Memahami Horizontal Pressure Vessel Lebih Dalam

Horizontal pressure vessel adalah tipe pressure vessel yang posisinya datar, horizontal seperti halnya jembatan yang posisinya datar (tertidur). Pembagian pressrue vessel sendiri secara general dapat di bedakan menjadi vessel horizontal dan vertical, namun kita kali ini akan membahas lebih dalam mengenai horizontal vessel baik kegunaan dan komponen komponen di dalamnya.


Fungsi horizontal vessel


Jenis dari horizontal vessel biasanya ia memiliki fungsi sebagai separator (pemisah) atau ada pula yang berfungsi sebagai drum (penyimpan). Mengenai fungsi dari separator dan drum, silahkan baca di artikel pembagian vessel berdasarkan prosesnya Agar lebih jelas. Selain itu, heat exchanger biasanya pula berbentuk horizontal vessel. 


Bagian bagian pada horizontal vessel


Bagian bagian horizontal vessel
Bagian apa saja yang ada di horizontal vessel? seperti pada umumnya vessel maka ia memiliki head, shell, nozzle, manhole, wier plate dan lain sebagainya. Namun ada beberapa part, yang itu hanya ada di horizontal vessel, yaitu saddle. Saddle atau layaknya kaki, ia merupakan penyangga agar horizontal vessel dapat berdiri dengan baik. Umumnya dalam satu horizontal vessel terdapat dua saddle, yang jarak satu dengan yang lainya biasanya 3/5 dari jarak tangen ke tangen line. Jarak tersebut di dapat, agar si vessel dapat berdiri seimbang menopang posisinya yang tidur.

Lalu yang berbeda dengan vertical, horizontal vessel memiliki expansion yang lebih terlihat. Artinya, penambahan panjang vessel tersebut harus di akomodir dengan adanya salah satu kaki yang flexible, biasanya kita sebut dengan sliding saddle. Saddle memiliki bentuk yang identic hanya posisinya mirror, tapi satu sisi di baut pada pondasi (anchor bolt) dengan tetap, yang lain di berikan slot pada saddlenya (sliding side).

Sliding dan fix saddle adalah hal yang crucial, salah menentukan ini bisa jadi terjadi failure pada pipanya. Kenapa? Karena ekspansi itu tadi. Biasanya, untuk fix saddle itu letaknya yang paling dekat dengan pipe rack sedangkan slidingnya berada terjauh dengan pipe rack. Penentuan fix dan sliding saddle, dilakukan oleh tim stress analysis yang kemudian di informasikan kepada tim mechanical.


Bagian bagian dalam saddle vessel horizontal

Bagian bagian dalam saddle vessel horizontal


Saddle dalam horizontal vessel, memiliki bagian bagian lagi yang memiliki istilah tersendiri. Saddle sebagian besar terbuat dari plat yang disususn sedemikian rupa, namun ada satu plat dalam saddle yang perlu untuk di roll agar dapat dipasangkan dengan shellnya, yaitu wear plate. Bagian bagian saddle yang lain adalah web plate, rib plate dan baseplate. Untuk lebih mempelajari lebih dalam, silahkan baca di memahami saddle horizontal vessel. Untuk bisa menahan reaksi yang terjadi pada dinding shell, maka saddle dibuat dalam sudut lebih dari 120 derajat.


Key Plan pada horizontal vessel

Key Plan pada horizontal vessel


Satu hal yang penting dari horizontal pressure vessel, ia memerlukan tempat atau lokasi di mana ia dipasangkan dalam drawingnya, kita mengenalnya dengan key plan. Key plan adalah lokasi penempatan (arah ) posisi vessel terhadap sumbu acuan, biasanya arah utara (plan north). Dalam keyplan, disana disebukan pula di mana sisi sliding dan fix saddlenya. Sehingga kita tau, si vessel ini akan di hadapkan ke mana ketika berada di lapangan?


Ketinggian horizontal vessel


Ketinggian disini bukan ketinggian dari vesselnya, alias ukuran besar nya vessel. Tapi lebih ke seberapa tinggi horizontal vessel di tempatkan diatas permukaan tanah. Untuk meletakan dimana posisi ketingian horizontal vessel, biasanya mengacu pada PID. Karena dari Piping and instrument diagram, department proses telah menentukan berapa ketinggian efektiv dari vessel. Pertimbangannya adalah net positive suction head (NPSH) pada pompa, yang pada intinya menjaga agar isapan pompa tetap prima.


Internal Ladder Horizontal Vessel


Internal Ladder pada Horizontal Vessel

Satu hal yang perlu di pertimbangkan dalam horizontal vessel adalah masalah ladder internal. Ketika diameter vessel itu cukup besar, maka diperlukan ladder di dalam horizontal vessel yang nantinya akan membantu si operator yang masuk dari menhole ke dalam vessel ketika melakukan maintenance. Yang perlu di perhatikan dalam internal ladder adalah arahnya, kadang suka terbaik bukannya tangganya menghadap ke bawah, tapi malah ke atas.

Lalu untuk ladder atau tangga yang di gunakan untuk turun, usahakan di beri pula satu anak tangga yang berada di atas manhole, tujuannya untuk pegangan ketika si operator turun dari manhole.


Projection Nozzle Horizontal Vessel


Projection pada nozzle Horizontal vessel
Untuk projection nozzle, yaitu jarak terluar nozzle dari centerline vessel, pada umumnya sama halnya dengan vertical vessel. Namun yang membuat perbedaan untuk projection nozzle horizontal vessel ini, untuk nozzle yang orientasinya ke atas (0 degree), ukuran projectionnya lebih besar daripada nilai projection yang mengarah ke samping. Kenapa demikian? Karena beberapa vessel horizontal yang memiliki platform, kita memerlukan tambahan ketinggian agar si flange tidak bersentuhan dengan
platform, terutama pada grattingnya.

Coba kita hitung, tinggi chanel untuk platform paling tidak 100 mm, untuk grattingnya 25 mm. Berarti untuk tebal platform sendiri sudah memakan 125 mm, ditambah jarak minimum projection flange 50 mm, belum lagi untuk ketinggian flange agar tidak menyentuk grating 150 mm. Jadi total, minimum projection untuk flange dari titik terluar shell (bukan dari CL vessel) adalah 325 mm. Oleh karenanya, jarak projectionnya biasanya lebih besar.

Semoga uraian singkat ini dapat menambah wawasan anda dalam mendalami masalah horizontal vessel.

