Tingkatan Dalam Insinyur Profesional Indonesia



Persatuan Insinyur Indonesia merupakan sebuah wadah, tempat bagi seluruh lulusan teknik yang telah dan akan berkarya di indonesia. Meski umurnya tak se tua IDI, atau ikatan doketer indonesia namun keberadaanya patut di apresiasi dan kita dukung. Melalui apa? ya melalui keanggotaan dan juga mengikuti serangkaian proses untuk mendaftarkan nama kita di dalamnya, kita menjadi bagian dari keluarga besar Persatuan Insinyur Indonesia.

Saya pernah membahas banyak mengenai PII ini, dimulai dengan ide dimana saya bangga sebagai insinyur indonesia. Kemudian muncul lah tulisan mengenai apa itu Persatuan Insinyur Indonesia, dan juga bagaimana mengisi FAIP, yang notabene syarat untuk penilaian kita di keangotaan PII. 

Kemudian, kalau sudah di nilai melalui FAIP yang sebelumnya kita isi, pertanyaan selanjutnya, ada dimana posisi kita? kita dapat niai berapa dari FAIP tersebut, dan perngaruhnya bagi kita seperti apa? itu lah yang akan coba saya sharing kali ini, mengenai tingkatan dalam insinyur profesional indonesia.

Tingkatan Insinyur Indonesia

Di indonesia, tingkatan insinyur di kelompokan menjadi 3 bagian saja. Lebih mudah dan simple dalam mengkategorikan dan tentunya lebih compact, dimana sedikit tapi mencakup semua nilai. Dibanding terlalu banyak tingkat dan kita juga kebingungan untuk memahaminya. Sederhananya, ada 3 tingkatan saja seperti di bawah ini:
  • Insinyur Profesional Pratama (IPP) 
  • Insinyur Profesional Madya (IPM) 
  • Insinyur Profesional Utama (IPU) 
Pada dasarnya, sertifikat menggambarkan jenjang kompetensi yang dimiliki penerimanya. Pertama, Insinyur Profesional Pratama (IPP) yaitu para insinyur yang telah bekerja lebih dari tiga tahun, sejak ia mencapai gelar kesarjanaanya dan mampu membuktikan kompetensinya. 

Selanjutnya adalah Profesional Madya (IPM), yang tentu tingkatanya melebihi IPP dimana masa kerjanya pun lebih tinggi dari pratama. Secara kualifikasi, seoarang IPM ia mampu mengerjakan pekerjaan engineering secara mandiri, tanpa perlu bimbingan. Berbeda dengan IPP yang ia boleh di bilang baru mengenyam pekerjaan engineering, dan pastinya ia akan di bimbing oleh seseorang yang berlevel IPM, sederhananya seperti itu.

Yang terakhir adalah Insinyur Profesional Utama (IPU), Ialah orang yang mampu melaksanakan kerja profesi keinsinyuran yang sangat khas & yang sangat rumit. Dan memimpin tim IP (insinyur profesional) lainya baik itu antar kejuruan/ disiplin. Kalau di dalam project, ini sudah selevel lead atau PM. Misalnya anda bekerja di EPC, dimana lead project nya ia memimpin tidak hanya disiplin piping, namun juga electrical, structural dan lain sebagainya. Orang seperti itu boleh di katakan ia yang memiliki level IPM. 

Lalu, kalau kita tau seperti apa yang di sebutkan di atas, apakah ia berhak mendapatkan predikta atau sertifikasi? misalnya seorang lead engineer yang sudah berpengalaman 15 tahun ke atas, dan sudah berkali kali memimpin project, apakah serta merta ia akan mendaptakan predikat IPU? belum bisa. kenapa?

Contoh analogi konyol, sederhana tapi mengena. Misalnya, ada orang yang ahli ibadah, tidak pernah meninggalkan sholat, tidak pernah menyakiti dan seluruh kehidupan adan adalah taat kepada Alloh. apakah anda akan masuk surga? belum bisa, kanapa? ya harus mati dulu, ada proses nya baru bisa masuk surga. Klo serkarang, ya belum bisa.

Sama seperti yang sebelumnya, sekalipun anda selevel lead. Namun anda tidak pernah mendaftarkan diri dan tidak pernah mengisi FAIP, ya anda belum berhak di sebut IPU. Jadi, harus ada proses yang di lalui dahulu untuk registrasi dan lain sebagainya di PII ini. 

Bakuan Nilai Untuk Tingakatan Insinyur

Skoring Tingkatan Insinyur
Skoring Tingkatan Insinyur

Di dalam PII, tingkatan akan di nilai lewat penilaian yang standar nilainya sudah meimili bakuan tersendiri. Sederhananya adalah seperti berikut, seorang IPP minimum skor nya adalah 600, IPM dengan skor 3000 dan IPU dengan nilai minimum 6000 dari yang telah di nilai oleh Majelis Kehormatan, atau Asesor Majelis Uji Kompetensi dari BK masing-masing Aplikan.

Konversi Lama Kerja terhadap tingkatan Insinyur

Konversi Tahun Bekerja terhadap Tingkatan Insinyur

Berikut adalah konversi sederhana, artinya tidak bisa di jadikan acuan. Namun bisa di jadikan sebagai Guide, atau arahan. Kenapa? karena tergantung nilai dari Majelis kehormatan. Bisa jadi walau usia nya lebih mudah, namun tanggung jawab dan kepesertaanya lebih aktif, ia bisa medapat kan nilai lebih tinggi dari seharusnya, otomatis tingkatannya bisa jadi lebih tinggi juga. 
  • Insinyur Profesional Pratama (IPP), 3 Tahun ++
  • Insinyur Profesional Madya (IPM) , 5 Tahun ++
  • Insinyur Profesional Utama (IPU), 8 Tahun ++

Ide Mengenai Tingkatan dalam ke Insinyuran

Bakuan Kompetensi Berkelanjutan

Sekarang kita bahas mengenai ide dasarnya, kenapa perlu untuk mengikuti dan kita perlu untuk mengklasifikasi kannya di level insinyur ini. Kita lihat gambar di atas, misal nomer 1 adalah posisi ketika anda lulus dari perguruan tinggi, entah itu Sarajana, Master atau Doktoral. Posisi tersebut adalah boleh di katakan posisi tertinggi dalam anda menuntuk pengetahuan, karena di dalamnya anda banyak belajar termasuk pula tugas dan diskusi lainya di perguruan tinggi.

Ketika anda lulus, dan kemudian bekerja, maka yang berkembang adalah pengalmaannya, ilmu yang anda pelajari mungkin tidak banyak di gunakan. Atau mungkin adan belajar kembali dari awal, dan itulah yang di gambarkan oleh point 2. 

Ketika di gabungkan antara penurunan pengetahuan, dan kemudian peningkatan pengalaman di pekerjaan, maka yang di dapat adalah nomer 3. Artinya, secara ilmu (baik itu pengetahuan atau pengalaman) anda akan setara dari posisi andat tertinggi ketika anda lulus. 

Dan di harapkan, dengan adanya pembaharuan pengetahuan, anda akan meningkat scara ilmu, yang di gambarkan oleh gambar 4 di atas. Jadi, walau anda sudah mencapai tingkatan tertinggi dalam insinyur profesional, anda tetap memperbaharui pengetahuan anda lewat keangotaan dan program program dari PII ini. 

0 Response to "Tingkatan Dalam Insinyur Profesional Indonesia"

Post a Comment