Kenapa Harus PDMS atau SP3D di Piping



Sebuah pertanyaan dasar, kenapa si harus mengunakan PDMS atau SP3D ketika memodelkan piping? kenapa tidak mengunakan software lain, toh sama sama memodelkan!

Sebenarnya pertanyaan dasar bagi orang awam, yang sering sekali penulis temukan atau alami. Tidak usah jauh jauh, adik kandung penulis pun pernah menanyakan hal serupa. Secara, saudara saya adalah seseorang yang melenceng dari jurusannya, ia dari tehnik kelautan atau lebih tepat nya oceanographic. Namun karena tuntutan dapur, harus belajar ilmu arsitek untuk di terapkan di perusahaanya.

Karena belajar mengunakan Arsitek, tentu yang diperlukan adalah permodelannya. Segala sesuatu akan terlihat bagus dan menarik, kalau kita behasil memodelkannya. Kalau hanya gambar atau awang awang, tidak akan menarik sama sekali karena setiap orang punya bayangan masing masing.

Contoh Model Dalam SP3D

Lalu apa bedanya SP3D dengan permodelan lain sekelas Autocad 3D atau yang lebih dan paling sederhana, yaitu sketch-up? Kalau toh sama sama butuh model. Dua software yang disebutkan akan lebih mudah dan bahkan lebih sederhana. Tidak perlu belajar banyak banyak apalagi susah susah menghapal langkahnya.

Apa yang di cari dari SP3D dan PDMS?

Ada benar nya kalau hanya melihat dari model, tidak perlu menggunakan yang susah susah. Tapi ada sisi essential yang tidak tepat di sini. Kenapa? karena model dalam piping, tidak hanya di lihat dari sisi model saja, yaitu bentuk dan lokasinya seperti apa? melainkan perlu hal yang paling essential, yaitu MTO. MTO, atau dikenal dengan Material Take Off, adalah susunan atau list dari material apa saja yang dibutuhkan oleh piping.

Kalau sekedar modeling, dapat di gantikan dengan software lain. Namun untuk MTO, baik SP3D ataupun PDMS mampu untuk melakukan MTO. Jadi ibaratnya, sekali mendayung dua tiga pula terlampaui. Sambil Memodelkan, MTO pun dapat sekalian di ambil dari model tersebut.

Coba lihat sketch-up, Autocad 3D atau semacamnya. Ketika memodelkan, bisa tidak nantinya di extrack, oh ternyata butuh bahan baku sekian, butuh ini sekian dll. Saya yakin tidak. Kalau untuk presisi, mungkin bisa di gunakan Autocad. Oleh karenanya ia biasa di gunakan oleh industri manufacturing, namun tidak pada industri EPC.

Mengapa MTO menjadi sangat penting dalam desain? hal tersebut erat kaitanya dengan Waktu. Misal dalam desain engineering yang mengacu pada PID, bisa jadi paramter suhu, presure, flow dan lain sebagainya bisa di rubah ketika berlangsungnya desain, bisa di ganti ketika akhir akhir bahkan ketika injuritime sekalipun (maksudnya, ketika pipa itu akan di instal di lapangan, ternyata paramternya berubah). Paling mentok hanya berhubungan dengan kalkulasi oleh stress engineer, yang itu pun bisa di 'akalin' dengan jalan di rubah konfigurasi supportnya misalnya.

Apa Pengting Nya Mengumpulkan Material?

Tapi kalau MTO, tidak bisa seenaknya di rubah. Kurang satu elbow saja, pesannya bisa setengah mati. Belum lagi shipping nya, yaitu pengirimannya. Artinya, ketika kita telat memesan, bisa jadi sistem tersebut akan tertunda dalam waktu tertentu. Oleh karenanya, ada namanya First MTO, Secon MTO, thirth MTO sampai dengan Final MTO. Kita juga mengenal 30% Desain review, 60% sampai dengan 90%. tujuan peting nya apa coba? MTO, kebutuhan akan pemesanan material.

Ketika memodelkan dengan SP3D atau PDMS, maka saat itu juga program ini dapat mengambil kebutuhan materialnya. misalnya, berapa butuh sekian elbow dengan diameter 10 inch, diamter 24 inch butuh sekian elbow dan lain lain. Semua komponen fitting, piping, flange dan gasket termasuk pula bautnya, dengan mudah dapat di extrack. Asal dengan satu catatan, semua telah di modelkan. Untuk mengetahui mengenai pengambilan material, saya pernah bahas di bill of quantity material.