Jenis Material Insulasi Thermal Pada Pipa

Insulasi thermal pada pipa di fungsikan agar temperature yang berada pada pipa di jaga agar relative tetap dan tidak berubah. Seperti kita tau, kalau setiap material memiliki nilai konduktifitas yang mengakibatkan panas yang ada di dalam fluida akan iktu mengalir. Entah itu melalui proses konduksi, konveksi ataupun radiasi, yang jelas temperature dalam pipa akan cenderung untuk berubah.

Untuk menghindari perubahan temperature dalam pipa tersebut, maka dibutuhkanlah insulasi yang nantinya di harapkan akan mengurangi proses perpindahan panas dari fluida ke lingkungan. Bahan insulasi inilah yang nantinya berbeda beda, yang biasanya nilai perpindahan panasnya kurang
baik sehingga suhu dalam pipa tetap terjaga.

Insulasi thermal, berbeda fungsi dan pengunaanya dengan insulasi untuk protective. saya pernah membahas di artikel sebelumnya menggenai fungsi personal protection insulation pada sistem pemipaan


Jenis bahan yang digunakan dalam insulasi pipa


Bahan yang digunkan akan sangat bermacam macam dalam sebuah pipa, tergantung fluida yang ada di dalam pipa tersebut dan juga berapa temperatur yang beroprasi. Kadangkala, faktor ekonomis dalam sebuah project menentukan pula jenis insulasi yang digunakan dalam sebuah pipa. Umumnya, beberapa jenis insulasi dan bahanya, rangenya dapat di lihat seperti table di bawah.

range temprature material insulasi thermal pada pipa

1. Calcium Silicate Insulation untuk temperature tinggi

Calcium silicate adalah sejenis bahan insulasi yang memiliki karakteristik ringan, konduktifitas termal yang rendah, dan mampu untuk menahan tempratur tinggi. Bahan yang memiliki nama singkat cal-sil ini di jual dalam tiga bentuk biasanya: balok, pipa atau berbentuk lembaran. Calcium silica mampu menahan panas pada range -18 samapi 650 derajat celcius.

material Calcium silicate pada pipa
Sekitar tahun 1950 calcium silica terdiri dari 85 persen maginesium carbonat dan asbestos murni. Asbestos memang memiliki kondutifitas yang sangat buruk, sehingga baik untuk menahan panas yang mengalir. Ia tidak hanya tahan terhadap panas, tapi juga tidak bereaksi terhadap udara air
ataupun beberapa bahan kimia lainya. Namun penggunaanya telah di larang di beberapa Negara karena di sinyalir dapat merusak paru paru dan menyebabkan kanker.

Calcium silicate biasanya digunakan pada temperature yang cukup tinggi (lebih dari 250 F) pada pipa atau equipment. Karena ia merupakan material yang rigid dengan kurva konduktifitas yang relative datar, disamping memiliki kekuatan tekan yang sangat tinggi, kekuatan lentur tinggi, tidak mudah terbakar, oleh karenanya ia digunakan luas dalam bebagai industry. Selain itu, calcium silica merupakan corrosion inhibitor yang baik sehingga ia dipandang memiliki kontribusi yang cukup besar dalam sector konservasi.

Reff.
http://www.insulation.org/articles/article.cfm?id=IO080904


2. Cellular Glass Insulation Material


Cellular Glass insulation adalah tipe insulasi yang memiliki range -260 sampai 480 derajat celcius. Insulasi yang dibuat dari pecahan kaca (glass) yang di kombinasikan dengan perekat ini memiliki karakteristik yang ringan, rigid (kaku), terdiri dari jutaan sel kaca yang tertutup rapat (sealed) pada setiap rongga kacanya.

Material Cellular Glass untuk insulasi pada pipa
Pengunaan seara umum dari Cellular Glass adalah untuk pipa di bawah tanah, underground pipe. Hal tersebut karena kekuatan fisik dari cellular glas yang tinggi dan ketahanan terhadap kelembaban yang tinggi. Ketahanan kelembaban? Maksudnya apa? Karena Cellular Glass ini terbuat dari kaca, bukan terbuat dari mahluk hidup ataupun senyawanya, maka ia akan memiliki ketahanan terhadap air yang luar biasa. Sehingga ia tidak mengalami kenaikan berat dirinya sampai dengan 90% kelembabannya. Jadi ia sangat cocok digunakan dalam kondisi kelembaban yang tinggi di banding material insulasi lainya, disamping itu ia pula tidak mengalami pembengkakan atau punyusutan.

Material Cellular Glass untuk insulasi pada pipa
Cellular Glass, dapat di gunakan pada suhu rendah atau dalam kondisi dingin yang ekstrim. Disamping itu, bahan ini pula tidak mudah terbakar. Biasanya pula digunakan pula di bagian bawah dari tanki atau vessel dimana terdapat kemungkinan kelembaban yang tinggi.

Reff.
http://mispec.org/cellular-glass/
http://www.glasscellisofab.com/en/cellular.html


3. Mineral Wool Insulation Material


Mineral wool terbuat dari kaca cair, batu, serat keramik atau slag yang dipintal menjadi stuktur seperti serat. Papan insulasi yang terbuat dari Mineral wool tidak mudah tebakar, semi-rigid (agak lentur) yang ringan dan sifatnya yang menolak air. Ia sangat cocok untuk spesifikasi temprature
tinggi 1200c (2200 f). Karena kemampuannya menahan suhu di atas 1000, mineral wool juga memiliki nilai tambah sebagai penghalang terahadap penyebaran api kalau kalau terjadi kebakaran, ia dapat menyelamatkan poperti, orang atau bahakan kerusakan lingkungan.

Material Mineral Wool untuk Insulasi pipa
Pengunaan Mineral wool biasanya pada kontruksi umum, tanki penyimpanan, pengeringan atau peralatan oven, dan perlindungan peralatan pembangkit listrik. Yang termasuk jenis dari Mineral wool adalah fiberglass, slag wool, dan rock wool.

"glass wool," or "fiberglass," terbuat dari kaca daur ulang
"rock wool," terbuat dari basalt, batuan beku
"slag wool," terbuat dari steel-mill slag.

Reff.
http://inspectapedia.com/interiors/Rock_Wool_Insulation.htm
http://thermalengineering.tradeindia.com/mineral-wool-insulation-1079655.html
http://www2.buildinggreen.com/blogs/mineral-wool-insulation-entering-mainstream


4. Polyurethane Insulation Material


Polyurethane adalah polimer organik yang di bentuk dengan mereaksikan polyol (dengan diisocynate atau polymeric isocyanate) dibantu adanya katalisa dan zat adiktif yang cocok. Polyureahane merupakan bahan polymeric yang mengandung berbagai kumpulan urethane,

Material Polyurethane untuk Insulasi pipa
Polyuretan adalah busa fleksibel yang banyak kita temu pengunaanya di dalam kasur, pelapi kimia suatu bahan, perekat, isolasi untuk bangunan dan aplikasi teknis seperti heat exchangers, pipa pendingin dan banyak lagi. Kalau mau tau jenis poliuretan ini, coba cek ketika jok di speda motor anda terkelupas, nah yang berwarna kuning itulah terbuat dari polyuretan.

