WI S3D : Mencari Item dengan OID di SP3D

Di SP3D, kita akan mudah menemukan item dengan OID. Dengan kita tau OID, maka dari sekian banyak item yang kita modeling di 3D akan mudah di temukan, baik itu piping sistem, piping component, electrical instrument, atau bahkan part terkecil sekalipun asal kita tau OIDnya, akan mudah di temukan. 

Pertanyaanya, OID itu apa si? 

Smart Plan Tools

OID adalah semacam koordinat, semacam angka yang menunjukan tempat lokasi sesuatu di SP3D. Kepanjangan nya sendiri, saya kurang tau karena saya coba cari, ternyata tidak ada yang spesific menyebutkan. Intinya semacam lokasi lah, yang di tampilkan dalam bentuk angka. 

OID biasa di temukan di mana?

Untuk OID sendiri, biasanya kita menemukannya dari report. Report yang di buat oleh 3D Administrator, yang biasanya menunjukan posisi suatu tempat dimana di temukan clash. Dari data clash tersebut, dimana di sertakan OIDnya, maka kita bisa menemukan dimana letak tepatnya untuk clash berada. 

Apakah OID mempermudah?

Tentu saja, dengan OID kita tidak perlu mencari satu persatu lokasi yang kita tuju. Misal, dalam satu line pipa, kita menemukan satu clash dari report. Kita akan kehabisan waktu kalau kita melihat secara visual, dimana clash nya berada. Memang bisa dengan mudah lewat metode menambahkan komponen lain di sekitar item, namun tetep mencari nya satu persatu akan makan banyak waktu. Lebih mudah mencarinya lewat OID. 

Contoh OID adalah sebagai berikut {00033457-0000-0000-6F07-7656685E3604}
dan pelu di perhatikan, OID adalah unik. Jadi ia tidak mungkin terduplikat. Dan satu lagi, tidak perlu di hapal, hanya perlu di copy paste saja. 

Cara Mencari item lewat OID. 

Sekaran bagaimana caranya untuk mencari item tersebut lewat OID. yaitu :

  1. Buka smart plan tools, (dengan klik shift 3x secara cepat)
  2. Klik icon binokular pojok kiri atas (lihat gambar pertama dari artikel ini)
  3. Setelah muncul, klik OIDs di bagian tengah sesuai gambar di bawah 
  4. Muncul Pop Up baru mengkofirmasi OID anda, kemudian YES.
Mencari OID

Harap di perhatikan, sebelum ke langkah ke 3. Pastikan dulu anda punya nomer OIDnya, kemudian di klik copy. Lalu lakukan step ini. Kalau belum di copy OIDnya, biasanya ia akan menunjukan error atau minimal minta OID yang valid. 

Pada dasarnya, metodenya cukup sesederhana itu. Ia sudah mencari lokasi dimana item berada. 

Zoom pada Item OID

Fit View SP3D

Setelah ketemu, biasanya ia tidak langsung auto Zoom. Alias, tampilan akan tetep seperti biasa. Kita perlu meng zoomnya, agar kita tau persis dimana item yang kita cari berada. Caranya, klik FIT di toolbar SP3D seperti gambar di samping. 

Mudah mudahan, cara sederhana di atas. bisa membantu untuk menemukan item dengan OID di Sp3d. 

Tingkatan Dalam Insinyur Profesional Indonesia

Persatuan Insinyur Indonesia merupakan sebuah wadah, tempat bagi seluruh lulusan teknik yang telah dan akan berkarya di indonesia. Meski umurnya tak se tua IDI, atau ikatan doketer indonesia namun keberadaanya patut di apresiasi dan kita dukung. Melalui apa? ya melalui keanggotaan dan juga mengikuti serangkaian proses untuk mendaftarkan nama kita di dalamnya, kita menjadi bagian dari keluarga besar Persatuan Insinyur Indonesia.

Saya pernah membahas banyak mengenai PII ini, dimulai dengan ide dimana saya bangga sebagai insinyur indonesia. Kemudian muncul lah tulisan mengenai apa itu Persatuan Insinyur Indonesia, dan juga bagaimana mengisi FAIP, yang notabene syarat untuk penilaian kita di keangotaan PII. 

