Pipa, tidak seperti selang yang kita dapat membelinya berapa pun panjangnya. Satu potong pipa, istilahnya spool, harus disambung dengan spool lainya supaya dapat membentuk roting yang kita inginkan. Akhirnya dapat membentuk sebuah jalur pipa yang kita rencanakan, sebuah system piping atau bahkan pipe line. Lalu apa bedanya piping dengan pipline?
Untuk menyambungkan pipa satu dengan yang lain biasanya kita mengenal dengan cara pengelasan. Padahal, sambungan pipa satu dengan pipa lainya tidak hanya dengan las lasan saja, Ada beberapa macam jenis sambungan lain. Yang tentunya, kesemua sambungan pipa tersebut memiliki kelebihan
dan kekurangan masing masing. Adapun beberapa jenis sambungan pipa adalah :
1. Sambungan las (but weld joint)
Sesuai namanya, maka untuk menyambungkan dua buah pipa ia mengunakan las. Tipe sambungan pipa jenis ini cocok untuk pipa yang berukuran besar, ketahanan atas kebocorannya cukup bagus, sambunganya dapat di cek kualitasnya mengunakan radiograpy.
Namun kelemahannya, jenis sambungan akan mempengarhui aliran fluida. Karena las-lasan yang berada di dalam pipa, tidak bisa kita control atau kita bersihkan. Disamping itu, sebelum pipa kita sambung, kita butuh persiapan seperti membentuk groove terlebih dahulu.
Jenis sambungan ini banyak digunakan dalam system pemipaan. biasanya yang tidak mengunakan sambungan ini kalau di utility water, misalnya untuk bersih bersih, karena di kawatirkan air akan tercampur logam dari lasan tersebut, bisa berbahaya nanti kalau di airnya gunakan untuk mencuci muka.
2. Sambungan Soket (socket weld pipe joint)
Sambungan tipe ini mengunakan soket, artinya pipa yang satu lebih besar dari pipa yang lain, kemudian pipa yang kecil di masukan ke pipa yang diameternya lebih besar. Kalau anda penah melihat sambungan atar pipa paralon, mirip seperti itulah sambungannya. Untuk metal, biasanya seperti sambungan pada pipa AC.
Keuntungan sambungan soket adalah lebih mudah di paskan (alighment) daripada yang welding, karena tinggal memasukan pipa ke pipa yang lain. Lalu keuntungan kedua, tidak ada material dari las di dalam pipa, jadi pipa ini bersih.
Kelemahannya, karena pemasangan ini dimasukan dari pipa satu ke yang lain, jadi bisa terjadi celah diantara pipa. Hal ini dapat menyebabkan korosi, jadi untuk pengunaan pipa yang korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis ini.
3. Sambungan ulir (screwed pipe joint)
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia mengunakan ulir untuk merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan ulir ini, ia mudah di aplikasikan di lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala pengelasan tidak di ijinkan karena dapat menimbulkan bahaya
kebakaran misalnya.
Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang digunakan tidak baik. Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif. Kekuatan pipa turun karena ulir sudah memakan ketebalan pipa.
4. Sambungan flange (flanged pipe joints)
Sambungan dengan mengunakan flange juga banyak digunakan dalam system pemipaan. Sambungan flange adalah sambungan yang mengunakan flange sebagai koneksi yang menghubungan atar pipa satu dengan pipa yang lain. Lalu kenapa digunakan flange?
Flange adalah mekanisme pengencangan yang tidak permanen, ia bisa di bongkar dan dipasang dengan memanfaatkan baut sebagai media pengencang. Pipa yang mengunakan flange sebagai sambungannya, biasanya pipa tersebut nantinya akan dilakukan maintenance, jadi agar mudah di bongkar dan dipasang kembali.
Flange yang digunakan untuk menyambungkan antar pipa pun akan berbeda beda jenisnya, untuk memperdalam hal tersebut, anda bisa membaca artikel jenis jenis flange.
5. Sambungan spigot (spigot socket pipe joint)
Sambungna tipe spigot ini adalah dengan memasukan pipa satu ke pipa lainya, mirip dengan soket. Seperti apa jenis sambungan ini? kalau kita melihat disamping kanan atau kiri jalan ada galian, biasanya pipa yang di pasang, atau bahkan beton, mengunakan sambungan tipa ini.
Karena desain dan pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik untuk kedapan air dan mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya, tipe sambungan ini dapat mengakomodir mis-aligment (pemasangan pipa yang tidak lurus) sampai dengan 10 derajat. Sisi lain, kelemahan sambungan tipe ini adalah ia hanya mampu untuk menahan pressure yang rendah.
6. Sambungan buttress end (buttress end pipe joints)
Buttress biasanya digunakan untuk pipa non metal, jenis sambungan ini memanfaatkan flange namun tidak di las, jadi semacam slip-on jenis flangenya. pertanyaannya, kenapa di gunakan pipa non metal? karena bisa jadi fluida yang di gunakan sangat korosif, sehingga kalau di gunakan metal akan banyak mengikis.
Untuk melengkapi pemahaman anda, ada baiknya membaca jenis jenis flange supaya anda bisa membandigkan, soalnya ada sedikit kemiripan. Dan ilmu dalam EPC memang akan saling melengkapi satu dengan yang lain. Lewat artikel yang singkat ini, semoga anda lebih memahami jenis sambungan antar pipa
0 Response to "Jenis Sambungan Antar Pipa "
Post a Comment