Pengertian dari valve
Valve adalah komponenen dalam aliaran fluida yang berfungsi untuk mengatur(regulate) aliran dari fluida, baik menutupnya atau membukanya. Cara kerjanya biasanya dengan mengatur posisi dari penutup membran dalam valve, yang ini dapat dilakukan manual atau otomastis.Contoh penutupan manual seperti apa? ya seperti valve pada umumnya. Hal yang paling sederhana misalnya, kita membuka keran untuk mandi atau wudhu, itu adalah contoh membuka dan menutup valve secara manual. Lalu bagaimana membukan dan menutup valve secara otomatis? sistem ini biasanya banyak ditemui di control valve, mengenai apa itu control valve? lain kali akan coba saya uraikan.
Lalu, bagiamana koneksi valve ini dengan pipanya? Sambungan yang mengubungkan valve kedalam pipa, biasanya bisa berbentuk ulir atau flange. Mengenai flange, pernah saya uraikan panjang lebar di artikel penjelasan lengkap mengenai flange.
Dengan mengunakan flange, sambungan ini memiliki keuntungan dan kelebihan. Pertama kekuranganya, Kalau mengunakan sambungan flange, maka valve akan cukup memakan ruang (besar dan berat). Sedangkan keuntungannya dapat dengan mudah di bongkar dan dipasang untuk maintenance.
Mari kita bahas satu persatu mengenai valve ini, kita akan mulai membahas dari :
1. Ball Valve
Ball valve adalah valve tipe bola (ball). Di dalam ball valve, terdapat sphere (bulatan seperti bola) yang berlubang. Ball valve dapat di tutup hanya dengan ¼ (seperempat) putaran, jadi kita dapat mengatur alirannya dari sudut 0 sampai dengan 90. Karena bentuknya yang bulat, lubang yang berada pada ball valve dapat membuat ruangan yang lurus sesuai diameter dalam pipa (full bore).Lalu apa itu pengertian dari full bore? sebelum membahas full bore, kita lihat dulu umumnya valve seperti apa? kita lihat gambar di bawah, itu adalah contoh dari ball valve. kita lihat di tengah tengahnya, ada yang bundar budar? itulah ball nya, itu yang berfungsi sebagai katupnya (atau ruang untuk membuka dan menutup. Kita cermati, lihat ball nya itu? ia lebih kecil kan ukurannya daripada diameter internal dari pipanya? itu adalah contoh yang bukan full-bore.
image from www.spiraxsarco.com
Mana kala full bore, maka si internal dari valvenya akan sama diameternya dari internal diameter pipanya. Jadi ukurannya lebih besar. Pertanyaan selanjutnya, untuk apa fungsi dari full bore? fungsi dari valve yang full bore bisanya untuk pigging, yaitu untuk ngecheck pipa dengan alat khusus yang di masukan ke dalam pipa. Alat ini nantinya akan berjalan di dalam pipa untuk mengecheck adakah defect (atau kerusakan di pipa). kalau tidak mengunakan full bore, si pigging ini bisa nyangkut.
Kemudian dari sisi tuas (handle) yang digunakan pada ball valve, ia memiliki keuntungan di banding dengan kedua valve yang lain. Pertama, dengan bentuk tuas tadi orang akan lebih mudah dan cepat ketika menutup. Yang kedua, orang dari jauh dapat melihat apakah valve ini kondisinya terbuka atau tertutup hanya dengan melihat tuasnya.
gambar dari archtollbox.com
Satu kelemahan dari ball valve, karena ia mengunakan tuas, maka ketika ia di tutup tuasnya akan berada di posisi tegak lurus (90 derajat) dari arah pipa. Hal ini yang menyebabkan ia cukup memakan tempat valve jenis ini tidak bisa diletakan di ruang yang sempit atau terbatas.
2. Gate Valve
Gate valve adalah jenis valve yang mengunakan gate, bekerja dengan mengangkat gate (pintu) keatas atau kebawah. Untuk memahami valve ini, kita ingat kata gate yang berarti pintu. Pintu seperti apa? pintu seperti kerajaan jaman dahulu yang di buka dari atas ke bawah, atau kita simple tinggal meng ingat seperti pintu air, yang gate nya turun ke bawah, kurang lebih seperti itulah cara kerja gate valve.Ketika gate berada di posisi paling bawah, maka aliran tertutup dan begitu sebaliknya. Lihat animasi di bawah, tinggal di klik saja anda akan bisa melihat seperti apa gate valve bekerja dalam menutup aliran.
Silahkan klik di link berikut untuk melihat animasi gate valve 1 | animasi gate valve 2
Tidak seperti ball valve, dengan system puntiran pada whell ini tidak menyebabkan fluida mengalir dengan cepat yang akhirnya water hammer dapat di hindari. Tipe valve ini hanya dapat bekerja di posisi terbuka penuh atau tertutup penuh, kalau hanya sebagian dapat menyebabkan gate bergetar yang akhirnya menyebabkan valve ini rusak.
3. Globe valve
Tidak seperti ball valve dan gate valve, globe valve di desain untuk mengurangi aliran air. Ia diopeasikan dengan wheel (setiran) seperti halnya gate valve, tapi si wheel tidak naik turun.
image from clavalsupply.com
Seperti hanya gate valve, globe valve akan menutup fluida dengan perlahan dan tidak menyebabkan water hammer, namun ia dapat menurunkan tekanan, istilah tehniknya pressure drop.
Globe valve memiliki ruang sempit yang menjorok ke atas tempat fluida mengalir, ruang ini nantinya akan di tutup dengan disk yang bergerak naik turun. Dengan pergerakan disk yang tidak terlalu cepat, ia dapat mengontrol aliran (debit) dengan sangat baik, kita mengenalnya dengan istilah throttling. Throttling adalah sebuah proses pembatasan aliran fluida secara perlahan, istilah lainya adalah dicekek.
Sekian dulu artikel sederhana mengenai perbedaan ball valve, globe valve dan gate valve. Lain waktu, akan saya coba membahas lebih detail dari ketiga tipe ball, globe atau gate valve.
Absolutely fantastic posting! Lots of useful information and inspiration, both of which we all need!Relay appreciate your work. wcb cast steel
ReplyDelete