Untuk nilai kemampuan penahan panasnya, polyuretan mampu menahan dari tempatrure -210 c sampai 150c. polyuretan digemari karena berbeda dengan bahan plastic, ia bisa di sesuaikan untuk mendapatkan apa kemampuan insulasi yang dibutuhkan. Yang menariknya dari jenis insulasi ini, insulasi tersebut dapat di bentuk di lapangan melalu spray atau pencampuran cairan, disamping memang di sediakan dalam bentuk bongkahan yang tinggal di pasang.

Reff.
www.engineeringtoolbox.com/polyurethane-insulation-k-values-d_1174.html


5. Polystyrene Insulation Material


Sifat dari polystyrene adalah ringan, kaku, terbuat dari manik manik padat (diameter 0.2-0.3 mm). polystyrene itu bentuknya mirih dengan gabus yang kita kenal, itu loh yang biasa di buat bungkus ketika kita membeli barang elektronik, biasanya berwarna putih.

Material Polystyrene untuk Insulasi pipa
Istilah Styrofoam (gabus) dengan polystryrene sering kali tercampur, namun pada dasarnya terdapat perbedaan Antara kedua istilah tersebut. Styrofoam sebenarnya adalah nama merek yang dimiliki oleh Dow Chemical Company dan terbuat dari polystyrene, dan proses melibatkan penggunaan suhu dan tekanan yang ekstrim. Sedangkan polystyrene memiliki kepadatan lebih tinggi yang menyebabkan ia tidak mengapung di atas air, styrofoam dapat dengan mudah mengapung di atas air karena kepadatan yang lebih rendah.

Material Polystyrene untuk Insulasi pipa
Kelemahan dari pengunaan polystyrene ini adalah sifatnya yang sangat mudah terbakar

Reff.
http://www.buzzle.com/articles/polystyrene-properties.html


6. Perlite Insulation Material


Perlite adalah mineral serbaguna yang di tambang dan di proses dengan dampak minimal terhadap lingkungan. Green community mengakui kalau bahan perlit yang disempurnakan – seperti untuk insulasi - memiliki performa tinggi yang di ambil dari bahan alami. Perlit merupakan kaca vulkanik
amorphous yang memiliki kandungan air relative tinggi dan biasanya dibentuk dari hidrasi Obsidian.

Material Perlite untuk Insulasi pipa
Karena desitynya rendah dan harga yang relatif murah, perlite telah banyak di kembangakn untuk aplikasi komersial. Perlite dapat berkembang 20 kali dari volume awalnya dan berbentuk (seperti sel sel dalam internal struktur) yang membentuk gelembung mikroskopik. Karena perbedaan sifat fisik yang sangat berarti membuat perlite sangat efesien, dan densitynya rendah.

Range yang dapat di jaga oleh perlite adalah dari temprateur (871 – 1093C) dengan kondisi softening point.

Reff.
https://perlite.org/industry/insulation-perlite.html
http://www.cimesupply.com/products/ultralite-perlite.php

Itulah beberapa material yang sering digunakan untuk insulasti termal pipa, ada jenis lain sebenarnya bahkan ada pula yang merupakan pecahan dari jenis di atas. Tapi tidak saya bahas terlalu dalam, silahkan anda bisa cari sendiri di literatur lain. Saya harap anda sedikit lebih paham mengenai beberapa jenis material insulasi yang digunakan pada pipa.

Fungsi Personal Protection Insulation Pada Sistem Pemipaan

Personal protection insulation adalah insulasi yang dibuat untuk melindungi manusia atau operator dari bahaya termal pipa. dalam sebuah piping design, personal protection adalah salah satu parameter utama yang perlu di pertimbangkan ketika mendesain insulasi. Personal protection insulation akan menjamin pekerja atau kontraktor terhindar dari tangan atau kulit terbakar atau bahkan membeku dari permukaan ekuipment atau pipa.

personal protective insulation pada sistem pemipaan
Personal insulasi ini biasanya digunakan untuk insulasi pipa yang melebihi suhu 50 derajat celcius dan kurang dari 0 derajat celcius. Lokasi pemasangan insulation ini biasanya di tempat yang sering atau ada kemungkinan kontak dengan operator, padahal di pipa tersebut tidak membutuhkan insulasi  menurut PID. Jadi dipasanglah personal insulation untuk keamanan si operator nantinya.


Berapa temperatur ideal untuk pemasangan personal protection?


Tempratur maksimum dari permukaan pipa yang akan di pasang personal protection insulation dapat bekisar antara 45-60 derajat celcius tergantung dari area sekitaranya. Pada umumnya, permukaan yang akan kontak dengan manusia tidak boleh berbeda dari suhu ambient, atau sekitar 25 derajat celcius, dan tidak boleh melebihi suhu 60 derajat celcius. Sedangkan secara khusus, untuk personal protective akan lebih mengacu pada project specification dari masing masing project yang kemungkinan tidak akan sama satu dengan lainnya.


range tempature pada personal protective insulation

Insulasi pipa pada dasarnya dibuat untuk kepentingan menghindari perpindahan panas, baik itu kehilangan panas (heat lost) atau penambahan panas (heat gain) yang terjadi pada pipa cryogenic. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga temperature fluida yang mengalir di dalam pipa, baik untuk
kondisi panas (hot insulation) atau untuk kondisi dingin (cold insulation).

Berbeda dengan insulasi thermal pada pipa, untuk Personal protection insulasi sendiri, sesuai namanya maka yang dipentingkan bukan perpindahan panas dalam fluidanya, melainkan orang atau si operator. Jadi jangan sampai si operator itu menyentuh pipa yang terlalu panas atau dingin ketika pipa di operasikan.


Perbedaan Personal protection insulation dengan insulation lainnya


Personal protective insulation berbeda dengan insulasi pada umumnya dalam hal pemasangannya. Maksudnya seperti ini, tidak semua pipa itu di pasang insulasi, hanya pipa pipa dimana yang kemungkinan akan di lewati operator, disitulah yang akan di pasang insulasi, selebihnya tidak. Jadi pemasangan personal protection insulation di batasi oleh tempat dan kebutuhan khusus
(specific requirement).

Seperti contohnya, dalam salah satu project specification di sebutkan.