Kemudian, kalau sudah di nilai melalui FAIP yang sebelumnya kita isi, pertanyaan selanjutnya, ada dimana posisi kita? kita dapat niai berapa dari FAIP tersebut, dan perngaruhnya bagi kita seperti apa? itu lah yang akan coba saya sharing kali ini, mengenai tingkatan dalam insinyur profesional indonesia.

Tingkatan Insinyur Indonesia

Di indonesia, tingkatan insinyur di kelompokan menjadi 3 bagian saja. Lebih mudah dan simple dalam mengkategorikan dan tentunya lebih compact, dimana sedikit tapi mencakup semua nilai. Dibanding terlalu banyak tingkat dan kita juga kebingungan untuk memahaminya. Sederhananya, ada 3 tingkatan saja seperti di bawah ini:
  • Insinyur Profesional Pratama (IPP) 
  • Insinyur Profesional Madya (IPM) 
  • Insinyur Profesional Utama (IPU) 
Pada dasarnya, sertifikat menggambarkan jenjang kompetensi yang dimiliki penerimanya. Pertama, Insinyur Profesional Pratama (IPP) yaitu para insinyur yang telah bekerja lebih dari tiga tahun, sejak ia mencapai gelar kesarjanaanya dan mampu membuktikan kompetensinya. 

Selanjutnya adalah Profesional Madya (IPM), yang tentu tingkatanya melebihi IPP dimana masa kerjanya pun lebih tinggi dari pratama. Secara kualifikasi, seoarang IPM ia mampu mengerjakan pekerjaan engineering secara mandiri, tanpa perlu bimbingan. Berbeda dengan IPP yang ia boleh di bilang baru mengenyam pekerjaan engineering, dan pastinya ia akan di bimbing oleh seseorang yang berlevel IPM, sederhananya seperti itu.

Yang terakhir adalah Insinyur Profesional Utama (IPU), Ialah orang yang mampu melaksanakan kerja profesi keinsinyuran yang sangat khas & yang sangat rumit. Dan memimpin tim IP (insinyur profesional) lainya baik itu antar kejuruan/ disiplin. Kalau di dalam project, ini sudah selevel lead atau PM. Misalnya anda bekerja di EPC, dimana lead project nya ia memimpin tidak hanya disiplin piping, namun juga electrical, structural dan lain sebagainya. Orang seperti itu boleh di katakan ia yang memiliki level IPM. 

Lalu, kalau kita tau seperti apa yang di sebutkan di atas, apakah ia berhak mendapatkan predikta atau sertifikasi? misalnya seorang lead engineer yang sudah berpengalaman 15 tahun ke atas, dan sudah berkali kali memimpin project, apakah serta merta ia akan mendaptakan predikat IPU? belum bisa. kenapa?

Contoh analogi konyol, sederhana tapi mengena. Misalnya, ada orang yang ahli ibadah, tidak pernah meninggalkan sholat, tidak pernah menyakiti dan seluruh kehidupan adan adalah taat kepada Alloh. apakah anda akan masuk surga? belum bisa, kanapa? ya harus mati dulu, ada proses nya baru bisa masuk surga. Klo serkarang, ya belum bisa.

Sama seperti yang sebelumnya, sekalipun anda selevel lead. Namun anda tidak pernah mendaftarkan diri dan tidak pernah mengisi FAIP, ya anda belum berhak di sebut IPU. Jadi, harus ada proses yang di lalui dahulu untuk registrasi dan lain sebagainya di PII ini. 

Bakuan Nilai Untuk Tingakatan Insinyur

Skoring Tingkatan Insinyur
Skoring Tingkatan Insinyur

Di dalam PII, tingkatan akan di nilai lewat penilaian yang standar nilainya sudah meimili bakuan tersendiri. Sederhananya adalah seperti berikut, seorang IPP minimum skor nya adalah 600, IPM dengan skor 3000 dan IPU dengan nilai minimum 6000 dari yang telah di nilai oleh Majelis Kehormatan, atau Asesor Majelis Uji Kompetensi dari BK masing-masing Aplikan.

