalau kita melihat sebuah plant (unit pengolahan), entah itu di televisi atau disekitar anda. Kita akan melihat berbagai macam susunan pipa, yang tentunya pipa pipa tersebut di susun dengan sebuah perancangan yang matang, dengan sebuah design. Ditambah lagi hirarki dalam pengecekkan system tersebut sangat ketat, yang nantinya diharapkan dapat memberikan system perpipaan yang baik dan memenuhi beberapa aspek diantaranya :

1. SAFETY

Safety atau keamanan menjadi pertimbangan pertama dalam mendesain pipa. Karena betapapun hebatnya sebuah plant, tetap nilai manusia tetap lebih tinggi. Plant tersebut dapat berdiri karena manusia, plant tersebut dapat beroperasi juga karena manusia. Jadi faktor manusia disinilah yang paling utama. Lagi pula, betapapun besar gaji yang di tawarkan, tapi kalau sistem pemipaan yang ada diplant tersebut tidak memilikin keamanan, siapa yang mau bekerja di situ?

Safety disini adalah sistem pemipaan harus mampu menjamin personil untuk dapat keluar dari segala bahaya yang mengacam tanpa terluka. Bahaya atau hazard disini dapat disebabkan oleh api, ledakan, gas ataupun kebocoran dari cairan beracun, ia harus mampu berlindung atau menghindar sampai semua bahaya tersebut hilang.

Planning dalam safety disini mencakup akses untuk menjangkau fire fighter (pemadam), menempatkan pendeteksi api dan juga hidrannya, memberikan cukup tangga untuk akses yang telah suai dengan OSHA, menempatkan ruang pembakaran yang cukup jauh dari kemungkinan terjadinya kebocoran, dan memberikan cukup ruang sirkulasi udara.

Singkatnya safety harus mampun mempertimbangakan beberapa keperluan yaitu seperti penempatan equipment termasuk pula ketingiannya, akses jalan, akses untuk tangga dan lain sebagainya. Karena hal tersebut nantinya akan berpengaruh pada keselamatan kerja.

2. OPERABILITY 

Maksud dari operability disini adalah nantinya sistem pemipaan tersebut harus bisa di operasikan dengan mudah. Valve, instrument, dan beberapa ekuipment dan peralatan tertentu pelu dipertimbangan dengan matang bagaimana cara mengaksesnya. Kita harus dapat membayangkan, bagaimana nanti si operator di lapangan mengoprasikannya? mudah tidak untuk di operasikan. Semua itu harus bisa di akeses tanpa menyulitkan atau membahayakan bagi peronilnya.
Pertimbangan Dalam Mendesain Pipa

Coba lihat gambar di atas, kalau sampai valve di pasang seperti itu bisa dibayangkan bagaimana nanti mengoprasikannya. Si operator pasti akan kesulitan dalam mengunakannya. Sebaiknya penempatan valve yang akan dioperasikan berada sejajar saat operator berdiri. Poisis handwheel valve dapat di putar atau digunakan dengan tenaga yang ringan, tanpa harus menyebabkan kelelahan atau mungkin kesulitan akibat valve tersebut bedekatan dengan valve lain atau bahkan dengan ekuipment.

3. MAINTENANCE 

Setiap ekuipment perlu untuk pengecekan dan perbaikian rutin agar dapat bekerja dengan baik. Oleh karenanya perlu untuk merancang penempatan ekuipment yang tidak terhalang apapun pada saat ekuipment tersebut akan di ganti, di pindah atau dibongkar. Pada dasarnya kemampuan untuk mengetahui apakah ekuipment tersebut perlu untuk di maintain, bagian apa saja yang akan di maintenance dan dari sisi mana proses maintenancenya bukanlah perkara mudah bagi seorang designer baru. Oleh karenanya, jam terbang akan mempengaruhi seorang designer mengetahui desain mana yang sesuai untuk ekuipment tersebut.

4. ACCESSIBILITY 

Setiap unit dari plant memerlukan maintenance, pengoprasian dan juga keamanan serta kemudahan dalam aksesnya, di mana si personil dapat dengan mudah pergi ke tempat tersebut. Accessibility disini dapat diartikan kemudahan untuk menjangkau peralatan tersebut.

Dalam accessibility sebenarnya tidak ada aturan baku yang mengaturnya. Namun biasanya perusahan owner punya kriteria tersendiri untuk hal ini. Satu hal yang prinsip, design harus semudah mungkin meletakan peralatan yang akan di operasikan agar dapat dilihat dengan mudah sewaktu operator lewat.

Misalnya, ketika membuat valve di atas platform, usahakan ketika si operator naik tangga, untuk pertama kali ketika sampai platform tersebut ia harus bisa meilihat valve tersebut. Ga lucu kalau ternyata begitu operator naik, eh ternyata valve tidak ia liat di sana, si valve berada di sebelah ekuipment atau di bagian tersembunyi. Bisa jadi si operator turun lagi dan tidak jadi mengoprasikan, hal ini bisa saja terjadi apalagi kalau si operator tersebut baru. Bisa di bayangkan akibatnya nanti, apalagi kalau valve tersebut fungsinya sangat penting.

5. CONSTRUCTABILITY 

Kontruksi adalah proses dimana membuat semua yang kita rencanakan terjadi, mudah untuk didirikan dan di bangun. Dan yang paling penting, dapat memperpedek waktu untuk konstruksi. Dalam beberapa hal, koneksi pipa fitting to fitting dapat mempersulit konstuksi, karena tidak mengijinkan kontraktor untuk melakukan penyesuaian terhadap titik centernya.

 Pertimbangan Dalam Mendesain Pipa
Perhatikan gambar di atas, lalu bandingkan. Yang kiri adalah sambungan fitting to fitting, akan mempersulit dalam kontruksi. Sedangkan yang kanan, ia mengunakan spool di antara fittingnya. Maka konstruksi akan di permudah karena si pekerja lapagan, dapat mengatur allighment dengan penyesuaian spool nantinya.

Tidak hanya dalam mendesain pipa, dalam banyak hal memang merancang itu lebih mudah daripada membuatnya. Kadang begitu kita akan membuat, kita baru sadar ternyata rancangan itu sulit untuk pemasangannya. Oleh karenaya perlu banyak diskusi dengan senior designernya. singkatnya desain kita haruslah semudah mungkin untuk di konstruksi, yang artinya perbedaan dalam perancangan dan kondisi di lapangan, tidak lah jauh berbeda nantinya.

6. ECONOMICS 

Pada prinsipinya, nilai yang ekonomis dalam desain menjadi perhatian yang utama. Walaupun kadang menjadi hal yang bersebrangan antara engineering dengan management, dimana pihak management biasanya meminta design seminimal mungkin sementara desainer di tuntut untuk tetap memberikan desain sesuai dengan beberapa kriteria yang disebutkan disini.

Designer, tetap harus memikirkan nilai ekonomis dalam mengatur desain. Baik dengan penempatan ekuipment, rooting pipa, penentuan material dan lain sebaginya. Semua itu bisa di wujudkan asal ia memiliki jam terbang yang mumpuni di lapangan. Mengambil contoh tentang penempatan ekuipment, akan berperan sanggat besar dalam menentukan ekonomis tidaknya suatu desain. Kalau ekuipment yang prosesnya sama tapi letaknya berjauhan, kita akan banyak mengeluarkan biaya untuk pipa, di butuhkan pipa yang lebih panjang untuk menghubungkannya. Begitu pula masalah safety, tentu akan menjadi lebih rumit penyusunan pipanya.