Showing posts with label General Piping. Show all posts
Showing posts with label General Piping. Show all posts

Perbandingan Intergraph SP3D dengan Aveva E3D

Kali ini saya akan bercerita mengenai perbandingan Aveva E3D dengan Intergraph SP3D. Kedua software tersebut adalah software engineering yang cukup tenar di dunia oil and gas, terutama untuk 3D Model. Bahkan untuk syarat penerimaan calon karyawan baru sebagai designer perusahaan EPC pun salah satu syaratnya adalah familiar dengan salah satu software tersebut. Lalu kenapa dua software itu menjadi penting? karena seperti yang pernah saya ceritakan di kenapa membutuhkan SP3D atau PDMS bahwa kebutuhan modeling salah satunya adalah untuk menarik MTO.

Apa itu MTO? 

Beam Modeling

MTO adalah kepanjangan dari Material take-off, jadi intinya apa yang kita modeling, bisa kita tarik materialnya. Seperti ini penjelasannya, kalau kita memodelkan beam, maka kita bisa ambil datanya sebagai sebuah beam, artinya kita bisa hitung berapa beam yang kita modeling kemudian di tarik kesimpulan berapa jumlah semua nya. Kalau valve bagaimana? sama juga baik itu valve, piping, fitting, dan instrument item lainya pun bisa di tarik material nya apa saja. fungsinya? tentu untuk keperluan purcashing nantinya, untuk keperluan membeli barang barang tersebut. Hal ini yang membedakan software 3D di EPC, yaitu oil and gas dengan software 3D lain nya sekelas autocad 3D. dan hal ini juga yang membuat software buatan aveva atau intergraph tergolong mahal, karena fungsi penarikan MTO itu tersebut.

Kalau kita jeli, baik E3D atau SP3D tidak hanya bisa menarik MTO, melaikan item yang di modelkan pun sudah sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya. Percuma dong, kalau kita bisa menarik MTOnya, tapi ternyata modelnya tidak sesuai, nanti ke presisiannya di lapangan bisa di pertanyakan. Makanya kenapa E3D dengan SP3D ini software yang populer untuk pembuatan plant, karena memang presisi. Dimana di dalamnya sudah termasuk beberapa catalog populer untuk dunia oil and gas.

Kalau sama sama populer, pasti ada dong perbedaan karakter dua sofware ini? maka kita akan bahas di  komparasi antara aveva e3d versus intergraph sp3d.

Point Penting Perbandingan E3D vs PDMS

Materi yang tersaji di sini adalah pengalaman penulis mengunkan dua software tersebut, dan tentunya pengalaman tersebut di sajikan pada saat ini. Artinya dengan ilmu penulis yang terbatas mengenai materi materi E3D dan SP3D saat materi ini ditulis, jadi di harapkan user dapat bijak ber konsultasi oleh expert atau yang ahli di kedua sofware ini. Dan kalau memang ada yang kurang lengkap, dengan penuh kerendahan hati, silahkan di tambahkan didalam kolom komentar, sehingga kita bisa sama sama belajar. 

Sekilas Mengenai E3D

Mungkin ada yang asing dengan E3D, E3D adalah singkatan dari everything 3d, yaitu software besutan aveva untuk mendesign plan, pabrik atau unit pengolahan yang dahulunya kita kenal dengan PDMS. Jadi, E3D adalah versi update dari PDMS yang pernah saya bahas di Mengenal PDMS
 

1. SP3D dan E3D dari sisi Penggunaan

Point pertama yang ingin saya bahas adalah mengenai pengunaan, yaitu interface. SP3D memiliki fitur untuk kemudahan user dalam hal Visual, artinya apa yang di tampilkan dilayar dapat dengan mudah di edit, di modified dan di move dengan bantuan krusor. Sang user harus aktif mengunakan krusor nya untuk memilih item, memindahkan atau meng edit yang ada di 3D model. 

Dan dari segi tampilan, mirip dengan toolbar besutan dari microsoft, dimana tersedia menu file, edit dan modified di dalam toolbar nya. Menurut saya, cukup pratis di gunakan dan di pahami. 

Sedikit berbeda dengan E3D, untuk E3D tampilannya penuh dengan icon yang tampil di toolbar. User perlu untuk memahami pengunaan toobar di sini karena approach yang di tampilkan berbeda, saya melihat developer di E3D mengunakan pendekatan urutan proses pengerjaan. Artinya berurutan. Jadi hal pertama adalah meng create sesuatu (yaitu membuat), yang kemudian me modified dan seterusnya. Jadi kalau kita lihat menu di E3D, maka kita melihat di sebelah kiri adalah Create, sisi selanjutnya modified, delete dan seterusnya. 


Kalau saya melihat, di E3D lebih nyaman mengunakan command. jadi ketika kita mau move object, membuat sesuatu yang baru, me modified dan lain sebagainya. akan lebih mudah kalau kita mengunakan command.

Contoh kita ingin memindahkan vessel ke timur sejauh 1 meter, kita bisa move beberapa mm tidak hanya menguanakan crusor, namun juga mengunakan command. Misal command nya adalah by E 1000, maka kita akan memindahkan vessel tersebut sejauh command yang kita masukan. 

Sedangkan di SP3D, ketika kita ingin memindahkan vessel kita select vesselnya kemudian bisa kita drag dengan crusor setelah di masukan jaraknya lewat toolbar untuk posisi E N Upnya. 

2. Penamaan File di Aveva E3D

Senada dengan pembahasan sebelumnya mengenai user interface, saya katakan kalau SP3D berbasis Visual atau Grafis. Contohnya adalah berkaitan dengan nama. Di SP3D, untuk nama bisa saja mengalami duplikat (artinya namanya sama), asal di taruh di Parent atau Induk Folder yang berbeda. Sama seperti susunan folder di windows explorer, kita bisa menaruh nama sama asal di folder yang berbeda. Kalau di taruh di folder yang sama, biasanya akan ada tambahan angka seperti (1), (2) di belakang nama file. 

Kemudian karena ia berbasis visual, maka di SP3D kita bisa memberikan nama dengan Spasi. Artinya spasi di hitung sebagai satu karakter di SP3D. Di sisi lain, kalau kita ingin memilih beberapa file di SP3D, kita bisa men select beberapa file dan memilihnya. Misal dengan batuan menekan CTRL maka kita bisa memilih beberapa file sekaligus. 

Di E3D, karakter nya berbeda. Pertama kita tidak bisa mengunakan spasi, kemudian kita juga tidak bisa mengunakan nama yang sama. Kenapa alasanya? kalau saya mengira, karena di E3D adalah berbasis command, artinya satu nama dengan nama yang lain harus berbeda, kalau nama itu sama akan menimbulkan error atau kesulitan untuk mencari file tersebut dengan command. 

Perlu di ingat, di E3D berlaku case sensitif. Artinya kalau ada menulis Nama, dengan NAMA, atau nAMA akan di hitung 3 karakter berbeda. Jadi huruf besar dan kecil akan di hitung berbeda kombinasinya walau kita membacanya sama. 

Kalau di kaitkan dengan perbandingan sebelumnya kalau di SP3D bisa memilih beberapa file sekaligus dengan meng click nya, di E3D anda tidak bisa melakukan itu. Satu krusor hanya bisa memilih satu item. Namun kembali lagi, karena E3D ini bisa mengunakan command, maka kita bisa memilih beberapa file yang kemudian di masukan ke comand, setelah nya tergantung kebutuhan kita apakah akan di modif, di pindah atau di delete. 

3. Saving File SP3D dengan E3D

Kalau di SP3D saving file nya adalah berbasis auto save. Jadi apapun yang kita kerjakan di SP3D, sudah langsung ter koneksi dengan server dan di save otomatis. Artinya? kalau design kita berubah, maka user lain bisa melihat perubahan tersebut di PCnya (kadang perlu untuk menekan  tombol refresh). Atau dengan kata lain, filenya langsung tersimpan. kita bisa menyimpan file nya di PC, namun hanya sebatas tampilannya atau sesion nya saja. Sedangkan file aslinya, sudah tersimpan di server dengan segala perubahannya. 

Sedangkan E3D sistem save nya adalah manual, jadi user harus menyimpan secara manual yaitu dengan savework. Untuk user lain yang akan melihat pekerjaan temannya, harus di getwork dahulu supaya bisa melihat perubahannya. 

Jadi dua hal ini yang sering tertukar kalau user berpindah dari SP3D ke E3D, atau sebaliknya. Baiknya pahami karakter masing masing salam menyimpan file. Plus minus nya pasti ada di antara kedua nya, SP3D karena auto save ia tidak perlu khawatir kalau suatu saat mati lampu, semua file sudah tersimpan. di sisi lain E3D menawarkan ke amanan, maksudnya kalau user sudah benar benar yakin dengan desain nya, baru ia simpan file nya. Kalau belum yakin, bisa di buang apa yang sudah di kerjakan tanpa mempengrui design orang lain. 

4. Penyimpanan Database E3D dan SP3D

Untuk database SP3D ter instal di dalam satu database dimana di dalamnya adalah berisi berbagai macam disiplin seperti civil, piping dan electrical. Yang saya tangkap dan pahami, database SP3D adalah satu kesatuan, jadi ya satu database itu tadi. Sistem penyimpanannya pun aman dengan pengunaan SQL atau Oracle dalam basis penyimpanan databasenya. Yang tentunya dua sofware membutuhkan keahlilan khusus dalam meng instal nya.

Sedangkan di E3D, databasenya berupa file file yang susuananya bisa dengan mudah di lihat di explorer. Karena berbasis file atau modul, maka semua nya bisa terlihat dan dengan mudah dapat di replace kalau terjadi error di satu file. kita bisa memecah database piping, civil atau electrical dalam modul yang terpisah. 

Untuk hal ini, kalau saya mlihat E3D menawarkan kemudahan sedangkan SP3D menawarkan keamanan.


5. Open Session License

Untuk membuka sofware, SP3D berbasis Aplikasi yang di buka sedangkan di E3D berbasis IP yang di gunakan. dua dua nya menwarkan sistem yang berbeda.

Lima hal di atas, semoga bisa memberikan sedikit gambaran perbedaan antara SP3D dengan E3D. Yang tentunya memiliki karakter berbeda satu sama lain, serupa namun tak sama. Saya yakin teman teman punya pandangan berbeda mengenai kedua sofware ini, dan silahkan ditambahkan. Namun semua nya memiliki plus dan minus masing masing, yang jelas karakter nya berbeda. jadi kita harus bisa memahami karakternya saat mengunakannya, jadikita bisa lebih optimal dalam mengunakannya. 