Konversi Lama Kerja terhadap tingkatan Insinyur

Konversi Tahun Bekerja terhadap Tingkatan Insinyur

Berikut adalah konversi sederhana, artinya tidak bisa di jadikan acuan. Namun bisa di jadikan sebagai Guide, atau arahan. Kenapa? karena tergantung nilai dari Majelis kehormatan. Bisa jadi walau usia nya lebih mudah, namun tanggung jawab dan kepesertaanya lebih aktif, ia bisa medapat kan nilai lebih tinggi dari seharusnya, otomatis tingkatannya bisa jadi lebih tinggi juga. 
  • Insinyur Profesional Pratama (IPP), 3 Tahun ++
  • Insinyur Profesional Madya (IPM) , 5 Tahun ++
  • Insinyur Profesional Utama (IPU), 8 Tahun ++

Ide Mengenai Tingkatan dalam ke Insinyuran

Bakuan Kompetensi Berkelanjutan

Sekarang kita bahas mengenai ide dasarnya, kenapa perlu untuk mengikuti dan kita perlu untuk mengklasifikasi kannya di level insinyur ini. Kita lihat gambar di atas, misal nomer 1 adalah posisi ketika anda lulus dari perguruan tinggi, entah itu Sarajana, Master atau Doktoral. Posisi tersebut adalah boleh di katakan posisi tertinggi dalam anda menuntuk pengetahuan, karena di dalamnya anda banyak belajar termasuk pula tugas dan diskusi lainya di perguruan tinggi.

Ketika anda lulus, dan kemudian bekerja, maka yang berkembang adalah pengalmaannya, ilmu yang anda pelajari mungkin tidak banyak di gunakan. Atau mungkin adan belajar kembali dari awal, dan itulah yang di gambarkan oleh point 2. 

Ketika di gabungkan antara penurunan pengetahuan, dan kemudian peningkatan pengalaman di pekerjaan, maka yang di dapat adalah nomer 3. Artinya, secara ilmu (baik itu pengetahuan atau pengalaman) anda akan setara dari posisi andat tertinggi ketika anda lulus. 

Dan di harapkan, dengan adanya pembaharuan pengetahuan, anda akan meningkat scara ilmu, yang di gambarkan oleh gambar 4 di atas. Jadi, walau anda sudah mencapai tingkatan tertinggi dalam insinyur profesional, anda tetap memperbaharui pengetahuan anda lewat keangotaan dan program program dari PII ini. 

WI S3D : Break the Lines for WBS

Sekarang kita akan belajar bagaimana memotong satu routing pipa di S3D, sesuai dengan WBS nya. Atau kita kenal dengan break the line mengunakan SP3D

Sebelum kita break atau kita potong line nya, kita perlu tau dulu untuk apa line tersebut di potong? dan bagian mana yang di potong serta apa si tujuannya di potong? dan semua item tersebut berkaitan dengan WBS, atau Work Breakdown Structure

Apa itu WBS?

WBS atau work breakdown structure adalah sebuah sistem, dimana sistem tersebut dibagi beberapa area tertentu dengan tujuan memudahkan dan mengorganisasikan. Jadi sederhananya adalah, satu plan akan di bagi bagi menjadi area tertentu yang memiliki kesamaan. Bisa dari sistem fluida yang mengalir di dalamnya atau dibagi menjadi sesuai tempat (atau areanya). Biasanya, yang sering digunakan adalah membagi beberapa area dan di grupkan sesuai tempat nya. Misalnya gini, ada area L01, L02, R01, R02 & S01. 

Apa yang perlu di break?

Tentunya adalah pipanya, kenapa? karena pipa menghubungkan satu sistem dengan sistem lainnya. Yang kadang kala, melewati satu tempat dengan tempat lainnya. Biasanya WBS dimasukan dalam satu line, tujuannya untuk melihat line tersebut di melewat WBS atau area mana saja. 

Untuk pipa yang hanya di satu tempat, di dalam satu WBS, maka satu line tidak perlu di bagi karena semua line ada disatu tempat. Misalnya, satu routing Pipa dari Pompa ke Tank/ Vessel. Selama line tersebut ada datu tempat, maka dia jadi satu WBS dan tidak perlu di break line nya.

Dimana berak nya? 

Ini yang paling penting, dan tentunya setiap project mengatur sistem untuk breaknya ada di mana. Saya coba share satu case dimana posisi breaknya. Seperti gambar berikut :

Break Line Di Pipa

Bisa di lihat, dimana letak breaknya? yaitu di fitting. biasanya di elbow atau tee. Untuk yang belum tau seperti apa itu fitting, bisa baca artikel saya di : jenis fitting pada pipa

Dengan kita tau dimana posisi breaknya, kita tidak asal memotong pipa nya. Jadi kita bisa lihat dimana fittingnya, baru di berak. Dan perlu di ingat, coba cari prosedurnya karena setiap project tidak sama. Dengan kita tau prosedrunya seperti apa, maka akan di capai kesamaan model, maksudnya cara modeling nya bisa seragam. 

