Pengertian Steam Tracing dan Penjelasannya

Steam tracing adalah suatu kondisi yang dibuat agar fluida di dalam pipa tidak mengalami pembekuan dengan menjaga tempratur pada pipa cukup tinggi dan akhirnya si fluida dapat di pompa atau di alirkan. Kondisi ini biasanya memanfaatkan sebuah tube yang di kenal dengan tracer, di
dalamnya di isi oleh steam yang berasal dari steam-header (atau subheader), kemudian di tempelkan pada pipa utama secara pararel dan di bungkus bareng dalam satu insulasi pipa.

Pipa horizontal biasanya di trace di bagian bawah dengan satu tracer, tracer tersebut biasanya terbuat dari tube (copper atau stainless) tracer ini kemudian di gabung pararel dengan pipa yang akan di atur suhunya, kemudian baru di buatkan insulasi pipanya.

skema Steam tracing
Pertanyaanya kenapa digunakan steam? kenapa tidak di panaskan mengunakan pemanas electric atau sejenisnya. Dengan mengunkan steam, ongkos instalasi dan perawatanya memang lebih mahal, tapi satu steam tracer menghasilkan 2-10 lebih panas dibandingkan aplikasi lainnya. Disamping itu tracer mengunakan steam ini lebih sedikit resikonya, pertimbangan lain adalah fluida dalam pipa tidak akan melebihi maximum saturation dari tempratur steam.


Tekanan dan temperature steam untuk tracing

Steam yang digunakan memiliki tekanan Antara 10-200 PSIG. Beberapa steam biasanya disediakan tekanan yang cocok untuk tracernya, tetap apabila steam pressurenyanya terlalu tinggi ia akan diatur melalui control valve. Untuk steam yang memiliki tekanan rendah bisa juga digunakan asal di ujung dischargenya langsung mengarah ke atmosfer, jadi langsung di buang.

bagian bagian Steam tracing
Tekanan yang digunakan dalam steam tracing dapat dibedakan menjadi tiga bagian, Low pressure (LP) steam, medium pressure (MP) steam atau High pressure (HP) steam. Temprature steamnya berkisar 150-180 C untuk LP steam, atau 200-270 C untuk MP steam dan sisanya 350-400 C untuk HP steam.

Dimana steam tracing di pasang?

Steam tracing biasanya di pasang dalam keadaan berikut ini :

1. Pada jalur pipa yang kemungkinan terjadi genangan, contohnya pada cabang (branch) dari pararel heat exchanger atau pompa, bypass sekitar ekuipment. Pada beberapa bagian pipa ini, kondensat atau pembekuan bisa saja terjadi.

2. Ekuipment atau pipa yang tidak boleh berada dibawah ambient temperature, misalnya ketika terjadi pada musim gugur (di luar negeri misalnya).

3. Pada suction pipe gas kompresor yang berasal dari keluaran KO drum, kondensat bisa saja terjadi yang nantinya dapat merusak kompresor.

4. Inlet piping dari relief valves, untuk meyakinkan bagian dalam pipa bebas dari solidifikasi material atau cristalisasi hydrate

Tujuan dari steam tracing

Steam tracing pada pipa
1. Menjaga fluida di dalam untuk mencegah menjadi solid (solidifikasi) karena kristalisasi atau air yang membeku.
2. Menjaga fluida agar tetap memiliki kekentalan (viscous) yang tinggi
3. Untuk menjaga fluid dari rendahnya temperature
4. Mencegah pembekuan dari fluida yang mengandung air
5. Mencegah senyawa korosif yang terbentuk ketika terjadi kondensasi
6. Mencegah kondensasi dari gas yang mengalir pada pipa
7. Mencegah cold brittleness (pipa menjadi getas) karena tempratur yang dingin
8. Mencegah hidrate formation di pipeline

Steam tracer ini bisa di bagi lagi menjadi dua bagian utama, yaitu system tertutup dimanan keluaran dari steam ini di kumpulkan dan kemudian digunakan kembali (recover). Atau open system, dimana steam dari discharge dilepas ke atmosfir, namun ini jarang sekali terjadi.

1 Response to "Pengertian Steam Tracing dan Penjelasannya"

  1. kalo bisa di tambah yg format pdf min...heehe
    artikel n bermanfaat

    ReplyDelete