Dan perlu di ingat pula, butuh bantuan expert masing masing product dalam meng explore sofware nya. silahkan bisa bertanya pada tecnical seles masing masing produck atau yang ahli di bidang nya, saya hanya menampikan sebagian kecil yang saya alami semoga bisa menambah wawasan sedikit mengenai perbandingan antara SP3D dan E3D 

Mengapa Plant North berbeda dengan North Sesungguhnya?

North Plant adalah arah utara dari plant atau project yang berlaku hanpa pada project tersebut. Arah utara tersebut merupakan arah utara hasil kesepakatan, bukan merupakan arah utara yang sebenarnya sesuai dengan kompas. Lalu kenapa arah utara plant north berbeda dengan arah utara sesunnguhnya? dalam artikel ini akan saya bahas.

Kenapa Arah Utara Selalu Menghadap Ke Atas?

Arah Utara Pada Peta
Utara merupakan arah yang umum digunakan sebagai penunjuk arah, contoh sederhana misalnya di peta, arah utara selalu di sebutkan dan biasanya di tunjukan dengan arah ke atas. Bahakan di HP kita, ketika mengunakan gmap maka utara pun di sebutkan. Pertanyaan selanjutnya, kenapa arah utara yang di jadikan patokan? kenapa juga menghadapnya ke atas?. Sebenarnya semua ini pada dasarnya adalah sebuah kesepakatan bersama yang menunjukan bahwa bumi berputar relatif menuju bintang utara. Terlebih, ketika kita melihat bintang biasanya kita mengadap keatas, begitulah filosofinya.

Kembali ke pokok permasalahan, kalau utaranya keatas, kenapa utara plan (yang biasanya ada di isometric atau plot plan) tidak sama dengan utara sesungguhnya?

Karena biasanya North plant di sesuaikan dengan lokasi project nya. Ketika akan ada sebuah project baru, maka hal yang pertama di tentukan adalah kita membuat koordinatnya. Kenapa koordinat menjadi penting? karena untuk menentukan lokasi. Pada suatu project yang luasnya berhektar hektar, maka hal yang pertama di tentukan adalah titi 0 nya. Titik nol disini, bukan hanya dari horizontalnya saja, melainkan pun untuk verticalnya, yang dalam hal ini elevasi.

Lokasi Adalah Relatif

Terminologi lokasi kalau kita sadari adalah posisi relatif terhadap benda yang lainnya. Maksudnya seperti apa? misalnya kita ingin menyebukan dimana lokasi heat exchanger? maka kita bilang ia berada 50 meter sebelah Main Building (gedung utama). Atau kalau lebih detail, kita menyebutnya ia berada 30 meter ke utara dan 40 meter ke timur dari Main Building. Kondisi penyebutan seperti ini akan tidak efektif, olehkarenanya dibuatlah sistem koordinat. Tinggal menyebutkan koordinatnya, maka kita akan tau lokasinya.

Plant North Vs True North
Namun ada kalanya sebuah plant, ia memiliki tanah yang tidak rata, memiliki penghalang yang berarti sehingga posisinya tidak tepat menghadap ke utara kompas. Posisinya katakanlah 9 Derajat dari arah utara yang sebenarnya. Akan muncul masalah ketika kita menyebutkan atau mengambarkan lokasi di gambar kalau kita tetap mengunakan arah utara yang sebenarnya. kenapa? karena kita harus menyertakan angka 9 derajatnya setiap penyebutkan arahnya.

Akan lebih mudah, kalau kita ganti koordinat utamanya menjadi koordinat plant, true north nya menjadi plant north. Artinya, arahnya akan tetap, namun kemudahan dalam penggambarannya lebih di utamakan. Kalau koordintanya sudah di rubah menjadi plant north, maka untuk menyebutkan lokasi building B dari building A, akan lebih mudah. Misalnya lokasi gedung B adalah 1000 meter ke arah utara dari gedung A. Atau koordiantanya adalah N0001000 E0000000, koodinat yang di hasilkan pun menjadi genap dan mudah di baca karena kita telah menentukan titk nol nya, yaitu di angka "1" dari ilustrasi gambar di samping

Isometric drawing akan penuh dengan arsiran

Masalah apa lagi kalau true north tidak di rubah menjadi plant north? yaitu pada isometric drawing. Seperti kita tau arah dari isometric drawing adalah sebuah gambar piping yang di bentuk dalam arah 60 derajat lingkaran sehingga me representasikan 3D.

Lihat gambar di samping yang merepresentasikan arah di isometeric. Selain garis vertical (atas bawah), setiap garis menunjukan arah mata angin. Kalau pipa tersebut tidak lurus dengan garis tersebut, maka pipa tersebut akan di arsir yang menandakan kalau di termpat tersebut membentuk sudut sekian derajat di isometricnya. Kalau north nya tetap di pertahanakan di arah yang sebenarnya, maka gambar yang ada di isometric nantinya akan penuh dengan arsiran karena di anggap tidak mengikuti North Sebenarnya. Oleh karenanya, lebih mudah untuk mengganti north nya menjadi north plan, dan kemudian koordinat ini di pakai dan di sepakati oleh semua disiplin dalam project tersebut.

True North Versus Plan North

Pada kesimpulan akhirnya, true north adalah arah utara kompas, arah utara sebenarnya dimana ia menunjukan arah ke kutub utara dari bumi. Sedangkan plant north adalah sebuah kesepakatan dari project untuk menyebutkan arah utara dan hanya berlaku pada project tersebut. Plant north tidak harus selalu searah dengan arah utara kompas, karena bisa jadi untuk menghidari perbukitan, mengikuti gedung yang sudah ada, mengikuti jalan atau rell kereta api yang sudah ada dimana arah utaranya tidak segaris dengan utara kompas. Atau bisa jadi tergantung dari lahan yang di miliki oleh project. Memaksakan arah utara sebenarnya, tentu akan membuat effort atau lebih banyak kerjaan yang harus di lakukan. Tujuan mengganti dari true north ke plant north tidak lain adalah untuk memudahkan ketika fase konstruksi.

Kenapa Harus PDMS atau SP3D di Piping

Sebuah pertanyaan dasar, kenapa si harus mengunakan PDMS atau SP3D ketika memodelkan piping? kenapa tidak mengunakan software lain, toh sama sama memodelkan!

Sebenarnya pertanyaan dasar bagi orang awam, yang sering sekali penulis temukan atau alami. Tidak usah jauh jauh, adik kandung penulis pun pernah menanyakan hal serupa. Secara, saudara saya adalah seseorang yang melenceng dari jurusannya, ia dari tehnik kelautan atau lebih tepat nya oceanographic. Namun karena tuntutan dapur, harus belajar ilmu arsitek untuk di terapkan di perusahaanya.

Karena belajar mengunakan Arsitek, tentu yang diperlukan adalah permodelannya. Segala sesuatu akan terlihat bagus dan menarik, kalau kita behasil memodelkannya. Kalau hanya gambar atau awang awang, tidak akan menarik sama sekali karena setiap orang punya bayangan masing masing.

Contoh Model Dalam SP3D

Lalu apa bedanya SP3D dengan permodelan lain sekelas Autocad 3D atau yang lebih dan paling sederhana, yaitu sketch-up? Kalau toh sama sama butuh model. Dua software yang disebutkan akan lebih mudah dan bahkan lebih sederhana. Tidak perlu belajar banyak banyak apalagi susah susah menghapal langkahnya.

Apa yang di cari dari SP3D dan PDMS?

Ada benar nya kalau hanya melihat dari model, tidak perlu menggunakan yang susah susah. Tapi ada sisi essential yang tidak tepat di sini. Kenapa? karena model dalam piping, tidak hanya di lihat dari sisi model saja, yaitu bentuk dan lokasinya seperti apa? melainkan perlu hal yang paling essential, yaitu MTO. MTO, atau dikenal dengan Material Take Off, adalah susunan atau list dari material apa saja yang dibutuhkan oleh piping.

Kalau sekedar modeling, dapat di gantikan dengan software lain. Namun untuk MTO, baik SP3D ataupun PDMS mampu untuk melakukan MTO. Jadi ibaratnya, sekali mendayung dua tiga pula terlampaui. Sambil Memodelkan, MTO pun dapat sekalian di ambil dari model tersebut.

Coba lihat sketch-up, Autocad 3D atau semacamnya. Ketika memodelkan, bisa tidak nantinya di extrack, oh ternyata butuh bahan baku sekian, butuh ini sekian dll. Saya yakin tidak. Kalau untuk presisi, mungkin bisa di gunakan Autocad. Oleh karenanya ia biasa di gunakan oleh industri manufacturing, namun tidak pada industri EPC.

Mengapa MTO menjadi sangat penting dalam desain? hal tersebut erat kaitanya dengan Waktu. Misal dalam desain engineering yang mengacu pada PID, bisa jadi paramter suhu, presure, flow dan lain sebagainya bisa di rubah ketika berlangsungnya desain, bisa di ganti ketika akhir akhir bahkan ketika injuritime sekalipun (maksudnya, ketika pipa itu akan di instal di lapangan, ternyata paramternya berubah). Paling mentok hanya berhubungan dengan kalkulasi oleh stress engineer, yang itu pun bisa di 'akalin' dengan jalan di rubah konfigurasi supportnya misalnya.

Apa Pengting Nya Mengumpulkan Material?

Tapi kalau MTO, tidak bisa seenaknya di rubah. Kurang satu elbow saja, pesannya bisa setengah mati. Belum lagi shipping nya, yaitu pengirimannya. Artinya, ketika kita telat memesan, bisa jadi sistem tersebut akan tertunda dalam waktu tertentu. Oleh karenanya, ada namanya First MTO, Secon MTO, thirth MTO sampai dengan Final MTO. Kita juga mengenal 30% Desain review, 60% sampai dengan 90%. tujuan peting nya apa coba? MTO, kebutuhan akan pemesanan material.

Ketika memodelkan dengan SP3D atau PDMS, maka saat itu juga program ini dapat mengambil kebutuhan materialnya. misalnya, berapa butuh sekian elbow dengan diameter 10 inch, diamter 24 inch butuh sekian elbow dan lain lain. Semua komponen fitting, piping, flange dan gasket termasuk pula bautnya, dengan mudah dapat di extrack. Asal dengan satu catatan, semua telah di modelkan. Untuk mengetahui mengenai pengambilan material, saya pernah bahas di bill of quantity material.