Piping and equipment operating with fluid temperature in excess of 54 deg C or below 10 deg C shall be insulated as burn or freeze protection for personnel to a height of 2.1m above grade and platforms and 0.6m outside the platforms, walkways, etc. with with the exception that lines operating above 200 deg C shall be fully insulated.

Jadi untuk pipa yang berada dalam range ketingian 2.1 m, perlu di pasang personal protection insulation. Lebih dari itu, sebenarnya tidak perlu di pasang persolan protection, karena tidak ada orang yang akan menyentuhnya. disamping itu juga bisa dinilai pemborosan material.

Untuk standard internasional yang membahas lebih detail mengenai personal protection insulation, adalah ASTM C 1055. ASTM adalah American Society for Testing and Materials, sebuah organisasi internasioal yang mengmbangkan tentang standard. Dalam ASTM C 1055 dibahas mengenai metode untuk menentukan kondisi yang dapat di terima pada system yang mengunakan panas.

Kemudian pula di ungkap bagaimana metode untuk mendesign sistem yang mengunakan panas untuk menghindari cedera yang serius pada operator yang terkena kontak langsung pada permukaannya.

keadaan kulit yang terkenal panas pada pipa

Contoh gambar di atas adalah jenis kerusakan pada kulit yang dapat di timbulkan oleh suhu yang berbeda ketika ia menyentuh pipa atau permukaan yang terkena panas.

Bahan yang digunakan untuk personal protection insulation, setau saya mengunakan calcium silica. Yaitu sejenis bahan insulasi yang memiliki karakteristik ringan, konduktifitas termal yang rendah, dan mampu untuk menahan termptratur tinggi. Ia di jual dalam tiga bentuk biasanya : balok, pipa atau berbentuk lembaran. Calcium silica, mampu menahan panas pada range -18 samapi 650 derajat celcius. Untuk mengentahui lebih jauh tentang calcium silica, silahkan baca di jenis material insulasi thermal pada pipa.

Berbagai Symbol Pengelasan Dalam Sistem Pemipaan atau Pressure Vessel

Symbol symbol pengelasan yang akan saya sertakan disini adalah symbol symbol praktis yang sering di pakai dalam pemipaan atau pada pressure vessel. symbol atau lambang pengerlasan ini telah di publikasihkan oleh American welding society, dan memang sudah menjadi standard dalam pengunaanya. Mungkin ada sedikit perbedaan seperti symbol pengelasan yang kita perlajari di perkuliahan, karena kalau di perkuliahan lebih general dan bisa di aplikasikan ke semua element termasuk dalam manufacturing.

Memahami symbol pengelasan itu amat penting, wajib hukumnya bagi designer ataupun engineer. Kenapa? Seperti selogan kita, bahwa Bahasa orang tehnik adalah gambar. Salah memahami gambar, bisa jadi salah dalam membuat alat atau perkakas. Apabila kita salah dalam memahami symbol pengelasan, bisa jadi barang yang kita rencanakan untuk di las juga akan salah.

Dalam symbol welding yang di rencaranakan oleh American welding society, ia memiliki delapan element. Sebenarnya tidak semua element di perlukan oleh seorang piping desigener, tapi paling tidak kita mengetahuinya.

Apasaja element dalam pengelasan?


simbol arti tanda panah dalam pengelasan
1. Reference line
2. Panah
3. Symbol dasar pengelasan
4. Dimensi (ukuran) & data lainya
5. Supplementary symbol
6. Finishing symbols
7. Tail
8. Sepecification, process atau reference lainya.


a. Reference line dan panah pada pengelasan

Dalam pengelasan, hal yang utama adalah kita tau symbol dari panah, ia menunjukan kemana dan maksudnya apa? Kemudian setelah itu, ada dua tempat yang di isi dalam tandah panah ketika menuliskan symbol pengelasan, di atas garis atau di bawah garis panah. Semua itu memiliki arti.

arti tanda panah dalam pengelasan
Penulisan symbol lasan di atas garis, symbol tersebut menunjukan sisi sebaliknya, pengelasan akan di lakukan di sisi yang sebaliknya (seberangnya) dari tanda pahan. Kalau di bawah garis, menunjukan bahwa symbol pengelasan akan di lakukan di sisi sesuai panah. lihat gambar di bawah ini untuk pengapilkasian simbol panah pada las lasan.

Lalu bagaimana kalau symbol diletakan di atas dan di bawah garis panah tersebut? Itu artinya pengelasan di lakukan dua sisi, di sisi sesuai panah dan di sisi seberangnya.

b. Symbol dasar pengelasan


Berikut adalah bentuk symbol pengelasan, biasanya bentuk lasan tidak jauh beda dengan symbol yang di tujukan. Kemudian, untuk beberapa symbol ada yang mengunakan coakkan (bevel, atau groove) pada platnya dan ada pula yang tidak. Adapun lengkap mengenai symbol pengelasan adalah sebagai berikut :

Symbol dasar pengelasan

Symbol tersebut adalah symbol satu sisi (di atas atau di bawah garis saja), bisa juga dalam penerapannya mengunakan kombinasi dari dua symbol. Seperti pada contoh berikut ini

kombinasi simbol pengelasan
Kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan symbol pengelasan ini adalah ketika si drafter tidak memahami symbol, biasanya tinggal copy paste dari gambar sebelumnya. Yang kedua biasanya terjadi ketika object tersebut di mirror (dalam autocad), maka symbol segitiga yang menunjukan las lasan juga akan ikut ter mirror dan jadi salah penulisan symbol las lasannya. Oleh karenannya, perlu di cek berulang ulang teradap gambar symbol las lasan.


c. Dimensi pada symbol pengelasan



dimensi dalam symbol pengelasan

Kemudian masalah ukuran, ukuran dapat berupa angka atau sudut. Kalau angka, ia menunjukan ketinggian filletnya (lihat gambar), kalau sudut ia menunjukan besarnya sudut filletnya.


d. Penjelasan Lainnya pada symbol pengelasan


Dua symbol yang paling sering digunakan, yaitu symbol lingkaran pada panahnya, dan satu lagi adalah symbol lasan dengan bendera. Symbol lingkaran yang digunakan dalam pengelasan, menunjukan bahwa pengelasan di lakukan melingkar, menyeluruh terhadap tanda pada las lasannya.

simbol bendera dan lingkaran dalam pengelasan
Sedangkan symbol bendera pada pengelasan adalah menujukan bawah pengelasan akan di lakukan di lapangan. Jadi bukan di lakukan di pabrik, melainkan ketika berada di lapangan. Tujuan pengelasan dilapangan bisa karena kemudahan ketika nantinya barang itu di bawa (shipping). kebayang kalau semua barang dilas di fabrikasi nanti akan sullit ketika di bawa ke lapangan, kalau kata orang jawa bilang tengel, enteng tapi angel.

