Perbedaan Code and Standard dalam Oil and Gas



Sering kita mendengar istilah code dan standard, namun apa si code? apa juga yang membedakan code dari standard? pertanyaan itu juga yang ada dalam diri saya, sampe akhirnya saya mengikuti training untuk ASME familiarization. Dan ini merupakan seri ke 3 training saya, ya dengan cakupan dan bahasa saya sendiri, semoga bisa menjadi jawaban bagi pembaca yang juga beratanya tanya mengenai Code and Standard. 

Tujuan Code and Standard

Code dan standard tidak serta merta di bentuk dan di publikasikan, ia memiliki tujuan dan yang paling utama, ia punya sejarah kenapa sampai di susun code and standard.
Asme Logo

Sejarah disusunnya code and standard

Kita bicara sejarah kenapa akhirnya muncul code and standard, yang dalam hal ini ASME. Saya akan bercerita sedikit dari sisi mechanical, yang cerita ini saya ambil dari Pressure vessel, the ASME code simplified. Bisa jadi sejarah code dari ASME ini bisa berbeda dari sisi piping, saya kurang tahu.. kalau memang diantara pembaca ada yang tau, saya akan sangat menghargai kalau bisa menambahkan wawasannya lewat kotak komentar di bawah.

Pada tahun 1905, tepatnya bulan maret tanggal 20. Terjadi ledakan boiler di pabrik speatu di Brocton, massachusetts, menewaskan 58 orang dan melukai 117 pekerja. Hal ini tentu saja menyebabkan kerugian seperempat miliar dolar. Kejadian katastropik ini membuat penduduk Massachusetts melihat pentingnya adanya peraturan dan regulasi untuk pembuatan sebuah steam boiler, yang tidak lain tidak bukan untuk tujuan keamanan (safety reason).

Disamping itu, di kota dan negara bagian lain dekat ledakan terjadi menyadari bahwa kejadian tersebut dapat di hindari dengan adanya desain yang baik, konstrucsi, dan inpeski dari boilr ataupun pressure vessel. Mereka mulai merumuskan formula dan regulation untuk tujuan keselamatan ini. Regulasi, sebuah peraturan yang berbeda antara satu negara bagian dengan yang lainya sering menjadi konflik satu dengan yang lain, akhirnya manufacturers, pembuat vessel, menyadari sulitnya membuat satu vessel yang bisa di terima di satu negara, namun juga akan diterima negara lain.

Asme Accident
Karena lack of uniformity, kurang nya keseragaman, membuat manufacture dan user (pembeli) mengadakan pertemuan yagn di adakan tahun 1911 di dewan persatuan engineers Amerika, council of the american society of mechanical engineers, untuk menyelesaikan masalah ini. 

Singkat cerita, dan kejadian dan pertemuan inilah tiga tahun kemudian di susun draft untuk yang pertama kali, ASME Rules for construcion of stationary boilers and for aloowable working pressure, seperti yang di kenal untuk edisi 1914, yang kemudian di adopsi tahun 1915.

Fungsi dan tujuan code and standard

Tiga tujuan dari code dan standard yang saya catat adalah,

  1. Design Guide
  2. Uniform Design
  3. Savety Reason

1. Design Guide

Maksudnya apa design guide.. mksudnya seperti ini, setiap orang punya pengalaman kerja masing masing, setiap orang punya style masing masing. nah, kalau yang berbeda beda orang ini mengerjakan atau mendesain sesuatu, maka ia akan di pengaruhi oleh style nya. bisa bayangkan kalau ia mendesain vessel, akan berbeda beda setiap orang, tergantung seleranya.

Kalau cuma desain yang berbeda, bisa jadi ok lah, tapi bagaimana dengan yang mengecek? kalau ia juga punya style sendiri, bisa bisa apa yang sudah di desain bisa di coment semua. Belum lagi dari client, bisa jadi berubah lagi desainnya.

Menyambung di sejarah ASME diatas, setiap negara bagian punya peraturan dan regulasi tersendiri, punya peraturan dan alur masing masing. Karena memiliki desain masing masing, akhirnya sang manufacture kesulitan untuk membuat vessel yang bisa di terima di semua negara bagian.

Nah disinilah fungsi dari Design Guide dari code and standard, jadi setiap orang punya pemahaman dan rule yang sama dalam mendesain, ada kode etiknya sendiri, ada guide nya sendiri yang wajib di patuhi bersama agar desainya sesuai yang di harapkan.

2. Uniform Design,

Maksudnya unfiorm load seperti apa? seperti ini contohnya, ketika anda ke toko baju, anda akan mencari baju dengan ukuran tertentu, nah ukuran itu akan sama di mana mana. di toko A, di toko B, semua akan sama. Itulah standard ukuran, jadi kita tidak bingung dalam memilih, karena ukuran nya sudah standard, sama semua.