Bill of Material
Kenapa juga di kaitkan dengan waktu? ya karena seperti di sebutkan sebelumnya, ia butuh waktu ketika pengiriman. Belum lagi untuk pemesanan fitting dengan ukuran pipa diatas 24 inch, perlu untuk disiapakan terlebih dahulu. Barang kali ia tidak ready stok, bisa jadi karena ukurannya atau karena jumlahnya yang telewat banyak. Belum lagi dengan flange dan lain sebagainya. Telat memesan komponen, bisa jadi telat pula waktu kedatangan dan berimbas waktu peng instalan. Padahal, yang namanya project punya batas waktu. Dan bagian atau department yang mengurusi mengenai schedule ini namanya project engineer.

Apa yang dapat dilakukan PDMS SP3D selain MTO?

Selain MTO atau material, apa yang mendasar mengapa di butuhkan SP3D atau PDMS? yaitu isometric. Kedua software ini sudah built in dapat mengahasilkan isometric. Apa si piping isometric? yaitu sebuah gambar 2D yang di dalamnya terdapat gambar representasi mengenai routing pipa. Untuk lebih memahami mengenai gambar Isometric, silahkan pelajari artikel saya di Piping Isometric Drawing

Lalu muncul pertanyaan sederhana, kalau sudah di modelkan 3D, kenapa masih perlu 2D? bukanya 3D lebih tinggi daripada 2D? memang benar pernyataan tersebut, namun kurang tepat. Kenapa? karena kalau di model kita tidak dapat melihat ukurannya secara sempurna, berapa jaraknya, berapa panjangan nya, apa materialnya. Di isometric, dapat terlihat dengan jelas ukuran, paramter (presure, temprature, dencity), testing (Pneumatic & Hidrotest, Radiograpy), PWHT, Painting dll.

Piping Isometric Drawing

Isometric drawing di perlukan di lapangan

Ada sebuah terminology umum yang menyatakan bahwa "Gambar adalah bahasanya orang tehnik", dan ini benar adanya. Lewat gambar itulah kita berkomunikasi. Seorang welder, ia mengelas berdasarkan gambar. Seorang engineer, ia menghitung berhadasarkan gambar. Seorang QC, ia melakukan pengetesan berdasarkan gambar, semua satu bahasa. Yaitu gambar.

Model Navis 3D
Oleh karena itu, yang di check adalah gambarnya, bukan model nya. Memang semua seiring sejalan, model ya di lihat gambar juga di lihat. Tapi hanya berpedoman pada model, tidak akan berkontribusi banyak dalam piping. Makanya, porsi checking model paling banter hanya 3x, yaitu model review 30%, 60% dan 90%. tapi seorang checker, ia memeriksa gambar setiap saat. Makanya yang di check adalah isometric drawing, yaitu gambarnya. Model hanya membantu agar gambar terwakilkan dengan baik. 

Kemudian, ketika di lapangan seorang engineer atau contractor tidak mungkin membawa laptop. akan lebih mudah membawa drawing nya ketimbang membawa modelnya. Dan lewat SP3D atau PDMS lah drawing itu dapat di hasilkan. Lalu apakah tidak bisa menggambar manual? tentu bisa, tapi kalau untuk jaman jaman sekarang, agak nya akan memakan banyak waktu.

Kapan Manual Lebih Baik Daripada Modeling?

Lebih baik memodelkan, kemudian di extract dan akhirnya menghasilkan gambar. Lebih praktis. Namun ada kalanya, gambar manual lebih cepat di banding dengan memodelkan dengan SP3D atau PDMS. Cotoh nya adalah untuk pipeline, dimana pipa itu jalur nya sangat panjang, relatif lurus dan konturnya tidak beraturan, maka akan lebih mudah menggambar manual karena lebih cepat. Soalnya, kalau mengunakan SP3D akan ribet mengatur contur, mengatur layout, me modelkan support, slipper dan lain sebagainya. Lebih enak di gambar manual, daripada mengguankan SP3D atau PDMS.

Konfigurasi Pompa Dalam Piping Design

Dalam sebuah piping design, Tidak dapat di pungkiri akan selalu di butuhkan pompa. Kalau piping di ibaratkan aliran darah, yaitu arteri dan  vena dalam tubuh. Maka Pompa adalah jantungnya, ia sebagai pemompa darah. Tanpa pompa, maka aliran dalam sebuah plant, tidak dapat tersirkulasi.

Pengertian Pompa Adalah?

Apa si pengertian pompa? seperti kita tau, pompa adalah sebuah alat atau istilah kerennya adalah equipment mechanical yang berfungsi mengalirkan fluida pada sistem pemipaan. Fluida itu ya cairan, seperti hal nya Air dan Oli, yang carian ini kemudian di alirkan ke dalam setiap pipa baik itu piping atau pipeline.

Berbicara mengenai fluida, akan lebih panjang lagi bahasanya bagi mereka yang baru mengenyam dunia pendidikan Tehnik Mesin. Fluida itu ada yang namanya compressible dan compressible. Kalau fluidanya compressible, maka pengerak atau pengalirnya bukan pompa, melainkan kompresor. Contoh dari fluida ini adalah udara, dimana udara dapat di mampatkan atau isitilahnya compressible. Sedangkan yang non compressible itu pengeraknya pompa, yang nanti akan kita bahas di sini.

Jenis Jenis Pompa

Berbicara mengenai jenis pompa, ada pompa centrifugal, screw pump, gear pump, reciprocating pump dan lain sebagainya. Semua itu sama, sama sama pompa yang mengalirkan fluida. Yang berbeda hanya prinsip kerjanya saja, dan untuk sementara waktu tidak ingin saya bahas di artikel ini dulu.

Klasifikasi Pompa
Saya ingin membahas sebuah hal yang sederhana, seperti apa konfigurasi pompa dalam piping design. Konfirgurasi seperti apa? yaitu apa saja yang ada dalam sebuah sistem pompa dalam piping.

Mana Suction Pompa Dan Discard Pompa?

Sebelum melangkah jauh, sekarang kita test sederhana, darimana kita tau suction pompa dan discard pompa?

Loh, pertanyaan macam apa ini? ko terlalu dangkal? Tunggu dulu, setiap pertanyaan adalah pengetahuan, justru orang yang tidak mau bertanya adalah orang yang tidak mengerti, mungkin pura pura paham. Atau mengaggap sudah biasa, padahal ia tidak paham. Rasa penasaran atau curiosity adalah sumber pengetahuan.

Kenapa saya tanya hal sederhana darimana kita tau suction dan discard pompa? kalau jawabanya dari gambar, tentu anak SMP pun tau. Tapi ketika kita berada di site, atau di lapangan dan kita melihat sebuah pompa, darimana kita tau itu suction atau discard? apalagi kalau dalam masa construction, dimana arah dan tanda belum di pasang atau di cat?


Strainer Pada Pompa
Kita tau suction dan discard pompa dari konfigurasi pompa nya. Yang namanya suction, adalah aliran masuk. Ketika cairan itu masuk, apa yang di khawatirkan? yaitu sampah sampah atau scrub yang bisa jadi terbawa oleh aliran bisa masuk ke dalam pompa, oleh karenanya perlu di pasang strainer. Yaitu saringan pompa. Satu jawaban telah terjawab, suction nya adalah dimana ia terdapat strainer.

Lalu untuk discardnya? discard adalah aliran keluar, yang di takutkan di discard adalah apa coba? yaitu aliran nya balik lagi ke pompa, apalagi kalau pompa itu mati, rawan sekali aliran itu berbalik ke pompanya. Oleh karenanya, di sisi discard biasanya di instal check valve. Apa itu check valve? yaitu sebuah katup, atau kran yang hanya memungkinkan satu arah saja. Jadi arah kebalikannya tidak bisa atau terhalang.

Reducer di Pompa

Konfigurasi kedua adalah mengenai Reducer, yaitu sejenis fitting yang berfungsi untuk mengecilkan volume dari pipa. Mengenai fitting, dapat di baca sendiri di arikel saya fitting pada pipa.

Reducer yang umumnya digunakan di pompa, biasanya berjenis excentrik reducer, yaitu reducer yang memiliki garis tengah tidak simetrik. Walau tidak simetrik, ia memiliki satu kelebihan, yaitu satu sisi permukaan nya yang rata. Artikel saya sebelumnya membahas mengenai

Buttom Flat dan Top Flat Reducer

Pada dasarnya, pengunaan dan pemilihan reducer yang tepat pada pompa adalah untuk menghidari cavitasi. Untuk seperti apa reducer yang di gunakan, saya telah membahas lengkap di perbedaan eccentric reducer dengan concentric reducer

Support di pompa

Adjustable Support Pompa
Yang tidak kalah menariknya di pompa, adalah support nya. Support pertama di pompa, di pipa yang bersingungan langsung dengan pompa adalah mengunakan support berjenis Adjustable. Yaitu support yang non fix, alias bisa di setting. Seperti apa jenis support adjustable? seperti dibawah adalah contoh dari support pompa adjustable.

Lihat atau fokus ke yang berwarna merah, di sana ada susunan mur dan baut yang di kombinasikan dengan plat, itulah adjustable support. Jadi ketika di site, support tersebut dapat di naik dan turun kan sesuai kebutuhan dengan mengatur mur dan bautnya. Lalu timbul pertanyaan, kenapa di butuhkan adjustable support?

Karena ketika pompa di pasang, pipa di pasang. Pompa dan pipa tidak sarta merta dapat di gabung atau di kencangkan lewat nozzle nya. Nanti butuh orang Mechanical untuk men adjust, men setting pompanya. Agar centerline nya tepat terutama dengan driven nya, yaitu motor nya. Istilah keren nya di alignment. Ada sedikit perbedaan saja di luar toleransi, dapat meruska pompanya yang tentu artinya di sini adalah pengeluaran biaya. Ditambah, si vendor mungkin tidak dapat di claim garansi kalau cara peamsangannya kurang tepat.

Setelah pompa di alignment, tinggal pompa di satukan dengan pipa. Dan karena pompanya sudah di setting, tinggal pipanya yang menyesuaikan ketingian si pompanya dengan mengatur supportnya. Semoga sedikit coretan artikel ini dapat menambah pengetahuan mengenai Konfigurasi Pompa dalam piping design

Penjelasan Bill Of Quantity dari Piping Material

Bill of Quantity secara umum adalah dokumen yang di gunakan dalam tender oleh industri konstruksi yang di dalamanya teradapat material, part and (ongkos untuk membayar) pekerjaan. Atau sederhanya istilah bill of quantities digunakan sebagai persyaratan sebuah perusahaan konstruksi untuk menghitung semua volume baik perkerjaan atau material yang akan di gunakan sebagai penawaran pada saat tendering.

Berbicara mengenai BOQ, maka kita tidak terlepas dari istilah MTO & BOM. Asing kah dengan istilah tersebut?, kita akan membahas satu persatu dan apa kaitanya semua itu dengan BOQ (bill of quantity) yang sedang kita bahas.