Ya bisa karena memakan tempat dan barang tersebut ga boleh patah, jadi lebih mudah di las sekalian saja di lapangan. Atau pertimbangan lain kenapa dibutuhkan las di lapangan, adalah kebutuhan terhadap penyesuaian ukuran atau ketinggian di lapangan.


e. Type penyambungan


tipe penyambungan dalam pengelasan

Dalam pengelasan, ada beberapa type penyambungan. Yang sering kita kenal yaitu butt joint, pararel joint dan lap joint. Butt joint adalah tipe penyambungan di mana dua plat di letakan satu garis, sejajar namun menghadap satu dengan yang lainya. Kalau pararel joint adalah tipe penyambungan di mana ia posisinya pararel, tertindih satu dengan lainya. Sedangakan lap joint adalah tipe penyambungan dimana satu sisi menempel pada atas sambungan lainya, jadi overlap.

Perbedaan Piping dan Pipeline Dalam Oil and Gas

Piping dan pipeline memiliki perbedaan mendasar, walalupun sama sama mengunakan istilah pipa. pipa merupakan alat yang digunakan untuk menyalurkan fluida, dari satu tempat ke tempat lainya. Fluida tersebut biasanya di olah atau di proses dalam suatu plan, oleh karenanya letak unit atau ekuipment pengolahannya pun tidak terlalu berjauhan dan biasanya ada dalam satu kawasan. Hal tersebut yang kita kenal dengan piping.

Perbedaan Piping dan Pipeline
Berbeda dengan piping, ada kalanya hasil dari fluida tersebut perlu untuk di jual ke konsumen. Atau letak sumber fluida (well, atau sumur misalnya) cukup jauh dengan unit pengolahannya, maka perlu perlu di distribusikan dengan pipa. Sistem pemipaan seperti ini kita kenal dengan pipeline.


Apa itu Piping?


Seperti telah di singgung sedikit di atas, piping adalah system pemipaan yang mengalirkan fluida dari satu atau beberapa peralatan (ekuipment) pada suatu fasilitas pengolahan. Karena untuk di olah dalam satu fasillitas yang mana letak ekuipmetnya tidak berjauhan, maka pipa yang menghubungkan pun tidak terlalu panjang.

Piping dalam oil and gas
Piping sering di sandingkan dengan terminology proccess piping, di artikan sebagai system dari sebuah pemipaan yang mengangkut fluida untuk keperluan proses (contohnya udara, gas, air, bahan bakar, bahan kimia) dalam sebuah fasilitas (facility). Fluida tersebut nantinya terlibat dalam pembuatan produk atau sekedar hanya untuk membangkitkan energy (listrik).

Kemudian untuk menghubungkan pipa satu dengan pipa yang lainya, yang kita sebut dengan spool, biasanya dengan mengunakan pengelasan. Walaupun sering pula digunakan koneksi flange yang di baut. Untuk pipa yang mengunakan tekanan rendah dan tidak terlalu berbahaya (non-hazard fluids) seperti air atau cairan pembuangan, bisa juga mengunakan mekanisme penyambungan dengan spigot. Saya telah membahas nya di jenis sambungan antar pipa.

Piping dalam oil and gas
Dalam piping, biasanya pipa yang di hubungkan diameternya tidak terlalu besar. Walaupun demikian, tidak serta merta harus di remehkan. Satu kesahalan kecil saja dapat berpotensi untuk tidak beroprasinya pabrik (shut-down) bahkan dapat menyebabkan korban jiwa. Oleh karenanya, designer merencanakan dengan masak masak desainnya sebelum di kontruksi kepada klient, bahkan engineer juga menghitungnya lewat department stress analysis agar rooting tersebut aman.


Apa perngertian Pipeline?


Kadang kala, Antara sumber dengan unit pengolahan tidak berada satu tempat. Misalnya, unit pengolahan (refinery)nya berada sangat jauh dari tempat dimana sumber fluidanya berada, oleh karenanya perlu di buat jalur pemipaan yang menghubungkan dua fasilitas tersebut, hal tersebut di kenal dengan pipeline.

Terminology pipeline diartikan sebagai jaringan dari pipa air, limbah (sewage), gas atau hidrokarbon fluida dari sumber (contohnya reservoirs, steam plant, oil and gas wells, refineries) yang dialirakan ke distributor. Dengan system pipeline ini biasanya pipa akan melalui jarak ribuan mil, ia menghubungkan satu fasilitas ke fasilitas lainya yang tak jarak juga menghubungkan antar Negara. Pipa tersebut dapat di letakan di atas tanah (abouve ground), di dalam tanah (under ground) atau bahkan di dalam laut.

Lalu kenapa harus di transportasikan dengan jarak sangat jauh? Kenapa juga tidak di simpan? Kalau memang harus di simpan, pertanyaannya berapa besar tempat penyimpanannya? Sedangkan produksi akan jalan terus. Belum lagi dari factor keamanan, fluida baik minyak atau gas adalah mudah terbakar, jadi semakin banyak disimpan semakin beresiko.

pipeline dalam oil and gas
Di banding dengan piping, maka diameter pipa yang di gunakan dalam pipeline cukup besar, Antara 6-48 inci diameternya. Kemudian Jarak yang di tempuh sangat jauh, dan cenderung lurus. Oleh karenanya ia akan lebih sedikit mengunakan komponen fitting.

Karena minyak atau gas yang di alirkan dalam pipeline biasanya akan di jual ke konsumen, maka perlu di cek dahulu sistim pemipaanya sebelum fluida benar benar di alirkan. Alat tersebut biasanya kita sebut dengan ‘pig’ yang akan di masukan ke dalam ‘pig laucher’ yang nantinya akan memonitor kondisi internal pipa dari pipeline.

Untuk keperluan distribusi pula, berapa banyak fluida yang di alirkan perlu di ukur, supaya kita tau berapa kapasitas yang di jual. Unit pengukuran ini dinamakan dengan biasanya ada istilah mettering, kalau dalam kehidupan sehari hari kita analogikan argo pada taxi. Jadi seberapa banyak fluida yang di transver, kita bisa mengukurnya. Disamping itu mettering berfungsi juga untuk mengetahui kapasita produksi dari sebuah sumur.

Jadi kalau dapat di Tarik kesimpulan, piping adalah system pemipaan yang menghubungkan antar ekuipment dalam satu fasilitas, dengan jarak pendek dan diameter yang kecil. Sedangkan pipeline adalah system pemipaan yang menghubungkan atar fasilitas, jaraknya amat jauh dan diameter pipanya besar.