Cara Break Di S3D

Untuk break line, terutama di S3D. Ada tools nya, yang namanya automatic toolkit. Yang perlu kita tau adalah cara memanggilnya dan item nya yang mana? caranya yaitu :

Automation Toolkit for Split

  • Klik Shift 3x dengan cepat
  • Ketika muncul item bar baru (biasanya di samping), pilih item split run
  • Itemnya berupa garis biru dan orange, dengan nama SPLIT
  • Pilih elbow (fitting) yang akan di break
  • Pilih salah metode break nya (akan tampil di S3D)
  • Done

Semoga metode sederhana di atas, bisa mengingatkan temen temen bagaimana cara untuk split atau break the line di S3D

Membuat Toolbar di E3D

Dengan adanya tambahan toolbar di E3D, maka kita akan di mudahkan untuk menempatakan tools yang kita butuhkan di sana. Pada dasarnya kita bisa memanggil item yang kita butuhkan dengan command Show !!<nama PML>, namun kalau itu terjadi ber ulang ulang, maka akan lebih baik kita simpan makro yang kita punya, kita taruh PML yang kita punya di toolbar nya E3D. Jadi tidak perlu mengetik setiap kali butuh, karena sudah ada di sana. 

Di E3D, pembuatan toolbar ini berbeda dengan PDMS. Cukup menantang juga untuk memecahkan kodenya, artinya kita coba untuk menambakan sedikit bahasa HTML di Graphical user interface (GUI) ini di E3D. Pada dasarnya lebih mudah, karena berbasis HTML dengan tambahan gambar yang cukup attractive sesuai selera kita. 

Add Toolbar in E3D


Singkatnya untuk membuat tambahan toolbars E3D ini adalah :
  1. Cari design.uic
  2. Tambahkan Tab
  3. Tambahkan Button
Sekarang kita bahas satu persatu, kita bahas secara detail untuk step membuat toolbar di E3D.

1. Cari Design.uic

Untuk design.uic, bisa di cari di instalasi. biasanya ada di program files masih masing PC. kemudian ke directory berikut :

C:\Program Files (x86)\AVEVA\Everything3D2.10

Masing masing PC, bisa jadi berbeda, jadi silahkan di sesuaikan dengan kebutuhan. 

2. Penambahan Tab.

Tab di sini adalah group nya, yaitu toolbar tab nya yang ada di atas. Dimana kita bisa melihat ada HOME | VIEW | TOOLS | MANAGE dan lain sebagainya itulah yang saya maksud dengan Tab. 

Yang pertama perlu di lakukan, kita perlu menambahkan TAB di script tersebut. Cara menambahkannya, yaitu kita bisa copy script sebelumnya atau bisa mengikuti script saya di bawah ini. 

Script Tab untuk toolbar E3D
Script Untuk Tab di E3D


Pertanyaan selanjutnya, dimana kita akan taruh script tersebut? untuk itu, kita perlu taruh di TAB terakhir. Untuk lebih mudah, bisa searching Aveva.DesignTemplates.GroupPrimitiveRepresentatio, kemudian taruh di bawah tab tersebut

3. Menambahkan Button

Tab sudah, lalu yang kurang adalah detail dari tab itu sendiri. Jadi setelah kita click tab, apa yang mau di tampilkan dari detail tersebut itulah yang saya sebut dengan button nya. Jadi kita perlu persiapkan button nya. 

Di sini yang agak challenging, karena kita harus menemukan Button terakhir. Karena setiap script tidak sama, PC satu dengan yang lain nya tidak sama, PC saya dengan anda pun tidak sama. Kita harus satu per satu mencari button nya. Cara nya bisa dengan perintah Find dengan anchors (kata kuncinya) adalah </ButtonTool>

Script Button untuk toolbar E3D


Setelah itu, coba masukan script di bawah BottonTools tadi. Mudah mudahan, catatan ringkas ini bisa membantu temen temen terutama saya sendiri ketika nanti akan membuat additional toolbar di E3D. Yang pasti, temen temen harus paham bahasa HTML dulu untuk bisa mengeksekusi tips Membuat Toolbar di E3D.  