MTO (Material Take Off)

contoh Material Take Off
MTO adalah singkatan dari Materal Take Off, apa itu Material Take off? MTO adalah proses perhitungan jumlah dari material yang ada dalam suatu project. Satu persatu material akan di hitung dan di kelompokan. Material apa saja? ya Pipa, Valve, Fitting dan Instrument lainya yang terdapat dalam plan. Karena di sini membahas mengenai piping, tentu yang di hitung adalah komponen komponen piping. Saya kurang tau apakah dalam electrical juga terdapat istilah tersebut, namun di mechanical, memang ada juga istilah tersebut karena untuk menghitung material yang akan di beli dalam membuat ekuipment, misalnya vessel.

Keterkaitan dengan BOQ, MTO adalah salah satu penyusun dalam Bill of Quantity. Yang membedakan, di dalam MTO hanya tertulis material, jenisnya dan jumlahnya namun tidak terdapat harganya. Di dalam BOQ, semua yang ada dalam MTO itu tercantum kembali dan di lengkapi dengan harga yang di tarwarkan, atau harga perkiraan. Jadi, ketika saya membahas MTO panjang lebar di sini, pada dasarnya saya juga sedang menjelaskan BOQ, so sambil di pahami ya.

Komponen Penyusun MTO.

Komponen membuat MTO adalah PID, Isometric. MTO bisanya di hitung dengan cara meng extrack dari model, maka akan keluar berapa jumlah fitting, dan panjang pipa serta ukurannya. Namun, untuk tahap awal, biasanya first step MTO maka ia menghitung secara manual, Yaitu dengan PID dan Iso Sketch. ISO Sketch ini adalah isometric drawing yang di sketch secra manual untuk mengetahui berapa jarak atau panjang pipanya, dari situ kita bisa mengukur kebutuhan pipanya dan kemudian tertuang dalam MTO.

Loh memang dari PID tidak bisa di hitung semua material nya? ya tidak lah, PID kan cuma diagram, tidak mencantumkan semua kebutuhan piping. Kebutuhan dari Instrument dan Piping Part Secara sepesifct memang ia, bisa di lihat dari PID, contohnya Control Valve, instument atau piping asembly ada di PID. Tapi dari PID kita tidak tau berapa panjang pipa nya.

Kalau cuma mengandalkan PID, tentu tidak bisa karena di PID tertulis hanya garis lurus padahal pada kenyataanya pipa itu bisa belak belok, bisa sangat panjang (menghubungkan antar area), dan juga akan kesulitan menentukan jumlah fitting nya. Makannya perlu di sketch.

HOLD for MTO

Dalam proses penyususunan MTO, tidak semua material dapat di takeoff. Ada beberapa material yang masih menunggu atau masih belum pasti. Misalnya seperti di bawah :

1. Control vavle.

Control valve pada awal awal fase engineering biasanya masih hold, biasanya karena di PID memang masih hold. Bisa jadi karena masih penawaran, atau masih dalam proses perihitungan lebih detail oleh team proses departement, atau alasan lainnya.

2. PSV

PSV pun masih hold juga, karena biasanya ketika membeli PSV, kita akan membeli langsung (memesan langsung) semua PSV ke vendor, jadi perlu perhitungan lebih jauh. Apa yang di hold? biasanya ukuran pipanya maisih hold, karena beberapa PSV sisi upstreamnya lebih kecil diameternya, sedangkan sisi downstreamnya lebih besar. Silahkan baca upstram downstream pada oil and gas untuk mengetahui istilah tersebut lebih lanjut. 

3. Reducer atau komponen yang menyambung ke Equipment Vendor

Semua size yang ke vendor, biasanya masih hold. karena vendor masih mengkalkulasi dan size finalnya masih belum keluar. Tapi tenang, tidak semua pipa terpengaruh size ini, hanya bagian inlet atau outletnya saja yang terpengaruh dan itupun di berikan spool dan reducer, jadi spool ini yang masih hold. Misalnya pada pompa, kebanyakan inlet outletnya masih hold dalam fase engineering.

4. Semua yang di hold di PID

Karena PID adalah kitabnya orang piping, semua yang di hold di PID maka di MTO pun di hold. Bisa satu line, bisa size nya, bisa rating nya dan bisa macam macam. tinggal di liat di PID.

Apa Yang Ada di MTO.

Material Take Off Piping
Karena setiap material adalah khusus, maka setiap item di hitung khusus pula. Misalnya, flange. Flange sendiri terdiri dari berbagai jenis, dari materialnya, dari rating nya, dari face nya dan belum dari jenis apakah itu blind flange kah, flange biasa, Reducer flange dan lain sebagainya. untuk mengetaui tetang flange, silahakan pelajari di artikel jenis jenis flange. Semua harus di klasifikasikan dan di perjleas dalam MTO itu sendri.

Itu baru dari flange, belum dari valve, dari fitting atau bahkan pipa itu sendiri. Untuk itu kita perlu mengerti apa saja yang perlu ada dalam MTO sehingga semua item tertulis baik jumlah atau pun jenis item nya. adapun apa yang ada di MTO adalah :
  1. Material Spect (clash)
  2. Rating
  3. Material
  4. Type
  5. Sub Type
  6. PN
  7. DN 1
  8. DN 2
  9. End 1
  10. End 2
  11. Unit (satuan)
  12. Jumlah

Untuk melihat contoh detail dari MOT yang memuat item item (penjelasan) di atas, gambar nya bukan yang ada di samping. Melainkan gambar yang ada di BOQ, gambarnya ada di paling bawah dari artikel ini. Gambar pertama dan kedua, hanya beberapa contoh dari penulisan MTO, karena memang tergantu prosedur yang di pakai dari perusahaanya masing masing.

Saya jelaskan secara umum saja semua nya di atas, pertama istilah material spect (class) ini biasanya tergantung project, beda project beda pengklasifikasian. Untuk Rating, pastilah sudah tau, kalau belum tau baiknya baca artikel saya di mengetahui rating flange berdasarkan ASME B16.5

Yang kedua adalah Type, tipe ini adalah penjelasan dari item di MTO, misalnya tipe STDkah,atau untuk elbow 90Deg atau 45Deg dan lain sebagainya. Lanjut ke bagian yang lain yaitu sub type, ini bagian kalau dimana item memiki ke khususan tertentu.

PN adalah Presure Nominal, sedangkan DN adalah diameter nominal. DN di bagi dua karena untuk reducer atau reducer flang, ia memiliki diameter yang berbeda, atau sejenis reducing tee pun punya DN yang berbeda pula. End adalah jenis untuk permukaan akhirnya, untuk pipa ialah ujung ujung nya.

Unit (Satuan) di MTO

Dalam MTO, semua material di tulis dalam satu dokument yang mencangkup jenis (seperti di sebutkan paragraf di atas). Pertanyaanya, untuk pengklasifikasian MTO secara sederhana ia bisa di bedakan dari satuanya, untuk pipa ia mengunakan satuan meter sedangkan untuk item (sekelas flange, valve atau fitting) ia mengunakan satuan PCS. 

BOM atau bill of material

bill of material pada isometric
Click for enlarge drawing
Kalau di sini mengenai piping material, maka BOM (bill of material), sebuatan untuk bill of quantity material di tunjukan untuk jumlah material, termasuk juga panjang material (untuk pipa) yang akan digunakan untuk erection (penyusunan di lapangan). Bill of material biasanya ada di isometric drawing, di bagian kanan untuk isometric drawing. walaupun tidak semua isometrick memuat nama bill of material, sebagian isometric menunjukan nama erection material.

Jadi untuk bill of material, hanya khusus untuk memuat material yang ada dalam satu sheet isometric saja, tidak keseluruhan dan tidak pula untuk di laporkan utuk di beli. Karena biasanya sudah di beli barang nya, di BOM itu tujuannya supaya orang contrution tau apa saja yang dibutuhkan jadi ia mempersiapkan atau mengambil barang barang itu di gudang untuk di susun dilapangan nanti.

Bill Of Quantity (BOQ)

Sesudah menjelaskan panjang lebar tentang MTO, sekarang kita ke BOQ. Sekali lagi, yang membedakan hanya ada harganya, itu saja. Dan supaya lebih jelas, saya tampilkan saja gambar nya sebagai contoh.

Bill Of Quantity Materail Piping

Terlihat jelas bukan, di atas terdapat semua bagian bagian dari MTO, dan juga yang paling penting, ada harganya. Itulah BOQ, atau yang kita kenal dengan istilah Bill Of Quantity

Bagaimana Rasanya Kerja Di Perusahaan EPC

Bagaimana Rasanya Kerja Di Perusahaan EPC
EPC (engineering procurement and construction) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perhitungan dan perancangan, pengadaan barang serta membangun apa yang telah di desain atau di rencanakan.

Engineering dapat di artikan sebagai perhitungan, di tahapan ini perusahaan epc mendesain dan menghitung sebuah fasilitas untuk unit pengolahan. Enginering adalah tahapan pertama dan yang paling kritis dari eksekusi dalam suatu project. Seperti halnya pemain musik, di enginering ia menuliskan sebuah musik yang akan selalu dimainkan dalam setiap tahapan project. Misalnya, tahapan procurement dimana ia mengadakan barang, ia akan mengadakan barang atau material sesuai spesifikasi yang telah di tetapkan oleh engineering. Tahap construction, ia membangun dan mendirikan sesuai sesuai dari gambar yang di produksi oleh engineering.

Mengambil istilah rekan sejawata saya bilang, dalam engineering product nya adalah kertas (atau sheet), namun untuk construction product nya adalah barang jadi. Itu yang membedakan engineering dan construction.

rasanya kerja di epc
Saya tidak akan membicarakan istilah EPC lebih dalam, anda bisa melihat di artikel saya Karir Sektor Industri Oil And Gas. Namun yang akan saya bahas di sini mengenai kesan dan pengalaman kerja di dunia EPC. Sedangkan untuk mengetahui tetang apa saja yang terjadi di dunia EPC secara detail, ada satu buku bagus yang saya rekomendasikan untuk anda.. yaitu karya Herve Baro, The Oil and Gas Engineering Guide.

Buku yang bagus, bukan cuma bagus tapi sangat bagus. Saya jusru banyak tambah pengalaman dari buku tesebut, ia menjabarkan detail dan juga general tentang apa saja tahapan yang terjadi di dunia EPC.

EPC merupakan gudangnya ilmu

Perusahaan EPC merupakan gudangnya ilmu, ilmu apapun yang anda pelajari di kuliahan, akan digunakan kembali di industri ini. Bahkan mungkin kurang, anda akan di paksa belajar dan belajar lagi di perusahaan ini.