Seperti itu halnya jugan dengan equipment, kalau kita sudah memiliki kesatuan dan kesepakantan dalam hal desain yang di atur dalam code dan standard, maka di negara negara lain pun akan mengunakan desain yang sama. Jadi itu bisa di gunakan globally, di semua tempat dan negara
memiliki standard yang sama.


3. Safety reasons,

Maksudnya apa dengan safety reason? tujuannya tentu adalah keselamatan. Keselamatan ada dua sisi, baik si object (equipment) dan personal, yaitu manusianya. Object bisa saja di ganti atau di perbaki, namun untuk nyawa tidak bisa di tolelir apalagi di beli. Di situlah tujuan code and standarad.

Di dalam code dan standard terdapat aturan atau rule, yang kesemuanya itu bukan serta merta langsung di desain, melainkan sudah melalu tahapan pengujian. Beberapa ahli sudah berkumpul untuk merumuskan sesuatu, mempertimbankannya kemudan melakukan pengetesan sebelum code and standard tersebut dipublih untuk bisa di gunakan oleh orang banyak. Sikat kata, kita tidak perlu repot melakukan research atau pengujian agar ekuipment kita aman, melainkan hanya tinggal mengikuti code dan standard nya maka di jamin aman.

Apa bedanya code dan standard?

Nah ini yang paling mendasar dan utama, apa bedanya code dan standard? sebelum kesana, kita sebutkan dulu dari bahasa aslinya apa itu code, dan apa itu standard? tujuanya anda agar bisa langsung menterjemahkan secara original dari bahasa aslinya. karena bisa jadi terjemahan saya atau pengertian saya tidak tepat, jadi anda bisa langsung melihat sumbernya.

Sekarang kita bahas apa itu code


Codes are generally the top-tier documents, providing a set of rules that specify the minimum acceptable level of safety for manufactured, fabricated or constructed objects. These may incorporate regulatory requirements and will often refer out to standards or specifications for specific details on additional requirements not specified in the Code itself

Code adalah dokument utama yang didalamnya teradapat aturan yang menyebutkan minimum acceptable (yang dapat di terima) baik dari proses pembuatan, fabrikasi, atau instalasi agar sistem tersebut aman. Code adalah sebuah aturan, aturan yang harus di jalankan dalam project, yang di dalamnya sudah ada desain yang terbukti benar benar save, jadi kita tinggal mengikuti. Contoh dari code adalah ASME, ASTM dll.

Di dalam code, ada banyak sekali artikel, anda bisa pusing di buatnya. saya juga dulu sama, saya coba membaca satu halaman per halaman. Ternyata keliru cara tersebut, trainer saya bilang kalau code bukan text book, jadi tidak perlu di baca semua. tapi paling tidak ada bagian bagian tertentu yang perlu untuk di baca, paling tidak satu kali.

Code itu digunakan untuk memperoleh "acceptable" dari sebuah case, cotohnya ketika mengelas shell pada vessel, dan terjadi sedikit kemiringan (tidak align) di jointnya, apakah masih bisa atau tidak? nah kita cari case tersebut di code.

Case yang pernah saya temui di lapangan, ada pipa yang kurang sempuran penyambungannya, ada lack of fusion dalam las lasannya. Dan ketika test NDT, ultrasonografi, cacat tersebut ketahuan dan menjadi masalah. Dan pihak QC tidak menyetujuinya.

Dan disinilah peran engineering di perlukan, ia perlu untuk mengklarifikasi apakah cacat tersebut dapat di terima atau memang harus di lakukan pengelasan ulang? tentunya harus mengacu pada code dan standard. Apa yang kita hitung waktu itu? adalah kita lihat ketebalan yang masih di sisakan dari dari las san yang cacat, kita menghitung berapa si ketebalan yang masih di sisakan. Sesuai dengan ASME B31.3 Para 304.1, kita menghitung berapa ketebalan requirement untuk pipa tersebut.

Ternyata, hasil ketebalan las an yang masih di sisakan masih dalam batas aman requirement sesuai dengan ASME B31.3, jadi kita ajukan tersebut ke client untuk pertimbangan dan juga pengambil keputusan apakah case ini dapat di terima.  Ya tentu saja, kita tidak serta merta hanya mempertimbangkan sisi ketebalan las san saja, namun kita coba hitung dengan Hope strass calculation, bahkan sampai dengan permodelan di cesar untuk menentukan apakah ini masih aman.

Pengertian Standard

Standards are documents that establish engineering or technical requirements for products, practices, methods or operations. Of particular interest to NDT personnel are those standards that provide personnel certification requirements and those that provide requirements for performing NDT tasks.

Sedangkan standard adalah dokument tehnik atas persyaratan suatu product, cara melakukan sesuatu, metode atau mengoperasikan sesuatu.

Di awal kita bahas mengenai ukuran baju yang kita beli, itulah contoh dari standard. Ia memuat ukuran yang di gunakan di semua tempat, seperti itulah standardnya. Contoh standard misalnya, ukuran flange, ukuran ketebalan pipa, ukuran baut dan lain sebagainya.