Bagaimana Centrifugal Pump Bekerja

Centrifugal pump atau pompa centrifugal adalah jenis pompa yang paling banyak digunakan, ia memiliki kelebihan diataranya karena peng-oprasiannya yang mudah, maintenance yang tidak terlalu mahal, tidak berisik dan lain sebagainya.


Bagaimana Prinsip Kerja Pompa


bagaimana centrifugal pump bekerja
Sebelum ke cara kerja centrifugal pump, ada baiknya kita memahami prinsip kerja dari pompa terlebih dahulu. Pompa, adalah alat untuk mengalirkan fluida cair. Bedanya dengan compressor, compressor biasanya digunakan untuk mengalirkan fluida yang compressible, fluida yang dapat di mampatkan seperti udara.

Prinsip kerja pompa adalah ia mencipatakan tekanan vakum pada inletnya, yang akhirnya menyerap fluida ke dalam pompa, kemudian mendorongnya melalui keluaran, discharge. Ada dua jenis pompa sebenarnya, yaitu positif displacement pump dan satu lagi jenis kinetic, centrifugal pump ini masuk dalam jenis pompa yang kinetic.


Prinsip kerja centrifugal pump


memahami gaya centrifugal
Pada pompa centrifugal, ia memanfaatkan gaya centrifugal. Seperti apa gaya centrifugal? Coba kita buat sedikit experiment untuk memahami gaya centrifugal. Misalnya kamu punya sebuah wadah, ember misalnya. Kamu putar di sekitar kepalamu, ketika putaran itu semakin kencang, di tanganmu akan terasa tertarik oleh gaya dari ember yang kamu putar. Semakin kencang putarannya, semakin besar gayanya. Gaya pada lenganmu itulah gaya centrifugal.

animasi pompa centrifugal

Kalau di definisikan, gaya sentrifugal adalah gaya gerak melingkar yang berputar menjauhi pusat lingkaran, dimana nilainya adalah positif. Coba lihat gambar di atas, ketika impeller (baling baling) berputar maka air akan terdorong di impeller lewat gaya sentrifugal dan akhirnya keluar di saluran discharge, sedangakan pada suctionnya menjadi negative pressure nya yang menyebabkan air jadi terisap pada suction nya.


Axial flow dan radial flow


Dalam centrifugal, tidak hanya radial flow saja seperti yang di jelaskan sebelumnya. Adakalanya sentrifugal juga mengunakan axial flow. Axial flow di sini maksudnya, alirannya searah (pararel) dengan shaft pompanya.Kalau contoh sederhana sehari hari, kita bisa melihat axial flow ini seperti kipas angin. Bayangkan kipas angin yang lagi muter di tutup slongsong bundar di antaranya, ya seperti itulah axial flow.

animasi pompa centrifugal axial flow

Kalau radial flow, seperti penjelasan yang diutarakan sebelumnya. Pressure yang dihasilkan berasal dari gaya centrifugal. Dimana cairan masuk lewat pusat impeller, dan kemudian terdorong keluar dari impeller tegak lurus dengan shaft dari pompanya.


Bagian bagian centrifugal pump


Dalam centrifugal pump, pembagian part partnya lebih jelas anda lihat gambar di atas. Namun ada beberapa bagian yang penting dalam centrifugal pump, yaitu shaft, impeller, seal dan casing. Shaft pada centrifugal pump merupakan besi poros penyambung Antara prime move (motor) dengan
impelernya. Kalau impeller adalah seperti baling baling yang kita kenal.

Seal adalah perapat, atau kita menyebutnya gasket, yaitu bagian yang memastikan tidak ada kebocoran antar part yang di sambungkannya. kita kan tau kalau centrifugal ini akan di hubungkan ke air, kalau tidak pakai seal, bisa bisa bocor dan kerja pompa jadi tidak efektif. Sedangkan casing
adalah rumahannya, tempat yang menutupi semua bagian, bisa juga untuk tempat air mengalir melaluinya.

bagian bagian pompa centrifugal
Bagian bagian pompa centrifugal
Di casing ini, bisanya nanti di gabung dengan flange untuk kemudian disambungkan dengan system pemipaan. Kadang kala,untuk menghemat cost yang cukup besar dalam membeli pompa, biasanya pompa disambungkan dengan reducer dari pipa yang lebih besar. Lalu penyambungan yang dipilih, apakah mengunakan eccentric reducer atau concentric reducer? Saya pernah membahas di artikel sebelumnya.


Jenis impaler pada centrifugal pump


Berbicara mengenai impaler pada centrifugal pump, ia dibagi menjadi 3 bagian.

jenis impaler pompa centrifugal

Yaitu : open impaler, dimana baling baling itu bebas, ia tidak ada penahan di sisi depan atau belakangnya, biasanya ini dipakai pada axial flow. Semi open impaler adalah kondisi dimana baling baling itu bebas di satu sisi, tapi disisi yang lainya ditutup. Dan yang terakhir adalah enclosed impaler, yaitu baling baling berada di Antara dua disk (penutup), dan biasanya di cor menjadi satu bagian.

Lalu bagaimana mengenai daya dan karakteristik lainya dari centrifugal pump ini? lain kali, saya akan membahasnya lebih dalam tentang centrifugal pump ini.

Pengertian Upstream Downstream dalam Oil and Gas

Apa si updstream dan downstream itu? Upstream dan downstream adalah salah satu istilah yang ada dalam oil and gas, upstream di artikan industri hulu sedangkan downstream di artikan idustri hilir.


Pengertian upstream


Upstream Oil And Gas
Upstream adalah kegiatan produksi dimana hal utama yang dilakukan dalam upstream yaitu pencarian sumber (explorasi) dan ekstraksi. Kegiatan explorasi yaitu mencari sumber minyak dan gas bumi dengan tehnik tehnik tertentu, sedangkan extraksi disini adalah proses mengeluaran oil dan gas dari dalam bumi ke permukaan. Dalam kegiatan upstream, ia tidak mengolah sama sekali oil atau gasnya, ia hanya mencari dan mengeluarkannya.

Kegiatan upstream di dalamnya mencari ladang yang mengandung oil dan gas baik itu di dalam bumi (daratan) ataupun di dalam air, biasanya di bawah laut. Perusahaan yang bisasa melakukan ini contohnya adalah pertamina E&P atau chevron dimana selaku perusahaan owner, dan biasanya meminta bantuan service company untuk melakukan pengeboran terhadap titik yang telah
mereka tentukan.