Di EPC, untuk case case yang memang belum di temukan jawabannya, anda akan di paksa mau tidak mau menemukan jawabannya. Di sini kemampuan excel anda akan berkembang karena anda akan banyak menemukan data ribuan yang tak jarang juga anda diminta untuk menterjemakan rumus menjadi sesuatu yang sederhana mengunakan excel.

Saya punya senior yang kemampuan excelnya luar biasaya, ia bahkan bisa menterjemahkan output dari caesar yang hahya text menajadi Load load yang tersusun rapih, semuanya rapih dan langsung keluar dalam bentuk excelnya. Tinggal di print di A3, semua hasilnya langsung jadi. Ada juga yang outputan caesar stress summary, langsung tersusun rapih di excel dan sangat mempermudah dalam membuat report stress. Bener bener kemampuan excel yang sangat luar biasa.

EPC berbeda dengan industri lainya

Apa yang dimaksud berbeda? di EPC product nya plant atau sampai project itu selesai. Tidak semua harus berbentuk plant atau unit pengolahan si, ada kalanya industri EPC hanya mengunakan tahapan Engineering nya saja, yang namanya FEED.
Di feed, kita hanya merancang.
Ok kita bandingkan dengan perusahan lain sekelas industri otomotif, industri makanan atau apapun yang productnya adalah barang. Orang orang yang kerja di perusahan itu biasanya capenya di fisik. Karena ia di tuntut untuk menghasilkan atau meng asembly product. Teman saya yang bekas dari dunia otomotif bercerita, dulu dia kerjanya cape karena harus di target sekian product atau barang sehari. Bahkan kalau untuk ijin ke belakang saja sampai harus ada pengantinya sehingga line nya tetap jalan dan tidak tersendat.

Kemudian saya juga pernah bekerja di industri service, waktu itu productnya adalah AC. Walaupun kita di suruh belajar mengenai AC, kita tetap kerja juga dan me repair AC yang rusak atau butuh perawatan. Ujung ujungnya ke tenaga juga.

Di EPC, anda ada siklus pekerjaan. Satu project biasanya di mulai dari engineering dulu (pembuatan konsep) satu sampai dua tahun. Setelah itu masuk ke tahap konstruksi di lapangan. jadi selama dua taun itu anda akan bekerja di kantor, mengerjakan desain atau menghitung di di depan komputer. Istilah kerennya paper work.

Di samping itu, anda akan banyak membaca banyak spect dan requiment yang harus di terjemahkan menjadi desain, lagi lagi anda harus melihat di depan komputer lagi. Belum lagi komunikasi yang lebih banyak mengunakan email, lagi lagi anda harus melihat komputer. Jadi di epc, terutama dalam fase engineering, anda akan banyak bersahabat dengan komputer yang kadang tidak cuma satu layar, melainkan sampai dua layar anda harus hadapi setiap hari

Bekerja di depan komputer

karyawan epc saat di kantor
Masih berbicara tentang desain do EPC. Di tahap ini, karena kita mendesain dan kita membutuhkan tool atau alat, biasanya software autocad atau PDMS kalau untuk piping. maka kita akan banyak bekerja di depan komputer, melehakan dan cape memang terutama di bagian mata. Karena anda akan menghadapi komputer hampir 8 jam sehari, bahkan kalau memang sedang banyak banyaknya kerjaan, anda bisa sampai 10 jam lebih dalam sehari menghadapi komputer. Entah itu menghitung, atau sekedar mengiput data.

Seperti perbadingan dengan perusahaan lain yang saya bahas di point sebelumnya, di fase engineering. Akan banyak sekali menguras otak, mencari solusi dan lain sebagainya. Bahkan ketika saya mengerjakan stress analysis, kepala bisa jadi nyut nyutan karena di kejar target untuk menyelesaikan masalah dengan waktu yang singkat, belum lagi tugas yang tidak cuma satu. Jadi persiapkan benar benar otak anda. Karena di industri lain badan yang cape, di EPC bisa jadi kepala anda yang cape karena banyaknya problem yang harus di selesaikan.

di EPC, Anda punya kesempatan bekerja di lapangan

Beberapa pembahasan di atas, baru mengenai Enya (engineeringya) dari dunia EPC, kalau untuk procruitment mungkin saya tidak akan membahas banyak karena sudah ada bagiannya sendiri, dan saya tidak punya pengalaman mengenai pengadaan barang, jadi saya skip aja.

epc di lapangan saat erection vessel
Justru yang ada kolerasinya, kita sebagai desinger atau engineer itu di EPC akan akan sangat dekat ke Construction.
Ketika fase construction, beberapa tim engineering akan di kirim ke lapangan untuk mendampingi atau mem back up construction actifities. ada yang tetap bekerja di engineering atau ada yang di paksa untuk berubah menjadi construction.

Maksudnya? kalau anda tetap di engineering, anda akan mendesain dan menyelesaikan semua problem di lapangan dari kacamata engineering. Tempatnya saja yang berbeda, sekarang anda ada di site ( dilapagan). Karena dengan ada di lapangan, anda bisa melihat langsung case case yang terjadi seperti apa dan kemudian menyelesaikannya. misalnya, support yang clash, pipa yang clash, pipa yang belum terinstall atau adanya penambahan routing pipa. semua harus di hitung kembali oleh engineering.

Sedangkan yang di paksa untuk menjadi konstruction, maksunya bukan benar benar di pakasa seperti arti bahasanya. melainkan anda akan di pindah tugaskan menjadi CE atau yang sekelasnya. CE adalah construction enginer, orang yang menjembatani orang lapangan dengan engineering. karena di pekerjaan ini adalah sistem project dengan batasan waktu, maka semua progres harus di laporkan. CE inilah yang nantinya melaporkan progress apa saja yang sudah di kerjakan, apa yang belum dan kalau perlu ada yang lebih urgent, ia yang harus mengkoordinir orang orang lapangan agar menyelesaikan mana sistem yang lebih urgen.

Pengalaman kerja epc saat di lapangan
Di CE, anda akan belajar banyak hal tentang barang barang nyata. Berbeda dengan desain yang hanya menghadapi komputer atau studi literatur. Di construction, anda akan benar benar melihat flange, belajar semua hal mengenai flange, melihat proses penyambungannya, penyambungan pipa, pengelasan dan lain sebagainya. Anda akan bergaul dengan orang lapangan yang notabene meng eksekusi menjadi barang jadi. termasuk memindahkan pipa 24 inch, memasang vessel vertical pada tempatnya (erection vessel) dan lain sebagainya.

Di sini, anda akan merasakan environtmental semua yang ada di lapangan. Termasuk udara yang panas atau berdebu, cuaca dingin, aroma las lasan, aroma cat dan insulasi atau apapun. Bahkan, anda akan menemukan bahaya yang sama dengan orang lapangan temukan. Disinilah faktor savety benar benar di tegakkan. Makanya, tak salah kalau management bener bener strike untuk mengeluarkan orang yang bertindak tidak savety, untuk contoh agar yang lain pun aware terhadap keselamatan kerja. karena di dunia industri oil and gas itu banyak sekali resiko yang terjadi yang bisa fatal akibatnya, saya pernah membahas di ciri utama industri oil and gas

Waktu luang di kantor

lagi lagi saya ceritakan, kalau di EPC berbeda dengan industri lainya. Salah satunya yaitu waktu luang. Karena kita itu basenya project, maka kalau kita sedang dapat project, ya sedang sibuk sibuknya. Namun ada saatnya project belum turun atau kita belum di asigment, makanya itu saat senggang.

Di saat senggang, ada banyak orang mekakukan dengan cara berbeda. Ada yang santai sambil main hp, ada yang baca baca, ada yang ngobrol, ada yang keluar untuk menyelesaikan urusan perbankan atau apapun, dan yang paling ideal.. belajar. Ya, belajar otodidak, cari cari masalah sendiri dan kemudian mencari solusi sendiri. yang tekadang, masalah itu banyak, karena kita kerja memang berkeenaan dengan masalah desain, masalah stress dan lain sebagainya. Yang kadang, kita belum sempat mencari solusinya pada saat kerja (karena di kejar target untuk menyelesaikan masalah), dan di saat santai inilah kita membaca baca literatur yang berkeanan dengan porject atau masalah sebelumnya yang pernah kita hadapi.

Pernah saya mengalami hapir 2 bulanan idle, tapi saat idle ini bukan berarti libur.. ya hanya memang belum ada asigment. Tetap masuk seperti biasa, presensi (bukan absen ya, kata kata salah yang sudah terlajur berkembang di indonesia. biasanya mengukan kata "absensi".. padahal kalau di telaaah, absen kan artinya tidak masuk, jadi yang di data ya yang tidak masuk. Harusnya yang tepat adalah presensi, kehadiran).

Kalau pimpinannya cukup baik, biasanya ia memberikan tugas untuk presentasi. Sumber nya atau topiknya biasanya di tentukan dari pimpinan, yang kemudian semua perserta harus hadir dan mendengarkan presentasi tadi. Ada juga yang training, yang ahli dalam caesar, mengajarkan atau sharing kepada yang lain. Begitu pula yang ahli PDMS atau sofware lainya.

Kalau saya pribadi, dulu si waktu senggang sempat menulis nulis. Dan akhirnya lahirlah idpipe.com ini beberapa tahun lalu.

Enak ya ada waktu luang di EPC, ngangur di bayar istilahnya. Tapi jangan salah, karena basenya per project, kalau lama nda ada project, seperti akhir akhir ini dimana oil and gas lagi lesu, orang yang ngangur di kator itu menjadi beban perusahaan. Dan tak jarang ada PHK besar besaran, yang keliatan idle dikit udah siap siap masuk list lay off, dan banyak juga yang sudah hengkang dari EPC karena pengurangan karyawan. Jadi ada sisi tidak enaknya juga idle terlalu lama.

di EPC, welcome to disability

Dari tiga pilar oil and gas (owner, service company, dan EPC) di EPC, saya lihat ia lebih welcome terhadap orang orang yang memiliki disability. Ada beberapa yang memilki keterbatasan di kakinya, matanya atau telinganya, ia masih bisa bekerja dengan baik.

Soalnya, yang di gunakan kan sebenarnya adalah kemampuannya, bukan kesempurnaan dari kesehatannya. Sebenarnya peraturan kesehatan ini yang membuat saya sedikit mengganjal terhadap sistem pe-recruit-an di indonsia. memang benar kesehatan penting, tapi ga semua orang di beri kesempurnaan kesehatan. Jadi ada beberapa company yang begitu ketat dalam hal kesehatan, sehingga orang yang sedikit kurang sempurna jadi ga punya kesempatan untuk berkarir. Padahal akademik atau kemampuannya boleh di bilang cukup baik, tapi lagi lagi, karena kesehatannya tidak sesuai standar perusahaannya makanya di depak.