WI E3D : Cara Navigasi di E3D

Navigasi merupakan hal yang paling penting di software 3D model, terutama untuk E3D. Navigasi dari Aveva E3D memiliki sedikit perbedaan dengan produknya intergraph yaitu S3D, namun bagi kalian yang pernah mengunakan software plan engineering tersebut saya yakin tidak akan kesulitan, hanya perlu membiasakan aja dengan behaviour nya. Untuk E3D sendiri navigasinya ada tengah bawah, tanpa perlu mengeluarkan tools apa apa, alias ketika kita membukannya, maka navigasinya ada di tengah, yang di kenal dengan powercompass.

Untuk menjelaskan navigasi e3d ini, item yang di jelaskan akan inline dengan materi e3d dengan judul TM-1801 AVEVA Everything3D™ (2.1) Foundations, jadi bisa membaca dokument tesebut untuk memperkaya pengetahuan temen temen menganai E3D ini. 

Bentuk Navigasi PowerCompass

PowerCompass Navigasi E3D

Nama untuk navigasi di E3D itu dikenal dengan power compass, bentuknya kurang lebih seperti di atas. Di S3D, bentuknya sedikit berbeda tapi fungsinya sama. Dimana di pojok pojok dari power compass E3D ini ada sebuah titik, titik ini bisa di klik untuk menunjukan atau untuk milihat dari sisi itu. 

Contoh, Kalau kita menekan bulatan North, maka arah yang di tampilkan adalah dengan arah north. Jadi semua berubah menjadi plan view, yang di lihat dari north. Kalau di titik di antaranya, maka ia akan membentuk isometric view di antara arah tersebut. Seperti itulah konsepnya, terutama untuk S3D.

Disini yang membedakan E3D degan S3D, terutama bagi kita yang orang indonesia. Kalau kita pernah belajar Pandangan dalam Gambar tekhik, dimana kita juga mengenal pandangan Eropa atau Amerika. Nah di sini mirip mirip nie, itu yang membedakan E3D dan S3D. S3D lebih natural bagi saya yang orang indonesia, jadi begitu kita menekan North, maka arah yang kita lihat dari north ke south. Jadi bayangkan posisi kita ada di arah north, dan memandang ke south itulah pandangan kita yang akan tampil di S3D. Namun tidak demikian di E3D, ia kebalikannya. 

Contoh kalau navigasi di E3D kita klik, U (up, atau Atas). Maka kita di anggap melihat ke atas, artinya posisi kita dari bawah akan memandang ke atas. Kalau korelasi dengan NS sebelumnya, maka posisi kita ada di selatan memandang ke North ketika kita menekan N di Power Compass itu. 

Namun, yang menarik dari E3D, kita bisa menyusaikan pandangan itu lewat settigan option yang akan saya bahas selanjutnya.  

PowerWheels

Ada satu lagi pandangan di E3D yang merupakan fiture baru. Namanya PowerWheels, ya sesuai namanya ia seperti roda. Penggunaanya kita tinggal kilk kanan di sembarang tempat, maka power wheel itu akan keluar untuk membantu kita salah satunya untuk navigasi. 

Power Wheel Navigasi E3D

Jadi makenya di klik kanan, trus krusor di geser ke item yang kita butuhkan. Contoh di atas, kita klik kanan trus geser krusor ke atas (tempat untuk pandangan) dan geser kali ke kanan dimana kita mau melihat pandangan dari sisi sesuai gambar. 

Yang membedakan dengan power compass, di power compass kita terpaku hanya pada satu tempat dimana yaitu di tengah bawah. di power wheels kita dimanapun bisa klik kanan, ia bisa di pangil.