Bill of Material
Kenapa juga di kaitkan dengan waktu? ya karena seperti di sebutkan sebelumnya, ia butuh waktu ketika pengiriman. Belum lagi untuk pemesanan fitting dengan ukuran pipa diatas 24 inch, perlu untuk disiapakan terlebih dahulu. Barang kali ia tidak ready stok, bisa jadi karena ukurannya atau karena jumlahnya yang telewat banyak. Belum lagi dengan flange dan lain sebagainya. Telat memesan komponen, bisa jadi telat pula waktu kedatangan dan berimbas waktu peng instalan. Padahal, yang namanya project punya batas waktu. Dan bagian atau department yang mengurusi mengenai schedule ini namanya project engineer.

Apa yang dapat dilakukan PDMS SP3D selain MTO?

Selain MTO atau material, apa yang mendasar mengapa di butuhkan SP3D atau PDMS? yaitu isometric. Kedua software ini sudah built in dapat mengahasilkan isometric. Apa si piping isometric? yaitu sebuah gambar 2D yang di dalamnya terdapat gambar representasi mengenai routing pipa. Untuk lebih memahami mengenai gambar Isometric, silahkan pelajari artikel saya di Piping Isometric Drawing

Lalu muncul pertanyaan sederhana, kalau sudah di modelkan 3D, kenapa masih perlu 2D? bukanya 3D lebih tinggi daripada 2D? memang benar pernyataan tersebut, namun kurang tepat. Kenapa? karena kalau di model kita tidak dapat melihat ukurannya secara sempurna, berapa jaraknya, berapa panjangan nya, apa materialnya. Di isometric, dapat terlihat dengan jelas ukuran, paramter (presure, temprature, dencity), testing (Pneumatic & Hidrotest, Radiograpy), PWHT, Painting dll.

Piping Isometric Drawing

Isometric drawing di perlukan di lapangan

Ada sebuah terminology umum yang menyatakan bahwa "Gambar adalah bahasanya orang tehnik", dan ini benar adanya. Lewat gambar itulah kita berkomunikasi. Seorang welder, ia mengelas berdasarkan gambar. Seorang engineer, ia menghitung berhadasarkan gambar. Seorang QC, ia melakukan pengetesan berdasarkan gambar, semua satu bahasa. Yaitu gambar.

Model Navis 3D
Oleh karena itu, yang di check adalah gambarnya, bukan model nya. Memang semua seiring sejalan, model ya di lihat gambar juga di lihat. Tapi hanya berpedoman pada model, tidak akan berkontribusi banyak dalam piping. Makanya, porsi checking model paling banter hanya 3x, yaitu model review 30%, 60% dan 90%. tapi seorang checker, ia memeriksa gambar setiap saat. Makanya yang di check adalah isometric drawing, yaitu gambarnya. Model hanya membantu agar gambar terwakilkan dengan baik. 

Kemudian, ketika di lapangan seorang engineer atau contractor tidak mungkin membawa laptop. akan lebih mudah membawa drawing nya ketimbang membawa modelnya. Dan lewat SP3D atau PDMS lah drawing itu dapat di hasilkan. Lalu apakah tidak bisa menggambar manual? tentu bisa, tapi kalau untuk jaman jaman sekarang, agak nya akan memakan banyak waktu.

Kapan Manual Lebih Baik Daripada Modeling?

Lebih baik memodelkan, kemudian di extract dan akhirnya menghasilkan gambar. Lebih praktis. Namun ada kalanya, gambar manual lebih cepat di banding dengan memodelkan dengan SP3D atau PDMS. Cotoh nya adalah untuk pipeline, dimana pipa itu jalur nya sangat panjang, relatif lurus dan konturnya tidak beraturan, maka akan lebih mudah menggambar manual karena lebih cepat. Soalnya, kalau mengunakan SP3D akan ribet mengatur contur, mengatur layout, me modelkan support, slipper dan lain sebagainya. Lebih enak di gambar manual, daripada mengguankan SP3D atau PDMS.

0 Response to "Kenapa Harus PDMS atau SP3D di Piping"

Post a Comment