Padahal ya, yang paling penting dalam keja adalah attitude, kalau attitude nya bagus maka saat ia tidak sehat sekalipun, ia akan berusaha menyelesaikan dengan sebaik baikanya pekerjaan yang di tugaskan. Orang orang yang di beri kesehatan baik, belum tentu punya attitude yang sempurna. Ada yang kerjanya santai santai, ada yang kerjanya kalau ada bos doang dan lain sebagianya. Sayangnya, test mengenai attitude belum ada, yang ada hanya otak, otak, otak dan otak, yaitu psikologi dan akademis, bukan masalah sikap.

Satu lagi, kesehatan tidak bisa di raih. Memang kita bisa mengusahakannya dengan berolah raga, tapi kalau yang di Atas sudah menakdirkan sakit, ga bisa kita menolaknya. Harusnya keahlian, pengalaman dan kecakapan yang memang harus menjadi hirarki tertinggi dalam pekerjaan. Dan agak nya, itu masih berlaku di EPC ini.

Di saat masuk, anda akan di test seperti layaknya test pekerjaan lainya. Akademik, dan psikologi, terkhir wawancara. Untuk test kesehatan, beberapa perusahan EPC justru tidak melakukan test setau saya, kalau pun ada, hanya test ringan di klinik atau tempat yang di tunjuk. Biasanya, test kesehatan lainya akan ada saat pengangkatan karyawan tetap atau ketika anda di tugaskan ke lapangan, namun beberapa kejadian yang di ceritakan dari teman saya, seperti darah, paru paru atau mata yang di bawah standard. Masih bisa lolos dengan konsultasi ke dokter spesialis, dan kita di beri rujukan kalau kita masih bisa bekerja dengan layak.

Kemampuan bahasa inggris akan berkembang di EPC

Pada saat test kerja, anda memang akan di tanya dan di tantang kemampuan bahasa inggrisnya. Baik lisan ataupun tulisan, jangan kawatir, hadapi saja. Dan di sini, kemampuan bahasa inggris anda akan sangat bekembang. Karena dalam satu project anda akan menemui orang india, jepang, milan, korea, australia, inggris dan lain sebagainya yang akan berkeja bersama sama.

Dan mau ga mau anda akan belajar bahas inggris, skill anda akan benar benar terlatih di sini. Belum lagi literatur literatur dan bebeapa project requirement yang semuanya bahasa inggris, ya anda harus bisa.

Ingat, bahasa inggris itu adalah skil bukan knowledge (atau pengetahuan) seperti halnya IPA atau IPS. Bahasa inggris sama seperti halnya karate, yaitu skill. jadi manakala anda mengunakananya, anda akan berkembang dan sebaliknya kalu anda tidak mengunakannya, ya anda tidak bisa apa apa.

Bahasa inggris itu bukan pengetahuan yang bisa di pelajari di dalam kelas, perlu memang sebagai pembuka. Namun pada akhirnya skill anda yang menentukan, semakin di gunakan untuk berbicara, mendengar atau menulis, kemampuan bahasa inggris anda akan semakin berkembang.

Di EPC, anda bersaing dengan pendatang dari luar negeri

Satu hal yang perlu saya ceitakan, dan juga saya di beri wejangan oleh pipmpinan saya. bahwa skill kita, sebagai orang indonesia itu tidak kalah dengan orang orang asing yang di tugaskan di indonesia. Kita aja yang terlalu merendah, padahal ketika kemarin pengalaman saya dan teman teman ketika kerja bareng. Mereka (orang orang expatriat) juga sama aja, sama sama bodonya dan sama sama ga ngertinya. Kadang lebih kreatif kita dalam mengerjakan, apalagi masalah construction, kita jago untuk itu.

Yang membedakan, kita tidak bisa mengkomunikasikanya dalam bahasa inggris, itu lah yang jadi kelemahan kita. Sisanya, kita tu sama dengan mereka. Jadi bagi pembaca terutama adik adik yang memang belum tamat kuliah, atau yang baru mau masuk ke dunia oil and gas. Jangan patah semangat, dan jangan terlalu merendahkan siapa kita.

Sebenarnya saya juga di beri tugas untuk mampir ke kampus tempat saya menimba ilmu oleh pimpinan saya, untuk apa? untuk memberi wejangan dan mempersiapkan generasi generasi yang baru, kalau kita tu jangan mau kalah dengan bangsa lain. Kita itu sama, kita itu lebih baik dari mereka, jangan sampai porsi pegawai yang harusnya bisa lebih banyak untuk pegawai idonesia, justru jadi berkurang karena kemampuan kita yang tidak qualified dengan orang luar. Jadi, ayolah belajar mengenai dunia pemipaan dan sistemnya seperti apa, ayolah di latih kemampuan bahasa inggrisnya. sehingga, kita tidak di jajah di negara kita sendiri.

Orang orang asing yang kerja di negara kita, dengan kemampuan yang relatif sama dengan kita. itu di gaji berkali kali lebih besar dari pada kita sendiri, padahal kalau ada case, mereka tidak bisa bertindak taktis dan ujung ujung nya kita juga yang mengerjakan. Gaji doang gede, kerja minim dan makan banyak.. wah kalau tau mereka makan tu yang enak enak.

yang sedikit membedakan, mereka orang orang luar itu disiplin dan tanggung jawab. orang orang kita lebih banyak santainya dan sedikit kurang mengambil tangung jawab, padahal kita bisa mengenai hal itu. so kita tidak boleh kalah dengan mereka.

Bagaimana test masuk kerja di EPC?

Satu hal lagi yang ingin saya bahas, ketika anda akan masuk ke EPC. Anda harus siap siap dengan pertanaya mengenai akademik. Pertanyaan yang konseptual anda harus pahami, sepeti halnya di bangku bangku kuliah. saya pikir, mereka sudah pada lupa dunia kuliahan, ternyata tidak mereka malah masih paham dan detail seperti halnya dosen yang bertanya. hebat.

diagram siklus powerplant


Pertanyaan seperti siklus renkin, silus boiler, diagram powerplant, perhitungan mekanika teknik, siklu AC, dan berbagai macam pertanyaan tehnikal lagi. So, jadi siap siap saja. Mudah mudahan saya masih di berik banyak kesempatan dan kekuatan untuk menulis, insyaaloh lain kali saya ingin lengkapi tulisan di blog ini dengan piping quiz dan juga jawabanya. Salah satunya, sedang saya persiapakan yaitu piping quiz mengenai pipa.

Sehingga para pembaca bisa belajar dari sini, mohon doanya dan jangan lupa untuk langannan artikel idpipe.com supaya dapat update an terbaru.

Istilah Piping, Jackscrew Flange

Istilah Piping, Jackscrew Flange
Jacscrew flange? apa si jack screw dan apa juga fungsi dari jacscrew flange? kita akan coba bahas satu persatu di sini.

Sebuah flange biasanya terdiri dari flange nya itu sendiri, bolting dan juga gasket. Fungsi dari flange sendiri pernah saya bahas di tipe flange berdasar facenya, yaitu menyambungkan dua buah pipa yang umumnya berbahan ferous.

Dalam flange digunakan baut untuk menyambungkan atau mengencangkan, tujuannya flange satu dan yang lainya dapat terikat kuat, dan aliran tidak bocor karena di antara dua flange tersebut ada gasket.

Penggunaan Jack Screw Flange

Sebelum lebih detail ke jack screw flange, mari kita kenal pengunaan flange secara umum dahulu.

Dalam pengunaan flange, ada skala dan ukuran tertentu yang di gunakan pada bautnya agar flange tersebut benar benar rapat. Biasanya, service company (sekelas schlumberger) yang jago dan ia memiliki sertifikat untuk pengencangan flange ini. Untuk mengenal apa itu sercive company, silahkan baca di karir dalam perusahaan oil and gas.

Flange juga di gunakan untuk menyambungkan pipa ke ekuipment, contohnya rotating ekuipment (misalnya pompa). Setelah flange tersebut di kencangkan (entah flange dengan flange atau flange dengan ekuipmentnya), terutama kalau sudah makan waktu cukup lama (berbulan bulan atau bahkan bertahun tahun), flange itu akan benar benar sangat kencang. Bahkan ketika si bolting nya telah di lepas, flange itu tetap menempel kencang dengan ekuipmentnya. oleh karena itu, untuk memisahkan keduanya maka digunakanlah jack screw.

Pengertian Jack Screw Flange.

Jack Screw atau Jack Bolt
Jack screw flange adalah flange seperti umumnya flange, namun ia memiliki lobang khusus tempat dimana machine bolt di pasang. Lobang dari machine blot ini tidak tembus ke flange satunya (pasangannya), melainkan hanya ada disatu sisi flange saja. Inilah yang namanya jack screw.

Jadi jack screw adalah sebuah mekanisme tersendiri dari flange, yang fungsinya untuk melepaskan dua buah flange. Jack screw ini ketika ia digunakan (di putar kepala bautnya untuk melepaskan dua buah flange), maka baut akan menatap (mendorong) flange sisi satunya (yang tidak ada lobangnya), maka flange sisi sebelahnya bisa terdorong dan akhirnya terlepas.

Penggunaan jackscrew di pompa

Menyambung pembahasan sebelumnya mengenai jackscrew pada pompa, flange pada pompa ini bisanya memiliki jack screw. karena untuk melepaskan flange pada ekuipment rotating dimana nozzle pada ekuipment rotating ini biasanya memiliki ruang yang terbatas di banding hanya dua buah flange di pipa yang panjang, jack screw ini akan sangat bergunana nantinya. istilah gampangnya, jackscrew ini akan mendongkrak flange supaya ia dapat terpisah, dan nantinya si pompa dapat di maintenance setelah di lepas sambungan pipanya.

Terus terang, kemarin pengalaman di site, untuk jack screw di pompa ini tidak saya temukan, namun saya mendapat wejangannya dari senior saya. Dimana ketika ada kasus tentang pompa yang membutuhkan temporary support, dan si owner beralasan nanti bagaimana untuk melepas flange nya tanpa temporary support?, akhirnya kita beri advice untuk mengunakan jack screw flange. Namun akhirnya, tidak jadi di gunakan si jack screw flangenya dan tetap memasang temporary support. it's ok, paling tidak saya tau casenya.

Jack Screw pada orifice flange

Pengunaan jackscrew di orifice flange 

Pengunaan penambahan bolt pada flange yang kita sebut tadi dengan jack screw, pada orifice flange banyak sekali di temukan. Yaitu, untuk melepas flange nya untuk kepeluan inspeksi atau maintenance dari instrument tersebut.