Free from / Helicopter Navigation

Untuk pandangan helikopeter di e3d seperti apa? yaitu kita bebas bergerak melihat nya. caranya dengan hanya menekan tengah krusor, yaitu item yang biasa kita scroll, trus kita klik aja itu akam memberikan navigasi kita di E3D secara free from alias helicopter view. caranya 

Middle Click

Pan View and Helicopter View E3D

Pan Navigation

Kalau sebelumnya helicopter view adalah pandangan secara 3D, artinya kita bebas memutar ke arah manapun secara 3D, sedangkan di Pan View ini kita akan menggesernya secara 2D saya sesuai layar. Fungsinya tersendiri, untuk pan ini misalnya kita sudah dapat pandangan yang sesuai, namun ia kurang sedikit ke kanan objectnya, jadi kita pindahkan secara pan. Yaitu dengan :

CTRL + Middle Click


Zoom In Zoom Out

Untuk zoom in dan out, cukup mudah di sini. Tinggal di scrol saja krusor yang di tengah, dia akan membesarkan dan mengecilkan object yang tampil. 


Auto Zoom Navigation

Auto zoom disini adalah ketika kita ingin fokus ke item yang telah kita cari. misalnya kita ga sengaja mengecilkan semua object, dan kemudian terasa hilang. maka kita bisa mengunakan yang namanya auto zoom itu tadi. 

Caranya mengunakan Power Wheel yang sebelumnya di bawah, klik gambar sebelah kiri nya mata. Atau, kalau saya lebih mudah untuk menguankan command dengan mengetik Auto Ce. dia akan menampilkan item yang kita inginkan di layar. 

Setting Option Navigasi E3D

Option View

Untuk Option view ketika kita perlu meng edit item yang dirasa kurang sesuai padangannya dengan kita, bisa masuk ke :

Project >> Option 

Di sana ada beberapa settingan, silahkan di pilih dan di sesuaikan untuk Navigasi E3Dnya


WI E3D : Mengatur Koneksi Flange Pada Valve

Di E3D, kalau kita membuat Valve dengan 2 point, Seperti regular (ball) valve tentu akan mudah untuk koneksi inlet outlet nya. Namun bagaimana kalau valve tersebut memiliki 3 koneksi, dan koneksinya ternyata perlu kita rubah misalnya dari inletnya P1 ke P3 di model E3D. Oleh karena itu, saya akan coba jelaskan sedikit, bagaimana mengatur koneksi flange pada valve, terutama valve yang memiliki lebih dari 2 koneksi. 

Flip Komponent E3D

Flip Untuk Koneksi Flange di Regular Valve 

Untuk Valve yang sebelumnya saya sebutkan, misal kita mau merubah dari inlet valve, menjadi outlet valve di model E3D. Maka kita bisa merubah mengunakan tool Flip, item E3Dnya ada di : 
  1. Masuk Ke Disiplin Piping 
  2. Pilih Component, di group Modify. 
  3. Lihat di Orientation, ada Opsi Flip. Icon Valve di Baris Kedua 
Tools nya, letak nya ada di sekitar pojok kanan bawah (kalau meletakan toolbarnya di kanan), sekitar di bawah untuk Piping Component Editor di E3D. Dan perhatikan hasilnya, seharusnya sudah berubah di tampilan E3Dnya. Kalau belum berubah, coba di rem ce kemudian add ce. 

Mengatur Koneksi Flange di 3 Way valve E3D

Sebelumnya untuk vave dengan dua point, yaitu seperti regular valve biasa dimana hanya ada inlet dan outlet masing masing satu. namun bagaimana untuk valve yang ada 3 point, seperti halnya 3 way valve, dimana memiliki 3 koneksi. Untuk merubahnya, kita bisa mengunakan Toolt Change Flow Trough Component. Item nya ada di : 
  1. Masuk Ke Disiplin Piping 
  2. Pilih Component, di group Modify. 
  3. Lihat di Other, ada Icon Tee (dengan nama Change Flow Trough Component) 
Untuk Gambarnya tampilannya, akan seperti berikut

Koneksi Flange Pada 3Way Valve E3D

Dari sana, bisa di modified pipa kita (flange Koneksinya) mau ke arah yang mana dari 3 Way tersebut. Menunya berbentuk drop down, jadi kita tinggal pilih kemudian di apply, lalu dismiss kalau sudah selesai dengan perubahannya. 

Mod Component E3D

Change Flow E3D piping Componet 

Sebagai catatan, guide E3D ini bukan hanya untuk valve saja, namun bisa untuk Tee atau Cross. Sehingga, untuk item piping komponent di E3D yang sudah terlanjur terbentuk, bisa di modified mengunakan cara ini, yaitu cara Mengatur Koneksi Flange Pada Valve.