Pengertian downstream


Downstram adalah proses kelanjutan dari upstream, yaitu mengolah bahan mentah baik minyak atau gas bumi menjadi bahan jadi. Sector hilir umumnya mengacu pada penyulingan minyak mentah dan proses pemurnian gas alam. Lebih jauh dari kegiatan downstream, termasuk mendistribusikan bahan jadi tersebut dan menjualnya.

Downsteram Oil And Gas
Tipe dari pembelinya bisa bermacam macam, tergantung dari jenis produk akhir yang dihasilkan. Adakalanya, perusahan downstream kontak langsung dengan pembeli sebagi penguna produknya, pertamina misalnya, ia mengolah minyak yang di hasilkan dan ia pula yang menjualnya langsung ke masyarakat luas lewat spbu.

Pada prinsipnya, upstream berkatian dengan pencarian (search), penemuan (discover), perhitungan (quantification) dan explorasi. Sedangkan downstream kegiatannya berkaitan dengan penjualan dan pendistribuisan produck jadi dari oil ataupun gas.

Jadi pengertian Upstream Downstream, hanya di bedakan melalui istilahnya. Proses awalnya adalah upstream, dan proses selanjutnya dinamakan downstream. Sebenarnya ada stu istilah lagi, yaitu midstream yang kegiatan utamanya transportasi. Namun sejak berlakunya Undang Undang MIGAS No 22/2001, industri perminyakkan hanya mengenal upstream dan downstream.

Sedangkan midstream dimasukan ke unit downstream. Untuk downstream sector, unit pengolahannya dimiliki oleh perusaan owner namun dalam perancangannya akan meminta bantuan dari perusaan EPC.

Perusahaan EPC ini lah yang nantinya merancangkan bagaimana bentuk dan desain dari unit pengolahan yang akan di buat, si perusahaan owner biasanya hanya menyendiakan lahan dan sumbernya (wellhead). Untuk memahami apa itu perusahan owner, service company, atau perusahaan EPC, anda bisa membaca artikel Karir Sektor Industri Oil And Gas.

Istilah Istilah Dalam Pressure Vessel


Pressure vessel menurut salah satu literature, vessel dianggap sebagai jantungnya sebuah industri pengeolanan dan kimia. Apa penyebabnya? karena ada proses yang terjadi di dalam pressure vessel. Dalam reactor, ada perubahan kimia. Dalam column atau fraksinasi tower, proses pemisahan terjadi. Oleh karenanya, penempatan vessel baik dari orientasi dan lokasi nozzelnya menjadi pertimbanan penting.

Hal yang tak kalah penting adalah bagi anda yang memang berada di mechanical, anda harus mengerti apa itu vessel, bagian bagian vessel termasuk istilah apa saja yang digunakan dalam vessel. Walaupun tidak semua terminology akan saya tuliskan di sini, tapi paling tidak anda bisa memahami sedikit dari istilah istilah vessel yang paling umum digunakan.

bagian bagian dalam pressure vessel

Anchor bolts adalah baut yang di pasangkan pada concentrate pondasi guna mengokohkan kedudukan vessel agar tidak bergerak. Lebih lengkap tentang bolt, silahkan baca artikel Perbedaan Machine Bolt dan Stud Bolt

Access opening adalah bentuk lingkaran (seperti lubang) pada skirt vessel, yang memungkinkan si operator untuk masuk dan melakukan maintenance. Beberapa istilah lain menyebutkan nya dengan access hole

Base plate adalah plat datar bagian dari vessel yang letaknya plaing bawah, ia bersentuhan langsung dengan pondasi.

Baffle adalah plat penahan aliran yang terdapat didalam equipment vessel. Biasanya baffle terdapat setelah nozzel dengan tujuan agar aliran nozzel tidak langsung muncrat, tapi tertahan dan jatuh ke bawah.

perbedaan davit dan hinge dalam pressure vessel

Davit adalah alat yang fungsi utamanya untuk pengangkut di vessel, biasanya di letakan dengan sambungan soket yang nantinya dapat untuk mengangut blind flange. Kalau untuk column, biasanya di sebut column davit, ia berfungsi untuk mengangkat relief valve, trays dan internal vessel lainya.

Hinges adalah mekanisme untuk mengangkat atau memindahkan blind flange yang merupakan penutup dari mainhole. Fungsi hinge sama seperti davit, bentuknya saja yang berbeda. Digunakan davit atau hinges, karena blindflange cukup berat dan operator tidak akan mampu untuk mengangkatnya. Bedanya, kalau hinges mengunakan mekanisme buka tutup, kalau davit mekanismenya digeser si blind flangenya.

istilah istilah dalam pressure vessel

Downcomers adalah plat kotak yang di baut pada shell dan trays, biasanya berada di dalam cloumns. Ia bertugas untuk mengiring fluida dan untuk mencegah agar aliran uap tidak melewatinya. istilah lain menyebutnya dengan downpour.

Flange adalah salah satu jenis dari sambungan yang menghubungkan vessel dengan pipa atau ekuipment lainya. Flange ini merupakan bagian dari nozzle. lebih lengkap tetang flange, baca di artikel jenis jenis flange

Head adalah ujung penutup dari vessel ataupun tank

Hemispherical head adalah tipe dari head yang berbentuk setengah bola, lebih lengkap ada di artikel type head pada vessel

Ladder dan cages adalah tangga serta kurungannya (cages), cages berfungsi untuk mencegah agar operator tidak jatuh dari tangga, disamping itu memiliki efek psikologis berupa keamanan bagi si operator ketika menaiki tangga.

Legs adalah pipa (atau bahan plat lain) yang berfungsi untuk menyangga pada vertical vessel, mengantikan fungsi skirt. kalau skirt di ibaratkan rok, maka leg ini adalah seperti halnya kaki.

Manhole adalah nozzle, bedanya ia tidak di koneksikan dengan pipa hanya ditutup dengan blind flange. Yang nantinya manhole ini berfungsi untuk ruang akses bagi operator yang akan masuk ke dalam vessel baik untuk maintenace atau pemasangan internal vessel.

Nozzle adalah ruang keluaran atau masukan dalam vessel, terbuat dengan atau tanpa potongan pipa yang di las dengan flange. silahkan baca bedanya nozzle dengan flange

Platforms adalah tempat dudukan atau pijakan yang berada di luar vessel, untuk melengkapi silahkan baca bagian bagian dari pressure vessel

Reinforcing pad adalah plat yang dibentuk seperti lekukan shell atau head yang akan di las dengan nozzel, berfungsi untuk memperkuat nozzle.


Saddle adalah seperti halnya kaki pada manusia, ia merupakan penyangga dari horizontal vessel yang terbuat dari susunan plat.

Shell adalah sisi melingkar dari vessel atau tank.