Jack Screw Flange
Untuk orifice flange, pernah saya bahas di special flange. Mengenai cara kerjanya, orifice flange digunakan untuk mengukur flow rate dari gas atau liquid yang berada di pipe line. Sepasang oriface flange biasanya terdiri dari tapping (lubang, lihat marking warna biru dari gambar di samping) yang langsung di machining ke flange. Lubang ini yang akan menjadi sarana pengukuran mengunakan orifice, sehingga di pipa tidak perlu lagi di lubangi.

Di dalam ASME B16.36 memuat dimensi dan tolerasi dari orifice flange (sama juga yang terkofer oleh ASME B16.5) diantaranya, pengunaannya tercover pada range berikut :

Welding Neck Classes 300, 400, 600, 900, 1500, 2500
Slip On Class 300
Threaded Class 300

Jadi, jack screw adalah berfungsi untuk memudahkan untuk memisahkan flange. kalau di terjemahkan dari bahsanya, jack screw, jack artinya mendongkrak, screw artinya baut (atau scrup).

Mekanisme jack screw, dikenal juga dengan nama jack bolt, prinsipnya sama saja cuma beda di nama. Soga penjelasan singkat ini dapat memberikan sedikit pemahaman mengenai pengertian dan pengunaan jack screw flange

Apa yang Menarik dari Industri Oil And Gas?

Industri oil and gas banyak di minati orang karena katanya, sekali lagi katanya, ia memiliki  salary yang cukup mengiurkan. Ya, satu faktor itu yang banyak di jadikan orang sebagai patokan. Kalau ada yang bekerja di dunia oil and gas, biasanya orang besar, gajinya juga besar.

itulah yang menarik dari industri oil and gas, Walaupun tidak sepenuhnya salah pernyataan di atas, tapi orang baru melihat dari satu sisi aja. Sebenarnya ada disi lain yang perlu kita lihat dari orang yang bekerja di dunia oil and gas, dunia yang tentunya membedakan dengan dunia kerja lainnya. Berikut akan saya bagikan 3 hal yang saya dapatkan ketika training H2S level 2 ketika di site.

Ciri ciri industri di oil and gas adalah

1. Padat Modal

Salary Oil And Gas Industri
Kalau kita bicara salary atau gaji, tentu itu menjadi pertimbangan khusus yang menarik selaras dengan topik pembahasan yang pertama, padat modal.

Maksudnya apa dengan padat modal? dalam dunia oil and gas, tentu di butuhkan modal yang sangat sangat besar ketika pembuatan suatu plan atau unit revenery. Coba kita breakdown, pertama sebelum minyak itu di bor dan di ambil, ia akan dilakukan survei dan pencarian lokasi minyak, tentu survei tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Membeli peta, melakukan tinjauan dan survei lapangan, studi data dan literatur yang tak jarang pun harus membeli datanya.

Kalau memang sudah di dapat lokasinya, Ketika akan di lakukan pengeboran, maka di perlukan service company untuk ngembor di lokasi tersebut, butuh apa coba? modal lagi.

Lalu sebelum di putuskan untuk ngebor, maka di lokasi yang suspect tersebut lahanya perlu di bebaskan, dan pembebasan lahan tersebut ga kira kira biayanya. belum lagi yang saya tau, kalau kawasan itu mengandung hutan maka si company harus memberikan lahan untuk di tanami 2 x dari luasan lahan yang akan di gunakan untuk unit revenery. Misalnya, si company perlu membebaskan lahan sebanyak 4000Ha, maka ia harus memberikan lahan kepada negara (entah dimana di indonesia) sebesar 8000Ha untuk di tanami atau di jadikan hutan.

Itu baru masuk ke dalam perencanaan, belum ketika lahan itu akan di bangun. coba bayangkan, beli pipa pipa sebanyak itu dan sebesar itu apa ga butuh modal yang sangat besar? buat instalasinya, buat gedung nya, buat transportasinya dan lain sebagainya. Apa ga kira kira besarnya? makaya ia di katasan salah satu cirinya adalah padat modal.

2. Padat Tehnologi

Yang kedua dari ciri industri oil and gas adalah padat tehnologi. hal ini selaras juga dengan modalnya, karena dari tehnologi yang cangih maka di perlukan juga modal yang sangat besar. Ini yang menarik dari oil and gas kedua, yaitu kita berbicara mengenai tehnologi.

Ketika lahan sudah dapat atau sudah di tentukan. Tinggalah perencanaan untuk mengolah lahan tersebut menjadi untuk revenery. Maka akan masuk fase desigen, di design semua kemungkinan di study dan di perhitungkan. maka akan banyak membuthkan ahli ahli sipil, mekanikal, piping, isntrument, electric dan lain sebagainya.

Mereka perlu menterjemahkan desain mereka menjadi konsep mengunakan tools yang namanya software. sekarang kita lihat, berapa harga sewa untuk Autocad, PV Elit, Pro Tank, Staad Pro, PDMS, SP3D, Caesar, Auto Pipe dan lain sebagainya?

Mereka membutuhkan alat sofware sofware cangih agar tuntutan desain dapat terpenuhi dan faktor nomer 3 tidak terjadi. ini baru fase design nya, belum lagi ketika masuk fase konstruksi, akan banyak mengunakan dan mengaplikasikan tehnologi di dalamnya.


Banyak tehnologi baru yang di terapkan dalam industri ini, misalnya pengeboran minyak yang tidak lagi lurus melainkan dapat berbelok blok. Heran kan, gimana coba bisa ngebor pipa tapi si mata bor nya bisa belok? Tehnologi penyambungan ketika si pipa masih ada fluidanya, tehnologi blow down, solenoid valve, pigging, dan lain sebagainya. Liat contoh video dari youtube mengai hot tapping, tehnologi untuk merepare pipa yang rusak tanpa perlu di shutdown (si pipa masih ada gas nya di dalamnya).

breathing apparatus yang bentuknya kecil
Hal sederhana misalnya, tehnologi yang melekat pada karyawannya ketika melakukan inspeksi. seperti gas detektor, ia bisa mendeteksi gas beracun yang ada di area pekerja. Tujuannya, ketika gas tersebut release atau bocor, pekerja bisa selamat. nah, tehnologi gas detektor ini pun bermacam macam, walaupun alatnya kecil, tapi fungsinya live saving. Ada gas detektor yang biasa, multi gas detektor sampe ada gas detektor yang ada pompanya. semuanya tehnologi. Belum lagi, BA(breathing apparatus) yang bentuknya semakin ringkas dan sederhana. Tentunya, semakin tinggi tehnologi, semakin banyak juga biayanya. Lagi lagi, padat modal dan padat tehnologi saling berkaitan.

3. Padat Resiko

Dua hal di atas, memang mengiurkan dan menyenangkan di dunia oil and gas, bikin orang pengen berbondong bondong masuk ke dunia oil and gas. Tapi jangan salah, ada satu faktor lagi yang terkhir dari oil and gas, yaitu padat resiko.

Kesalahan sedikit dan sekecil mungkin pada pengerjaan, bisa berakibat fatal untuk satu plan. Makanya, savety benar benar di tekankan dalam dunia oil and gas. Bahkan pada waktu konstruksi sekalipun, ada seseorang yang bertindak fatal, ia bisa di keluarkan dari projeck. Tujuannya, tentu savety yang utama, agar karyawan lain tidak mengulagi hal yang serupa.

Satu faktor yang tadi di sebutkan misalnya, ngebor miring. Coba kalau tidak di perketat savetynya, apa yang terjadi.. Lapindo. Lumpur lapindo yang sampe sekarang tidak ada habisnya. Justru dari kesalahan yang mungkin tidak di perhitungkan sebelumya, atau bisa jadi si pengerjaanya tidak benar benar berpengalaman sehingga bila terjadi masalah justu akan fatal akibatnya.

Padat Resiko dalam Oil And Gas

Apalagi coba? berapa banyak kota mati di dunia, yang justru dari kesalahan yang terjadi dalam dunia oil and gas. Silahkan main main ke wikipedia. Makanya, untuk menghindari semua fatality itu, di perlukan perencanaan dan pengerjaan yang baik, engineer engineer terbaik di turunkan untuk mendesain dan menghitung kekuatan pipa, stress analysis misalnya. belum lagi saat pengerjaan, setiap pengelasan selalu di check hasilnya untuk memastika bawah itu sempurna, tidak terjadi keretakan atau frature lainya. Makanya, dalam dunia oil and gas, pengecheckan bisa banyak jalurnya, revisi gambarnya bisa sampai banyak hanya untuk memastikan semua itu aman dan tepat.

Kalau kecelakaan, sudah banyak contohnya dan ceritanaya di dunia ini. Dan terus terang saya tidak mau mengalaminya, tapi yang pernah saya alami dan ga mungkin banyak juga yang tau. Kalau di duina oil and gas juga bisa terjadi demostrasi bahkan sampai diluar nalar, terutama pada fase kontruksi.


Protes

Yang saya alami waktu itu sangat cepat, hari sabtu nda ada apa apa tau tau ada ribut ribut, ada seseorang bilang ayo pulang, ada demostrasi. Saya pikir cuma main main, tapi ternyata masanya sudah banyak dan mulai mengejar semua orang office. akhirnya semua lari tunggang langang, kocar kacir, bahkan tim security pun dibuat tidak mampu bertindak. Bebener bener pengalaman berharga dalam mencari sesuap nasi, sampai harus mempertaruhkan nyawa. Gambar di atas hanya ilustrasi, tapi itu benar benar terjadi di lain tempat.

Dan ngga cuma satu ternyata, saya banyak denger dari senior senior saya, malah ada yang mengerjakan dulu waktu di daerah konflik, untuk pengerjaannya saja perlu pengawalan aparat dan mengerjakan sembuyi sembuyi. Untuk point pertama dan kedua, salary dan tehnologi, tentu banyak yang mau, tapi kalau sudah mengenai resiko nda semua orang akan mau. Dan masih bayak cerita di balik menariknya industri oil and gas.

Seperti Apa Pekerjaan Piping Engineer

Piping engineer adalah seseorang yang melakukan proses perancangan dan analisa terhadap pipa serta komponennya berdasarkan disiplin ilmu yang berkaitan dengannya. Menurut saya, piping adalah department yang paling banyak ilmunya, karena ia akan berkaitan dengan departemen departemen lainya secara langsung.

Seperti pernah disinggung sebelumnya dalam sejarah dan teori dasar pemipaan, bahwa piping adalah urat nadi dari sebuah system. Oleh Karen piping merupakan urat nadi, departemen piping juga paling banyak musuhnya. Musuh gimana?