International Standard dan Lokal Standard

Dalam satu kesempatan, saya coba bertanya kepada trainer mengenai "standard drawing", apakah ia teramasuk kategori standard?

Ya, itu adalah standard, namun ia hanya local, local dalam satu negara, lebih khusus lagi local untuk satu project tertentu. Yang sedang di bicarakan ini adalah international standard.Jadi standard yang berlaku dan di akui secara internasional.

Misalnya, perusahaan Amerika memiliki standard sendiri, katakanlah API. Australia, ia punya standard sendiri, AS. dan jerman dengan DINnya. Di negara kita, juga memiliki standard sendiri, yaitu SNI. Namun karena cakupannya masih kecil, kita banyak mengunakan International Standard dari amerika, yang biasanya tercantum dalan contract project.

Contoh Code And Standard International

code and standard in oil and gas
Berikut saya sebutkan beberapa contoh pengunaan standard dan code secara intenational, namun sekali lagi, ini hanya contoh jadi saya tidak menyebutkan keseluruhan jadi code and starndard yang digunakan secara international.

ASME specifications for components
  • ASME B 16.5, Pipe Flanges and flanged fittings- up to including NPS 24”
  • ASME B 16.47, Large diameter steel flanges- NPS 26” through 60”
  • ASME B 16.20, Metallic gaskets for pipe flanges- Ring Joint, Spiral wound and Jacketed
  • ASME B 31.3, Process piping
  • ASME B 31.4, Pipeline transportation System for hydrocarbon and other liquids
  • ASME B 36.10M, Welded and seamless wrought steel pipe
  • ASME B 36.19M Stainless Steel pipe


Other Standards for equipment:
  • API 12D , Field Welded Tanks for Storage of Production liquids
  • API 12F, Shop Welded Tanks for Storage of Production Liquids
  • API 12J, Specification for Oil and Gas Separators
  • API 620, Design of Large, Low Pressure Storage Tanks
  • API 650, Welded Steel Tanks for Oil Storage
  • API 653, Tank Inspection, Repair, Alteration, and Reconstruction
  • API 2000, Venting of Atmospheric & Low Pressure Tanks
  • API 2003, Protection Against Lightning Stray & Currents
  • API 2510, Design and Construction of LPG Installations

Sedangkan untuk mechanical, dalam hal ini equipment, ASME digunakan sebagai code yang biasanya di kenal dengan istilah BPVC (Boiler & Pressure Vessel Code). Summary codenya adalah sebagai berikut :


  1. ASME Section I - Rules for Construction of Power Boilers
  2. ASME Section II - Materials
  3. ASME Section III - Rules for Construction of Nuclear Facility Components
  4. ASME Section IV - Rules for Construction of Heating Boilers
  5. ASME Section V - Nondestructive Examination
  6. ASME Section VI - Recommended Rules for the Care and Operation of Heating Boilers
  7. ASME Section VII - Recommended Guidelines for the Care of Power Boilers
  8. ASME Section VIII - Rules for Construction of Pressure Vessels
    • Division 1
    • Division 2 - Alternative Rules
    • Division 3 - Alternative Rules for Construction of High Pressure Vessels
  9. ASME Section IX - Welding and Brazing Qualifications
  10. ASME Section X - Fiber-Reinforced Plastic Pressure Vessels
  11. ASME Section XI - Rules for Inservice Inspection of Nuclear Power Plant Components
  12. ASME Section XII - Rules for the Construction & Continued Service of Transport Tanks

Code and Standard dalam Project

Setelah kita sebutkan beberapa code dan standard dalam project, mari kita lihat pengunaan code dan standard yang di cantumkan dalam project, berikut adalah sedikit contohnya.

Mengapa definisi code and project selalu di gabung?

Satu kesempatan saya iseng bertanya juga, kenapa pengunaan code and standard selalu digabung, tidak pernah dipisah sendiri sendiri.. Misalahnya, code nya adalah bla bla bla, sedangkan standardnya adalah, bla bla bla.

Tapi apa jawabanya? Saya lupa, yang jelas ia tidak menyebutkan secara specifict kenapa bisa demikian. Dan saya coba mencari jawabanya di internet, kalau code adalah panduan untuk persyaratan, sedangkan standard adalah pedoman teknis. Code lebih ke sebuah aturan legal, dimana standard dapat juga menjadi code apabila telah menjadi pedoman satu atau lebih badan pemerintah dan ia menajadi landasan hukum.

Ou pantesan, kenapa standard and code salalu menjadi satu, seperti contoh di atas, "application code and standad". Jadi di dalamnya ada yang code, dan ada yang standard. Dan sayangnya kita tidak tau mana yang menjadi code, dan mana yang menjadi standard. Karena bisa jadi, standard teresebut sudah di adopsi menjadi sebuah code. Itu yang saya pahami, kalau memang ternyata pemahaman saya ada yang keliru, silahkan bisa di sampaikan agar kita sama sama belajar.

0 Response to "Perbedaan Code and Standard dalam Oil and Gas"

Post a Comment