Sleve opening adalah lubang yang dibuat pada skirt, yang memungkinkan agar pipa yang melewati skirt dapat keluar. Mirip dengan access opening, bedanya ini untuk pipa bukan orang.

Skirt adalah penyangga, sama dengan saddle hanya bedanya untuk skirt menyangga vertical vessel yang bentuknya seperti rok karena menyelubungi vessel.

Skirt vents adalah lobang kecil pada skirt untuk menghindari terakumulasinya gas yang berbahaya di dalam skirt.


Tray adalah pemisah, adalah bagian dalam pada vessel, fungsinya untuk menahan fluida yang masuk ke equipment, supaya fluida yang masuk dari nozzel tidak langsung jatuh kebawah. Tray ini memungkinkan untuk melewati gas agar naik ke atas, sedangkan fluida cair akan tetap tertahan. Dan biasanya tray dibuat bertingkat, lebih lengkapnya baca di artikel cara kerja tower atau column

Vortex braker adalah alat yang berada di dalam vessel pada ruang keluaran vessel, biasanya di bagian (nozzel yang mengalir ke) bawah yang fungsinya memecah pusaran guna mengcegah cavitasi.

weir plate dalam pressure vessel

Weir plate adalah pemisah dalam horizontal vessel. Weir plate bertugas memisahkan oil dan water agar tidak tercampura seperti halnya pada jenis separator vessel. untuk mengerti seperti prinsip kerja separator vessel, dapat di lihat di artikel saya pembagian vessel berdasarkan prosesnya. Weirplate juga perlu di pertimbangkan untuk maintenacenya, oleh karenanya satu setiap satu bagian horizontal vessel yang dipisahkan oleh weirplate, maka di beri satu main hole. Jadi dalam satu vessel, bisa terdapat 2 manhole.

Kurang lebih beberapa terminologi di atas sering sekali kita temui di dalam sebuah vessel. Sebenarnya masih banyak istilah lain, tapi paling tidak anda harus memahami bagian bagian pressure vessel terlebih dahulu sebelum memahami terminologinya. Lain kali, saya akan melengkapi kembali mengenai terminologi di pressure vessel. 

Jenis Special Flange dalam Sistem Pemipaan

Flange flange special yang akan saya sebutkan ini, memang sengaja saya kelompokan sendiri. Tidak termasuk jenis flange berdasarkan ANSI yang pernah saya bahas, walaupun dapat dibedakan dari jenis flange facenya tapi tetap saya pisahkan. Flange special ini saya pisahkan karena memang digunakan pada kondisi khusus, tidak secara umum.

Apa saja jenis jenis flang special ini?


1. Long welding neck


Long Welding Neck

Tipe flange ini mirip dengan welding neck flange, bedanya ia biasanya digunakan sebagai pasangan dari nozzle yang tidak memerlukan pipa. jenis flange ini cukup panjang, sehingga tidak membutuhkan pipa ketika disambungkan ke vessel yang nantinya berfungsi sebagai nozzle.

Biasanya jenis flange long weld neck (LWN) ini digunakan ketika service yang korosi dan setiap nozzle harus di cladding namun karena ada ukuran pipa (nozzle) yang kecil maka di pesankan tipe weldneck sekalian. Pengunaan tipe long welding neck ini untuk menghindari diameter yang terlalu kecil paska di cladding, jadi lebih baik satu flange di pesankan stainless steel.

Ada juga penggunaan LWN ini karena memang di perlukan ratting yang tinggi. Karena flange ini tidak disambungkan dengan pipa, maka tebal dari dinding lehernya itu akan berfariasi tergantung dari rattingnya. Semakin tinggi rattingnya, maka semakin tebal dinding lehernya. 

2. Self Reinforced flange



self reinfocement flange

Self reinforcement flange adalah flange yang dibuat khusus, di desain kusus untuk menahan pressure yang tinggi. Karena pengunaannya tertentu, maka perhitugannya pun biasanya dilakukan oleh senior engineer, soalnya waktu saya di mechanical saya belum boleh diperkenankan untuk merancang self-reinforment flange. Pemesanan flange ini paling cepat membutuhkan waktu 3 bulan, jadi harus benar benar di rencanakan dengan matang ketika akan menggunakan tipe flange ini.

self reinfocement flange atau forging flange

Dari segi bentuk, ia mirip dengan long weldneck. Yaitu flange yang memiliki leher panjang, karena untuk menjamin kekuatan maka dikurangi mode pengelasan, langsung dibuat panjang untuk lehernya. Flange yang di kenal dengan sebutan forging ini tidak pernah di gunakan dalam sambungan pipa, ia biasanya langsung digunakan untuk vessel, maka kita menyebutnya dengan nozzle. Nozzle ini nantinya cukup kuat pada dindingnya, oleh karenanya ia tidak lagi membutuhkan pad pada vesselnya. Lalau apa bedanya nozzle dengan flange? Silahkan di pelajari di dartikel saya sebelumnya.

forging flange


3. Orifice flange


Orifice flange lengkap

Orifice flange digunakan untuk mengukur laju carian atau gas yang melalui sebuah pipa. pada dasarnya, jenis flange ini mirip dengan flange lainya, hanya saja terdapat lubang kecil yang nantinya untuk mengukur laju aliran. Dalam setiap pasang orifice flange, biasanya teradapat jack screws, yang
nantinya berfungsin untuk memisahkan kedua orifice flange hanya dengan memutar bautnya.

Pertanyaannya adalah, bagaimana cara orifice flange bekerja?


rumus Orifice flange

Orifice flange bekerja seperti halnya prinsip orifice. Yaitu ia mengukur beda tekanan yang terjadi Antara dua fluida yang melalui celah kecil (lihat gambar di atas). Jadi ketika pipa di alirkan fluida (D1), kemudian fluida itu menabrak plat yang kuruannya lebih keci (D2). maka akan fluida akan mengalir lebih cepat pada lubang, sebagai gantinya tekanannya turun pada P2. Perbedaan tekanan yang terjadi Antara P1 dan P2 inilah yang kemudian di ukur, lalu akan di terjemahkan menjadi kecepatan aliran melalui sebuah rumus.


Bagian Bagian Orifice flange

Kalau di pecah, oriface flange juga memiliki bagian seperti pada umunya orifice. Lihat gambar di atas, nomer 1 (orifice plate), plat yang memiliki ukuran diameter lebih keci (nomer 2) dari ukuran pipa. sedangkan untuk pengukurannya sendiri, ia memiliki lubang di dalam flange yang nantinya mengalir ke luar (nomer 3, tapping).

Itu lah beberapa tipe flange yang memang tidak banyak di gunakan secara umum, flange tersebut saya kategorikan sebagai special flange