Seperti Apa Pekerjaan Piping Engineer
Maksunya ia akan banyak bersingungan dengan departemen lain secara langsung, biasanya tinggal nanti kuat kuatan argument terhadap konsep masaing masing. Dan disinilah menariknya dunia EPC, ia selalu banyak masalah dan darinya kita akan banyak belajar mengenai problem solving.

Dalam piping kita akan mempelajari PID, dimana piping and instrument diagaram adalah kerjaan nya orang proses yang banyak di isi orang tehnik kimia, jadi kita belajar kimia. Kita juga belajar mechanical, karena pipa akan bersingungan dengan ekuipment artinya kita harus tau mengenai mechanical pula. dengan sipil, pipa pun akan di letakan di structure (platform atau pipe rack) yang artinya kita belajar dari sipil. Begitu juga dengan elektrik dan lain seagainya. jadi kita akan belajar banyak hal di piping departement.  

Di dalam departemen piping, biasanya akan di bagi menjadi beberapa bagian lagi. Antaranya yaitu :
1. Piping Material
2. Piping Stress analysis
3. Piping Support
4. Piping Design

Disini yang perlu di tekankan, Antara engineer dan designer itu berbeda. kalau engineer, istilah lengkapnya piping engineer, tugas utamanya biasanya menghitung. Ia yang nantinya menghitung dan menganalisa apakah si piping (atau supportnya) itu kuat atau aman.

Sedangkan kan designer tugas utamanya adalah merancang, ia yang membuat rancangan yang merupakan penerjemahan dari PID yang telah di tentukan. Biasanya, seorang designer akan menentukan jalur pipanya, istilahnya rootingnya dari mana kemana dan menggunakan komponen apa saja. Setelah rootingan selesai oleh designer, biasanya diserahkan ke stress engineer untuk di hitung apakah si pipa itu aman.

Rooting pipa yang telah di tentukan oleh designer biasanya telah di pertimbangkan keamanannya, aksesnya, dan maintenancenya serta pertimbangan lainnya. Aturan aturan itulah yang menjadi guide bagi designer untuk menentukan arah pipanya, sedangkan stress engineer biasanya tidak terlalu paham hal hal tesebut.

Dilain pihak, stress engineerlah yang menentukan pipa yang tadinya telah di rancang, apakah boleh diteruskan dengan pertimbangan kekuatannya, perlu sedikit penambahan support atau kalau perlu diganti rootingnya. Disini seperti dua belah pihak yang saling membutuhkan, si designer merancang dan si pipe engineer menghitung.

Lulusan untuk Piping Engineer

Sebuah pertanyaan sederhana, diisi dari jurusan manakah piping engineer itu? Sekarang coba kita lihat, kalau mechanical engineer jelas dia dari tehnik mesin. Kalau electric engineer, jelas dari tehnik elektro, begitu pula civil ataupun chemical yang mengurus PID. Semua departemen tersebut jelas diisi oleh lulusan di bidangnya.

Sekarang yang jadi pertanyaan, darimana lulusan piping engineer? Sebenarnya tidak ada patokan untuk piping engineer ia harus dari mana. Di perusahaan saya, piping engineer diisi oleh orang dari mesin, tehnik perkapalan dan tehnik material. Yang jelas, mereka mereka itu harus paham ilmu mekanika karena nantinya banyak digunakan kaidah mekanik untuk menentukan keamanan pada pipanya.

Tugas Piping Material Engineer

Tugas Piping Material Engineer
Piping material biasanya menyusun tentang spesifikasi material pada pipa yang akan digunakan. Data dari piping material ini bisa di sebut dengan PMC (piping material class), yang nantinya digunakan baik oleh designer untuk merancang atau engineer untuk menghitung. Piping material biasanya terdiri dari lulusan tehnik material, atau bisa juga di isi oleh orang dari tehnik mesin.

Tugas Piping Stress Analys

Tugas Piping Stress Analys
Untuk tugas piping stress analys pada intinya adalah memastikan kalau system tersebut aman, sesuai kode dan standar. Biasanya untuk melakukan stress analys pada suatu system pemipaan, seorang stress engineer mengunakan alat bantu berupa software. Software yang umum digunakan adalah Caesar, walau ada pula yang mengunakan autopipe dan software sejenis.

Apa saja yang dilakukan pipe stress analysis, saya pernah membahasnya di tugas piping stress analys

Tugas Piping Designer

Seperti di singung sebelumnya, kalau seorang piping designer adalah orang yang bertugas untuk merancang system pemipaan. Maka seorang piping design akan berkutat dengan PDMS, software yang mempermudah dalam perancanaan. PDMS adalah Sebuah software yang digunakan untuk merancang dan mendesain piping system, termasuk pula ekuipmentnya dan area sekitarnya, yang hasilnya berupa gambar 3D. PDMS adalah singkatan dari Plant design managemen system, sebuah software yang terintegrasi dengan berbagai macam disiplin (atau department) yang nantinya akan menampilkan rancangan dari konsep yang telah dibuat.

navis yang digunakan oleh piping designer
PDMS ini sangat memudahkan, nantinya si piping engineer atau designer tidak lagi perlu membuat isometric piping drawing, karena tinggal meng ekstrak dari PDMS. Untuk electrical, sipil dan beberapa department lainya juga bisa ikut melengkapi rancangan plant tersebut. Bahkan, segi keamanan atau safety bisa di lihat dari hasil yang telah di tuangkan lewat PDMS, yang hasil akhirnya berbentuk file navis. Dari navis ini departement lain bisa melihat dan menjadi pertimbangan dalam perancangan kerjaannya dan nantinya klient pun dapat menilai apakah perlu ada perubahan dari konsep yang telah di tawarkan oleh piping ini.

Tugas Piping Designer
Seorang piping design, dalam mendesign system pemipaan tidak seneak udelnya sendiri, mereka pun harus mengikuti beberapa pertimbangan yang telah saya bahas di pertimbagan dalam mendesain pipa. Tujuannya disamping agar fungsi dari sistem pemipaan itu dapat bekerja, faktor keaman menjadi pertimbangan utama. Dan itu pula yang nantinya akan di wanti wanti oleh si client selaku pemilik plant dari perencanaan pemipaan yang kita buat di PDMS.

Kurang lebih, itulah sedikit penjelasan mengenai pekerjaan dari seorang piping engineer yang pada dasarnya terdiri dari berbagai macam bagian. Semoga ini dapat menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai pekerjaan piping engineer.

Tabel Nominal Pipe Size dan Pipe Schedule

Nominal pipe size adalah metode untuk memberi nama suatu pipa berdasarkan ukuran diameternya, lebih tepatnya diameter nominal pipanya dan bukan diameter sebenarnya. Seperti pernah di singung dalam sejarah dan teori dasar pemipaan, bahwa ukuran pipa di nilai dari ODnya yang terkadang nilainya tidak sama dengan OD actual pada pipa. OD pipa bisa mencapai ukuran 78 inc, yaitu kira kira setinggi 1.8 meter jadi orang dewasa bisa masuk dengan mudah ke dalam pipa tersebut.

sistem pemipaan
NPS merupakan istilah yang banyak digunakan di Amerika utara dengan satuan inci. Ada satu terminology yang juga menunjukan diameter suatu pipa selain NPS, yaitu DN. DN yang memiliki kepanjangan Diameter Nominal adalah sama sama menunjukan diameter suatu pipa, bedanya dengan NPS, Diameter Nominal mengunakan satuan millimeter dan banyak digunakan oleh Negara Negara di eropa.


Pengertian Pipe Schedule


Kalau diameter luarnya (OD) telah di ketahui, apa yang kurang untuk menujukan ukuran pipa? yaitu thickness atau ketebalan pipa. Dalam sebuah pipa, ketebalan pipa (wall-thickness) di kenal dengan sebutan schedule, yang biasanya di singkat dengan sch.

outside diameteri and pipe schedule
Semakin pipa digunakan dalam pressure dan temperature tinggi, maka akan semakin tebal dinding pipanya, semakin besar schedule nya. Yang artinya, semakin kecil pula diameter internal dari pipanya, karena sebagian telah digunakan untuk ketebalan dinding dari pipanya. Biasanya dikenal dengan 3 jenis schedule, yaitu standard, extra strong (xs) dan dobel extra strong (xxs).

Nilai schedule pada pipa telah di tentukan oleh ASME, namun yang paling terlihat bedanya yaitu ketika digunakan material stainless steel degan yang tidak. Untuk material stainless steel, biasanya mendapatkan akhiran huruf "S" pada schedulenya. Pipa stainless steel tersedia dalam schedule 5S, 10S, 40S dan 80S. Sedangkan untuk pipa carbonsteel tersedia dalam schedule 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 140, 160, STD, XS dan XXS.

Pada umumnya ketebalan pipa mempunyai schedule 40, yaitu sama nilainya dengan schedule STD untuk pipa 1/8 sampai dengan pipa ukuran 10 inc. Sedangkan Nilai Schedule Extra strong (XS) dengan schedule 80 memiliki ukuran tebal yang sama sampai dengan pipa ukuran 8 in, pipa yang lebih besar dari itu ukuran tebalnya akan sama sebesar 12.7 mm. Sedangkan schedule XXS ukurannya lebih besar daripada schedule 160.


tabel daftar pipe schedule
Tabel Pipe Schedule, klik disini untuk memperbesar


Spool atau satuan panjang untuk pipa


Kalau OD sudah, tebal sudah, kira kira apa lagi yang kurang untuk menunjukan dimensi suatu pipa? yaitu panjangnya. Untuk menyebut satuan panjang pipa, biasanya kita mengenal dengan istilah spool. Satu spool pipa umumnya memiliki panjang 20ft atau sekitar 6 m untuk pipa carbon steel. Di samping itu, ada pula pipa yang ukuranya lebih panjang lagi, duakali panjang pertama, yaitu 12 meter. Kita mengenalnya dengan sebutan dobel random length, umumnya banyak digunakan pada piperack.

Karena pipa panjangnya terbatas, maka untuk membentuk suatu rootingan tertentu di perlukan metode penyambungan antar pipa. saya sudah membahasnya di jenis sambungan antar pipa.


Tabel untuk schedule pipa


Untuk mempermudah dalam memahami dan menghapalkan schedule pipa, silahkan klik gambar tabel schedule pipa di atas untuk mendapatkan kualitas gambar yang bagus. Tapi kalau kurang, saya sediakan versi pdfnya untuk di download, silahkan download dibawah.

Download tabel pipe schedule 1 | tabel pipe schedule 2