Konfigurasi Pompa Dalam Piping Design



Dalam sebuah piping design, Tidak dapat di pungkiri akan selalu di butuhkan pompa. Kalau piping di ibaratkan aliran darah, yaitu arteri dan  vena dalam tubuh. Maka Pompa adalah jantungnya, ia sebagai pemompa darah. Tanpa pompa, maka aliran dalam sebuah plant, tidak dapat tersirkulasi.

Pengertian Pompa Adalah?

Apa si pengertian pompa? seperti kita tau, pompa adalah sebuah alat atau istilah kerennya adalah equipment mechanical yang berfungsi mengalirkan fluida pada sistem pemipaan. Fluida itu ya cairan, seperti hal nya Air dan Oli, yang carian ini kemudian di alirkan ke dalam setiap pipa baik itu piping atau pipeline.

Berbicara mengenai fluida, akan lebih panjang lagi bahasanya bagi mereka yang baru mengenyam dunia pendidikan Tehnik Mesin. Fluida itu ada yang namanya compressible dan compressible. Kalau fluidanya compressible, maka pengerak atau pengalirnya bukan pompa, melainkan kompresor. Contoh dari fluida ini adalah udara, dimana udara dapat di mampatkan atau isitilahnya compressible. Sedangkan yang non compressible itu pengeraknya pompa, yang nanti akan kita bahas di sini.

Jenis Jenis Pompa

Berbicara mengenai jenis pompa, ada pompa centrifugal, screw pump, gear pump, reciprocating pump dan lain sebagainya. Semua itu sama, sama sama pompa yang mengalirkan fluida. Yang berbeda hanya prinsip kerjanya saja, dan untuk sementara waktu tidak ingin saya bahas di artikel ini dulu.

Klasifikasi Pompa
Saya ingin membahas sebuah hal yang sederhana, seperti apa konfigurasi pompa dalam piping design. Konfirgurasi seperti apa? yaitu apa saja yang ada dalam sebuah sistem pompa dalam piping.

Mana Suction Pompa Dan Discard Pompa?

Sebelum melangkah jauh, sekarang kita test sederhana, darimana kita tau suction pompa dan discard pompa?

Loh, pertanyaan macam apa ini? ko terlalu dangkal? Tunggu dulu, setiap pertanyaan adalah pengetahuan, justru orang yang tidak mau bertanya adalah orang yang tidak mengerti, mungkin pura pura paham. Atau mengaggap sudah biasa, padahal ia tidak paham. Rasa penasaran atau curiosity adalah sumber pengetahuan.

Kenapa saya tanya hal sederhana darimana kita tau suction dan discard pompa? kalau jawabanya dari gambar, tentu anak SMP pun tau. Tapi ketika kita berada di site, atau di lapangan dan kita melihat sebuah pompa, darimana kita tau itu suction atau discard? apalagi kalau dalam masa construction, dimana arah dan tanda belum di pasang atau di cat?


Strainer Pada Pompa
Kita tau suction dan discard pompa dari konfigurasi pompa nya. Yang namanya suction, adalah aliran masuk. Ketika cairan itu masuk, apa yang di khawatirkan? yaitu sampah sampah atau scrub yang bisa jadi terbawa oleh aliran bisa masuk ke dalam pompa, oleh karenanya perlu di pasang strainer. Yaitu saringan pompa. Satu jawaban telah terjawab, suction nya adalah dimana ia terdapat strainer.

Lalu untuk discardnya? discard adalah aliran keluar, yang di takutkan di discard adalah apa coba? yaitu aliran nya balik lagi ke pompa, apalagi kalau pompa itu mati, rawan sekali aliran itu berbalik ke pompanya. Oleh karenanya, di sisi discard biasanya di instal check valve. Apa itu check valve? yaitu sebuah katup, atau kran yang hanya memungkinkan satu arah saja. Jadi arah kebalikannya tidak bisa atau terhalang.

Reducer di Pompa

Konfigurasi kedua adalah mengenai Reducer, yaitu sejenis fitting yang berfungsi untuk mengecilkan volume dari pipa. Mengenai fitting, dapat di baca sendiri di arikel saya fitting pada pipa.

Reducer yang umumnya digunakan di pompa, biasanya berjenis excentrik reducer, yaitu reducer yang memiliki garis tengah tidak simetrik. Walau tidak simetrik, ia memiliki satu kelebihan, yaitu satu sisi permukaan nya yang rata. Artikel saya sebelumnya membahas mengenai

Buttom Flat dan Top Flat Reducer

Pada dasarnya, pengunaan dan pemilihan reducer yang tepat pada pompa adalah untuk menghidari cavitasi. Untuk seperti apa reducer yang di gunakan, saya telah membahas lengkap di perbedaan eccentric reducer dengan concentric reducer

Support di pompa

Adjustable Support Pompa
Yang tidak kalah menariknya di pompa, adalah support nya. Support pertama di pompa, di pipa yang bersingungan langsung dengan pompa adalah mengunakan support berjenis Adjustable. Yaitu support yang non fix, alias bisa di setting. Seperti apa jenis support adjustable? seperti dibawah adalah contoh dari support pompa adjustable.

Lihat atau fokus ke yang berwarna merah, di sana ada susunan mur dan baut yang di kombinasikan dengan plat, itulah adjustable support. Jadi ketika di site, support tersebut dapat di naik dan turun kan sesuai kebutuhan dengan mengatur mur dan bautnya. Lalu timbul pertanyaan, kenapa di butuhkan adjustable support?

Karena ketika pompa di pasang, pipa di pasang. Pompa dan pipa tidak sarta merta dapat di gabung atau di kencangkan lewat nozzle nya. Nanti butuh orang Mechanical untuk men adjust, men setting pompanya. Agar centerline nya tepat terutama dengan driven nya, yaitu motor nya. Istilah keren nya di alignment. Ada sedikit perbedaan saja di luar toleransi, dapat meruska pompanya yang tentu artinya di sini adalah pengeluaran biaya. Ditambah, si vendor mungkin tidak dapat di claim garansi kalau cara peamsangannya kurang tepat.

Setelah pompa di alignment, tinggal pompa di satukan dengan pipa. Dan karena pompanya sudah di setting, tinggal pipanya yang menyesuaikan ketingian si pompanya dengan mengatur supportnya. Semoga sedikit coretan artikel ini dapat menambah pengetahuan mengenai Konfigurasi Pompa dalam piping design

0 Response to "Konfigurasi Pompa Dalam Piping Design"

Post a Comment